#RisalahPernikahan
.
Janda Bertabur Lamaran
.
Oleh: Yumna Umm Nusaybah
(Member Revowriter London)
.
Apa yang terbersit dibenak anda ketika membaca judulnya? Penasaran? Ini salah satu topik yang dibahas di kelas nya Revowriter oleh cikgu Asri Supatmiati. Bagaimana bikin judul yang nyundhul. Ingin trik dan tips nya?Silahkan bergabung kelas beliau. Ga papa kan iklan? Yang penting dalam rangka menyebar kebaikan.
.
Siapa itu janda yang bertabur lamaran? Dialah seorang janda yang tak tersebut namanya dalam sejarah Islam. Namun Rasulullah ﷺ menyebutnya dalam doa beliau. “Allahumma shubba ‘alaihal khair shubba, walaa taj’al ‘aisyaha kaddan kaddan (Ya Allah berikanlah kebaikan untuk isterinya yang melimpah, dan jangan engkau beri dalam kehidupannya kesempitan).” Betapa mulia si dia. Mendapat doa khusus dari baginda ﷺ.
.
Apa yang membuatnya sedemikian istimewa? Karena dia menerima keputusan Rasul mulia ﷺ tanpa ragu. Saat semua orang menolak dan lebih sreg berkata tidak. Wanita ini justru menerimanya dengan senang hati.
.
Dialah isteri dari Julaibib RA. Seorang sahabat Rasulullah yang dikenal dengan segala kekurangannya. Dari sisi fisik, Julaibib dikenal tidak tampan, pendek, berkulit gelap bahkan ada yang meriwayatkan beliau sedikit bungkuk. Secara ekonomi, beliau pun termasuk golongan fakir miskin. Namun layaknya lelaki normal. Julaibib ingin membina rumah tangga. Namun kondisi fisik dan ekonominya membuatnya ragu mengajukan pinangan. Suatu hari Rasulullah bertanya, “Wahai Julaibib, tidakkah kamu ingin menikah?” Tentu dengan penuh kesedihan dan sadar diri Julaibib menjawab, “Ya Rasulullah, siapa wali yang mau menikahkan puterinya dengan saya?”
.
Sampai akhirnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada salah seorang lelaki Ansar: “Nikahkanlah padaku anak perempuanmu!” Lalu dia menjawab: “Silakan, kehormatan dan kemuliaan buatku.” Lalu beliau ﷺ bersabda: “Sungguh aku menginginkannya bukan untuk diriku.” Lalu dia bertanya: “Lalu untuk siapa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Untuk Julaibib.” Dia mengatakan: “Wahai Rasulullah, aku akan bermusyawarah dulu dengan ibunya.” Lalu dia mendatangi isterinya dan mengatakan padanya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hendak menikahi puterimu.” Isterinya menjawab: “Sungguh kehormatan dan kemuliaan buatku.” Suaminya berkata: “Tetapi bukan untuk beliau, beliau melamarkan untuk Julaibib.” Isterinya berkata: “Apakah Julaibib itu anaknya? Apakah Julaibib itu anaknya? Apakah Julaibib itu anaknya? Demi Allah, jangan kau nikahkan puterimu dengan Julaibib!”
.
Ketika dia bangun dan hendak melaporkan keputusan isterinya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, puterinya berkata: “Siapa yang meminangku pada kalian?” Lalu ibunya mengabarkan bahwa Rasulullah meminangnya untuk Julaibib. Lalu puterinya itu berkata: “Apakah kalian akan menolak perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ? Tidakah kalian mendengar firman Allah
.
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ
.
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. – al-Ahzâb/33 ayat 36- Terimalah pinangan itu, karena Beliau ﷺ tidak akan menyia-nyiakanku. Ketahuilah, aku tidak akan menikah kecuali dengan Julaibib Radhiyallahu anhu !”
.
Lalu datanglah ayahnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengkhabarkan kepada beliau, dia berkata: “Nikahkanlah dia!” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahkannya dengan Julaibib.” Dan mendoakan wanita mulia ini. (Musnad Ahmad, no. 18948)
.
Tak lama setelah pernikahan. Julaibib syahid di medan perang. Isteri Julaibib kini menjanda. Sungguh sepeninggal suaminya, banyak lelaki Madinah yang datang untuk melamarnya. Kenapa? Karena dia istimewa. Dia dikenal dengan ketaatannya. Menerima pilihan yang ditetapkan oleh Rasulnya. Melihat seseorang lebih dalam dari sekedar warna kulit dan segala kekurangannya. Dari tekad itu justru Allah ﷻ mengkaruniakan kemuliaan melalui doa sang baginda ﷺ.
.
Untuk para wanita muslimah di luar sana. Yang sedang menunggu jodoh. Menunggu pangeran yang datang menjemput. Mari belajar dari kisah Julaibib dan wanita mulia, isterinya. Kisah mereka diabadikan dalam kitab Tafsir Ibnu Kathir. Keagungan akhlak dan cara dia memutuskan menjadi legenda sepanjang jaman. Boleh memang mencari pasangan yang tampan, mapan, dari keluarga terpandang dan Islam menjadi pegangan. Namun kalaulah tidak ada empat-empatnya maka Agama (takwa) harus menjadi kriteria utama. So...jika ada lelaki yang bagus Diin-nya, jangan dahulu menepisnya. Apalagi alasan yang fisik dimana mereka tak punya kuasa (lahir dengan kondisi demikian). Sungguh BEAUTY IS ONLY SKIN DEEP. Kecantikan dan ketampanan itu hanya superfisial. Dalam sebuah pernikahan memang harus ada ketertarikan. Namun sebelum menikah, perlu terlebih dahulu menata pemikiran. Bahwa ketertarikan kita tidak karena fisik semata. Ketampanan dan kecantikan akan berubah. Sedangkan ketakwaan lah yang menjaga perilaku seseorang. Bayangkan jika pernikahan hanya bermodal wajah. Apa yang akan mereka bicarakan di keseharian? Karenanya, lihat juga apakah mereka taat syariat, memiliki kecerdasan emosional, bertanggung jawab, kesabaran, kebagusan akhlak dan adab. Those things go along way.
.
Sungguh dari kehidupan Julaibib, Rasul ﷺ ingin mengajarkan kepada kita bahwa berkah dari sebuah pernikahan bukan dari rupa dan harta. Tapi dari ketaatan mereka kepada Yang Maha Pencipta.
.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Jika datang melamar kepadamu orang yang engkau ridho agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengannya, jika kamu tidak menerimanya, niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. Tirmidzi, hasan)
.
Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin ‘Ali, “Saya punya seorang putri, siapakah kiranya yang patut jadi suaminya ?” Hasan bin ‘Ali menjawab, “Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, sebab jika ia senang ia akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah, ia tidak suka zalim kepadanya.”
.
London, 28 Januari 2020
.
#OPEy2020bersamaRevowriter
#Revowriter
#KompakNulis
#GeMesDa
#OnePostEveryday
#MutiaraUmmat
#goresanyumna
Comments