Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2019

#AgnezMo: Krisis Identitas Kaum Minoritas?

Oleh: Yumna Umm Nusaybah  (Member Revowriter London) . Hayyah! Judulnya serius banget mak?!  Ember...Eh Emang...karena itu adalah kesimpulanku setelah melihat sendiri wawancara Agnez Mo bersama dengan Kevan Kenney di acara Yahoo’s BUILD Series.  Netijen murka karena pernyataan Agnez yang di anggap lupa asal usulnya. Lupa siapa yang membesarkan namanya. Bagai kacang lupa kulitnya.  . Dalam wawancara berdurasi hampir 30 menit itu, Agnez Mo menyatakan,  . "I actually don’t have Indonesian blood whatsoever. I’m actually German, Japanese, Chinese -- I was just born in Indonesia. And I’m also Christian, which is in Indonesia the majority there are Muslims. So I’ve always been kind of, you know, like, I’m not gonna say that I’ve felt that I don’t belong there, because I always felt like the people accepted me for who I was. But there’s always that sense of, ‘ugh… I’m not like everybody else’, . Terjemahan bebasnya, "Sebenarnya saya tidak punya darah (keturunan) Indonesia sama sekali

Kantuk Istimewa

Oleh: Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Terkantuk-kantuk mendengarkan ceramah Nampak lelah dan tak bergairah Sekali kali membuka mata yang terpejam Namun lelah itu tak jua menghilang Sejenak ingin aku membangunkan Namun sepertinya dia kecapekan Kajian kulanjutkan Kubiarkan dia menikmati tidur yang dia butuhkan . Tapi aku kagum! Kagum dengan semangatnya mencari Islam Kagum dengan dedikasinya naik turun bis demi memperkokoh iman Mendatangi majlis ilmu yang diyakini penuh berkah Sekaligus menjalin erat ukhuwah  . Adakah ilmu yang dia dapat?  Adakah manfaat yang dia peroleh? Fisik memang datang namun benak tertidur di sela sela kajian?  . Tentu ada! . Sungguh jangan sepelekan niat dan semangat . Kadang Allah ï·» memberikan berkah karena niat dan upaya keras yang kita tunjukkan  . Idealnya memang tidak tidur di tengah kajian  Lelahnya diri sudah jelas tahu Namun kecintaan akan majlis ilmu  Yang mendorongnya berjalan Berharap ada sepercik kebaikan  . Mungkin ilmu memang tidak ban

Pohon Keimanan

Oleh Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Hari menjelang gelap. Aku, suami dan anak-anak berjalan pulang setelah seharian keluar. Kebetulan di depan stasiun Stratford ada ATM. Suami mau cek transaksi. Aku tunggu tak jauh darinya. Tiba tiba wanita tinggi, usia 30-an, berbaju rapi dan wangi mendekatiku.  . "Hi, do you have a minute?" Tanya si perempuan cantik tadi.  . "Sorry, I am actually rushing to go home, I am just waiting for my husband. There he is. Sorry I have to go" Jawabku sambil tergesa gesa.  . "Oh never mind. Have a Good evening." sambil melambaikan tangannya yang menggenggam tumpukan brosur. . Aku punya feeling mereka adalah ‘da’i’ alias pendakwah dari penganut Kristen Jehovah Witness (JW). Bukannya menghindar, tapi kami memang harus mengejar maghrib.  . Dari pengamatanku, penganut dan penyebar JW inilah yang masih aktif mengajak (baca:mendakwahi) orang orang untuk percaya kepada ajaran agama Kristen. Sebenarnya ini bukan pertama kal

Pinjaman Berupa Waktu

Oleh Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Suatu sore saat pulang sekolah. Emak konsen nyetir, si Sulung memulai bertutur, "Mama, do you know that today is 09/10/19 and if you add the day and the month, the total will represent the year which is 19," terang Nusaybah penuh binar.  . Nusaybah menjelaskan bahwa gurunya menerangkan bahwa kejadian ini hanya terjadi sekali dalam kehidupan seseorang bahkan sampai hari akhir.  . Aku mencoba meminta putri sulungku menarik pelajaran dari ungkapan sang guru. . "So, knowing that every date only happens once and never ever repeat itself for the rest of this life, what do you learn from it?" tanyaku. . "Hmm...I am not sure. What would it be, Mama?" Jawabnya sambil berfikir.  . "Well, one of the most important lesson we can learn is that time will never return. Once we lose it, that’s it! Once we waste it, we can’t make it up. Once we pass it without good thing, we lost all the chance. So make the the mos