Skip to main content

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak


Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak

Oleh:  Yumna Umm Nusaybah
(Member Revowriter London)
.
Datangnya tidak disangka 
Mengenalnya pun tanpa terduga
Membayangkan pun belum pernah
Apalagi berangan angan untuk menikah
.
Namun kedua anak adam ini sejak awal memang tak punya keraguan
Bahwa mereka tercipta untuk saling melengkapi 
Bahwa masing-masing akan menjadi penawar kesendirian 
Bahwa mereka dipertemukan HANYA karena Sang Maha Kuasa berkehendak demikian
.
2 tahun bukan waktu yang lama
Pun bukan waktu yang singkat
Saat hasrat ingin menunaikan Sunnah RasulNya
Terhalang oleh pandemi yang mendera
.
Namun memang benar …
Bahwa dibalik penantian 
Ada yang ingin Allah سبحانه و تعالى ajarkan
.
Kerelaan sang bunda menerima kenyataan
Keyakinan pasangan bahwa mereka memilih jalan dan calon yang benar
.
Butuh waktu yang panjang … 
Bagi seorang Bunda 
Untuk menata hati dan merapikan benak
Melepas anak pertama tumpuan jiwa
Memulai hidup baru di ujung dunia 
Bersama lelaki pilihan yang telah lama didamba

Butuh waktu yang panjang …
Untuk bisa mereda rasa gundah, menawar rasa marah, mengurai rasa takut kehilangan anak pertama 

Butuh waktu panjang …
untuk menyiapkan benak dan jiwa
Agar tak terguncang keras saat perpisahan itu tiba

Butuh waktu panjang …
Bagi sang anak untuk bisa yakin bahwa dia mampu berdiri sendiri 
Tanpa orang tua di dekatnya  
Tanpa orang tua yang menuntun tangannya
Tanpa orang tua yang bisa memberi dekapan hangat 
Karena mereka harus terpisah oleh benua
.
Ternyata jeda waktu dua tahun menjadi saksi Sekaligus bukti!
Bahwa sang anak memang sudah dewasa
Dia mampu memulai hidup baru … sendiri
Dengan pujaan hati 
Yang yang akan menuntunnya
Menggenggam tangannya
Mengajarkan makna kehidupan dan berjalan di jalanNya
.
Meski orang tua jauh di seberang sana
Dekapannya tak bisa lagi menjadi pelipur lara
Canda tawanya tak lagi bisa dinikmati setiap masa
Namun doa keduanya akan menjadi amunisi kuat
Bagi sang anak untuk merangkai masa depannya
.
Doa itu lah yang akan menjaganya
Dimanapun dia menginjakkan kakinya
.
Saat Yang Maha Kuasa sudah Berkehendak
Maka tak ada satu pun yang mampu berkata tidak
.
Teruntuk mbak’e tersayang Estu Handayani
Aku merasakan kesedihanmu tapi yakinlah bahwa Allah سبحانه و تعالى akan menjaga anakmu
dan aku akan selalu berusaha menjadi sandaran dekatnya saat kau jauh disana

Teruntuk dek Tyan. Welcome to England and enjoy the ride!

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam