#Motivasi_part6
.
Bahagianya Memberi
.
Oleh: Yumna Umm Nusaybah
(Member Revowriter London)
.
Sebuah pepatah Cina yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dikutip oleh majalah Times menyatakan,
.
"If you want happiness for an hour, take a nap. If you want happiness for a day, go fishing. If you want happiness for a year, inherit a fortune. If you want happiness for a lifetime, help somebody."
.
Artinya:
"Jika anda ingin kebahagiaan selama satu jam, tidur siang. Jika anda menginginkan kebahagiaan selama sehari, pergilah memancing. Jika anda menginginkan kebahagiaan selama setahun, warisi kekayaan. Jika Anda menginginkan kebahagiaan seumur hidup, bantu seseorang."
.
Kembali bicara tentang bahagia. Ternyata banyak sekali riset yang sudah dilakukan untuk meneliti komponen penting ini. Apa saja yang sebenarnya bisa membuat manusia bahagia? Berapa lama? Aktivitas apa yang mendorong mereka bisa bahagia?
.
Ada publikasi penelitian yang diterbitkan oleh Nature Communications. https://www.nature.com/articles/ncomms15964.pdf. Di dalam penelitian itu para peneliti dari University of Zurich (Swiss) mengatakan kepada 50 orang bahwa mereka AKAN menerima uang sejumlah kurang lebih $100. Setengah (25) dari orang-orang tersebut diminta untuk berkomitmen dengan membelanjakan uang itu untuk diri mereka sendiri.Sedang sisa setengahnya (25)
diminta untuk membelanjakan uang itu untuk seseorang yang mereka kenal.
.
Para peneliti ingin melihat apakah SEKEDAR BERKOMITMEN untuk bermurah hati sudah bisa membuat orang lebih bahagia.
.
Sebelum uang dibagikan, mereka membawa partisipan ke laboratorium. Mereka diminta memikirkan teman yang ingin mereka beri hadiah. Kira-kira berapa jumlah yang AKAN mereka berikan.
.
Selanjutnya, dilakukan brain scan MRI fungsional untuk mengukur aktivitas di tiga wilayah otak yang berkaitan dengan perilaku sosial, kedermawanan, kebahagiaan, dan pengambilan keputusan.
.
Ternyata, mereka yang diminta membelanjakan uangnya untuk orang lain cenderung membuat keputusan yang lebih dermawan (generous) dibandingkan dengan mereka yang telah setuju untuk membelanjakan uang itu untuk diri mereka sendiri.
.
Ada lebih banyak interaksi dan aktivitas di dalam bagian otak yang mengatur altruisme (memberi tanpa pamrih) dan kebahagiaan. Didapati, mereka memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi setelah eksperimen berakhir.
.
Yang menarik, meski jumlah uang yang akan diberikan bervariasi namun ternyata hal itu tidak berefek pada level kebahagiaan yang terbaca di MRI.
"Paling tidak dalam penelitian kami, jumlah yang dihabiskan tidak masalah," kata pemimpin penulis Philippe Tobler, associate professor neuroeconomics dan social neuroscience di Universitas Zurich.(Times.com)
Pepatah Cina dan penelitian diatas menyimpulkan bahwa kebahagiaan seseorang jauh lebih bermakna ketika mereka mampu MEMBERI tanpa pamrih.
.
Orang yang mencari kebahagiaan dengan memiliki sesuatu atau membeli sesuatu maka kebahagiaan itu hanya berlangsung sesaat. Kurang melekat. Semakin dikejar semakin lari menjauhi
.
Sayangnya, sistem kehidupan sekarang mengajarkan sebaliknya. Me, Myself and I! Adalah mantra individualisme yang didewakan.
.
Merasa stres setelah seharian bekerja? Manjakan diri dengan mandi busa. Merasa sedih? Manjakan dengan kue lapis lima! Merasa frustrasi setelah bertengkar dengan pasangan? Makan sate Padang, soto ayam, minum dhawet dan jajanan.
.
Pesannya jelas tertangkap. Jika ingin merasa bahagia, fokus saja pada keinginan kita dan fokus aja untuk memenuhinya.
.
Namun Islam mengajarkan lebih dari itu. Memberi. Bersedekah. Berzakat. Membantu sesama. Meringankan beban saudara. Menyisihkan waktu untuk mereka. Mengedepankan kepentingan manusia lainnya. Itulah tuntunan baginda mulia ï·º. Ingat bagaimana Rasulullah ï·º mempersaudarakan Muhajirin dan Ansar. Abdurahman bin Awf dari Makkah dan Sa’ad bin Rabi’ di Madinah. Merekalah contoh nyata.
.
Sa’ad menawarkan hartanya kepada Abdurrahman. Sa’ad berkata kepada Abdurrahman, "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak hartanya di kalangan Anshar. Ambillah separuh hartaku itu menjadi dua. Aku juga mempunyai dua istri. Maka lihatlah mana yang engkau pilih, agar aku bisa menceraikannya. Jika masa iddahnya sudah habis, maka kawinilah ia.."
.
Kemudian Abdurrahman menjawab, "Semoga Allah memberkahi bagimu dalam keluarga dan hartamu. Lebih baik tunjukkan saja mana pasar kalian?".
.
Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari, "Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian, sampai dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri."
.
Psikolog menyebut perilaku seperti Sa’ad bin Rabi’ RA sebagai perilaku prososial. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketika orang fokus pada perilaku prososial (melakukan tindak kebaikan untuk orang lain) maka kebahagiaan mereka sendiri meningkat tajam.
.
Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Emotion, Katherine Nelson-Coffey menjabarkan bahwa perilaku prososial meningkatkan perkembangan psikologis yang bersangkutan. Dan akhirnya meningkatkan level kebahagiaan.
.
Dalam penelitiannya, Peserta dibagi menjadi empat kelompok dan diberi instruksi baru setiap minggu selama empat minggu.
.
Satu kelompok diinstruksikan untuk melakukan kebaikan secara acak untuk diri mereka sendiri (seperti pergi berbelanja atau menikmati hobi favorit).
.
Kelompok kedua diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang lain (seperti mengunjungi kerabat lansia atau membantu seseorang membawa bahan makanan).
.
Kelompok ketiga diperintahkan untuk melakukan tindak kebaikan untuk memperbaiki dunia (seperti mendaur ulang atau menyumbang untuk mengentaskan kemiskinan);
.
Kelompok keempat diperintahkan untuk melacak kegiatan sehari-hari mereka.
.
Setiap minggu, para peserta melaporkan kegiatan mereka dari minggu sebelumnya, serta pengalaman mereka tentang emosi positif dan negatif.
.
Pada awal, akhir, dan dua minggu setelah periode empat minggu, peserta mengisi kuesioner untuk menilai perkembangan psikologis mereka. Sebagai ukuran kebahagiaan keseluruhan, kuesioner memasukkan pertanyaan tentang kesejahteraan psikologis, sosial, dan emosional.
.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa boleh dan sah sah saja kita ‘memanjakan’ diri seperlunya. Namun jika ingin lebih bahagia, maka perilaku prososial harus dibina.
.
Misalkan dengan berbuat sesuatu untuk kasejahteraan orang banyak. Membantu menyelesaikan permasalahan ummat. Peduli dan berkontribusi untuk visi besar dunia. Skala kebaikan yang menyentuh seluruh manusia.
.
Tak heran jika bilyuner ternama Bill Gate, Mark Zuckerberg, Warren Buffet giat sekali dengan filantropi dan kegiatan kemanusiaan mereka.
.
Islam diturunkan oleh Sang Pencipta Manusia. Dia, Allah ï·» Yang Maha Tahu potensi manusia. Yang maha Mengerti apa yang membuat kita bahagia. Ternyata Dia sudah merangkai sedemikian banyak syariat, perintah dan dorongan. Yang tidak hanya memberikan kenikmatan surga. Namun juga kebahagiaan dan kepuasan batin yang sesungguhnya di dunia.
.
Kepedulian kepada orang sekitar. Menyediakan waktu untuk teman.
Menyisihkan waktu untuk mengerti keadaan ummat di berbagai belahan dunia.
Kemudian berbuat sesuatu untuk membantu menyelesaikannya.
Tak masalah meski itu kecil porsinya. Asal kita tahu dan yakin bahwa kontribusi kecil ini adalah satu dari jutaan ‘batu bata’ upaya. Untuk mengembalikan kejayaan Islam. Dan mengembalikan manusia kembali kepada fitrahnya.
.
Disanalah akan kita temukan kebahagiaan yang jauh lebih bermakna.
.
London, 18 Januari 2020
#OPEy2020bersamaRevowriter
#Revowriter
#KompakNulis
#KisahDariInggris
#GeMesDa
#OnePostEveryday
#MutiaraUmmat
#goresanyumna
Comments