Skip to main content

Bintang Asli VS Bintang KW

#OPEy2020Day29

#SeriPsikologi

.

Bintang Asli VS Bintang KW

.

Oleh: Yumna Umm Nusaybah

(Member Revowriter London)

.

‘Good friends are like stars. You don’t always see them, but you know they are there’

.

Teman baik itu ibarat bintang. Meski kita tak melihatnya namun kita tahu bahwa mereka selalu ada di sana (buat kita).

.

Berkah program One Post Everyday (OPEy) dari Revowriter selama bulan Januari ini, pertemananku bertambah ratusan. Semula tak lebih dari 2000-an kini ada 2900 in total! ماشاء الله 

.

Follower pun juga nambah dari 160 menjadi 260-an. Apakah ini prestasi? Tidak juga. Semua karena kebaikan para netijen istimewa. Teman yang aku kenal di dunia nyata sekaligus teman baru yang belum pernah bersua. Dari kedermawanan mereka yang mau berbagi tulisanku. Akhirnya banyak yang mengajukan pertemanan. Mungkin sebagian ada yang didorong rasa penasaran. Meski kami belum pernah bertemu, namun ikatan Aqidah dan pemikiran menjadikan kami bersaudara. Enak aja bawaannya. Jazakumullah Khairan Katsira kepada semua yang sudah setia. Kepada yang sudah membaca, nge-like dan nge-share karya yang masih apa adanya. Kalianlah para bintang bagiku. Teman virtual yang baik hati. Dan tak bosan untuk menyemangati. 

.

Dunia nyata memang sedikit beda dengan dunia maya. Namun keduanya memiliki persamaan. Sama sama dihuni oleh manusia. Manusia dengan berbagai pesona. Berbagai karakter yang ingin mereka proyeksikan di sosIal media. Karena dunia maya dipenuhi berbagai jenis manusia dengan segala pola pikirnya maka jika sebuah tulisan disajikan, layaknya lafad yang keluar dari lisan, keduanya akan sama sama mampu menyentuh jiwa. Sama sama bisa mengoyak benak. Sama sama bisa mengubah semangat menjadi gerak. Aku yakin dari ribuan teman, akan ada yang menjadi sahabat dekat. Yang selalu dirindu. Ku berharap suatu saat bisa saling mendekap. 

.

Setelah 20 tahunan melalang buana di dunia maya. Banyak teman baik yang aku punya. Kopi darat dengan teman ‘maya’ pun sering aku jalani. Tak ketinggalan, proyek menjodohkan teman yang kukenal dari MIRC (chat room). Keduanya tinggal di Bogor namun bertemu di sebuah forum maya. Akhirnya mereka bertemu di sebuah masjid. Setelah taaruf ternyata keduanya mantap. Si akhwat meneleponku dengan nada riang gembira. Beberapa bulan kemudian mereka bersanding ke pelaminan. Pernikahan digelar di Tangerang. Karena dia teman istimewa, aku bersusah payah menyaksikan dan menghadiri hari H mereka. Dia lah teman setia yang menemaniku saat aku wawancara visa. Bersama bayi mungilnya. Dia yang selalu mengirim foto dan membagi kabar bahagia kelahiran kedua puterinya. Sayangnya, Allah telah memanggilnya. Setelah beberapa bulan sakit mendera. Lama aku tak mendengar suaranya namun hati ini masih tertambat dan ingat akan semua kebaikannya. Allah Yarhamuha

.

Kisah lain adalah ketika aku bertemu teman yang kukenal melalui blog ameeratuljannah.blogspot.com. Dia tinggal di Jakarta. Sempat sempatnya nyamperin aku ke bandara Soekarno Hatta. Meski hanya sekejap saja. Kebetulan aku hanya transit beberapa jam sebelum tolak ke Surabaya. Berhubung aku harus antri di pintu imigrasi, kami hanya bisa sejenak saja bercengkrama. Kami menjadi sangat dekat. Si dia menghadapi krisis besar. Aku membersamainya seolah Allah memang mempertemukan kami dengan maksud untuk membantu menyelesaikan masalahnya. Kini dia telah menikah dan bahagia bersama putera puterinya. 

.

Kesan berharga lainnya adalah saat aku dan suami liburan ke Turki tahun 2008. Aku kenal si akhwat dari multiply. Dia menikah dengan pria Turki. Akhirnya kami bertemu di sebuah restoran di Izmir. Masyaa Allah. Seolah aku menemukan adik baru di sela-sela liburan. Dan yang tak terduga adalah ketika Haji di tahun yang sama, 2008. Aku di pertemukan oleh Allah dengan seorang mahasiswa kedokteran dari Sulawesi. Kami bertemu di depan Ka’bah setelah sekian lama merajut pertemanan lewat media Friendster. Sungguh tak terduga! Namun itulah skenario yang Indah. Belum lagi teman-teman dari Mutiara Ummat yang sudah seperti saudara.

.

Mungkin ada banyak orang diluar sana yang meragukan akan keseriusan teman dari dunia maya. Wajar jika belum pernah membuktikannya. Tergantung juga kerumunan teman yang pernah kita temukan. Jika kita lebih sering terbentur dengan kaum narsistik, tentu akan ada trauma. 

.

Siapa itu kaum narsistik (narcissist) Sebelumnya perlu dibedakan antara kecenderungan narsisistik dan (penyakit) Narcissistic Personality Disorder (NPD). Berdasar pada American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi Kelima (DSM-5), NPD didefinisikan sebagai kelainan yang melingkupi rasa ‘hebat dan istimewa’ entah dalam persepsi maupun perilaku. Kebutuhan untuk selalu dikagumi. Selalu mencari dan membutuhkan empati. NPD adalah gangguan kepribadian orang dewasa dan seseorang harus memiliki lima dari sembilan sifat ini.

.

.

* Merasa menjadi orang yang paling penting sedunia. Walhasil setiap pembicaraan harus tentangnya. Apapun yang kelur dari mulutnya nampak hebat dan luar biasa. Harus menjadi buah bibir. Dia bangga jika orang mendiskusikannya.

.

.

* Benaknya dipenuhi fantasi tentang atas kehebatan dia dari sisi kecantikan, penampilan, kecerdasan, kekuatan, dan sebagainya.

.

.

* Keyakinan bahwa dirinya SPESIAL dan hanya bisa nyambung dengan kaum dan golongan tertentu yang spesial pula. Dia hanya mau diasosiasikan dengan orang-orang penting dan orang-orang hebat lainnya.

.

.

* Kebutuhan untuk selalu ingin dipuji-puji di hadapan orang banyak. Wajar kalau Islam mengatur urusan memuji teman di hadapan mereka. 

.

.

* Perasaan bahwa mereka berhak atas segalanya. Berhak di perlakukan istimewa. Berhak dihormati. Berhak dipuja. A sense of entitlement

.

.

* Seringnya mengeksploitasi kebaikan teman. Karena dia merasa berhak, walhasil mereka merasa harus diutamakan oleh teman temannya. Masalah yang dia hadapi harus menjadi prioritas utama orang-orang disekitarnya. 

.

.

* Kurang empati. Ironis memang! Saat dia kesulitan seluruh dunia harus ikut pusing memikirkan penyelesaiannya namun saat orang lain kesusahan, dia tidak bergeming bahkan tidak merasa harus ikut berempati. Karena jik demikian, dia tidak lagi pusat perhatian. 

.

.

* Iri dengan keberhasilan orang. Atau merasa bahwa orang begitu iri dengan pencapaian dia. Padahal yang dia cari biasa-biasa saja. Baper deh nih orang!

.

.

* Sering menunjukkan sikap sombong. Paling segala galanya di seluruh dunia. 

.

.

Sebel kan membaca ciri-cirinya? Sekarang ini contoh sederhana. Misal, kita punya hajat. Maka si narsistik akan selau berusaha mencuri perhatian. Perkara acara ini bukan hajatan dia. Tak masalah!

Dia harus menjadi pusat perhatian. Menjadi titik pembahasan. Menjadi bahan perbincangan. Karena dunia memang harus berputar di bawah kakinya

.

Yang menarik, orang narsistik memang banyak menarik perhatian. Kenapa? Karena mereka cenderung menyebar karisma. Karisma yang sudah di poles bertahun tahun lamanya. Walhasil orang melihatnya sebagai sebuah pesona kepercayaan diri. Padahal sebenarnya sebuah INSECURITY. Mereka sebenarnya tidak percaya diri. Justru apa yang mereka lalukan adalah untuk menutupi ketidak-PD-annya. Dia tidak suka dengan yang biasa-biasa saja. Karenanya bisanya mereka bertingkah ‘nyleneh’ demi kelihatan berbeda. Lagi-lagi semua dia lakukan demi ‘image’ yang ingin dia jaga.

.

Pernah bertemu dengan model orang yang demikian?

.

Tenggelamkan ke laut saja 😃. Kalau nggak bisa, ya dijauhi saja. Merekalah bintang-bintang KW alias palsu. Bersembunyi di balik pesona palsu.

So...waspada sembari berdoa kepada Allah ﷻ supaya dijauhkan dari manusia yang SOK istimewa. Mohonlah juga supaya Allah ﷻ HANYA menghadirkan bintang-bintang yang akan membawa pijar dalam kehidupan kita. 

.

London,29 Januari 2020

.


#OPEy2020bersamaRevowriter

#Revowriter

#KompakNulis

#GeMesDa

#OnePostEveryday

#MutiaraUmmat

#goresanyumna

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam