Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Reflect...Plan...and Go!

By Yumna Umm Nusaybah. (Member of Revowriter London) . It’s that time of the year again. New year, new resolution and new me. Some might disagree with me by saying that we shouldn’t wait until new year to make a new resolution. Additionally, we don’t celebrate new year!  Yes I understand. In any shape of form I don’t actually encourage anyone to celebrate nor recommend it either. But I think there is no harm to always reflect and plan new things at the end of the year. It’s not part of celebration but it’s just part of planning for the new beginning. Some might do it after Ramadan, or when they reach certain ages, or when they move to a new place. Yes!! The point is clear...that reflection must be done regularly. There is a famous report from ‘Umar (may Allah be pleased with him) that speaks of it: . Take stock of yourselves before you are brought to account; weigh yourselves before you are weighed, for that will make the Reckoning easier for you tomorrow, if you take stock of yourselv

PeDe Menjadi Orang Tua

Pagi yang bikin hati sumringah...  . “Mama, this morning I woke Nusaybah up for Salatul Fajr and I asked her to pray together.” (Mama, pagi tadi aku yang membangunkan Nusayabh untuk solat dan aku minta kita solat bersama), Ujar sang Adek Rumaysa.  . Meski usianya baru saja genap tujuh tahun tapi Rumaysa yang paling disiplin dan rajin solat. Allahumma Bariklaha.  “Well done, ماشاء الله girls. I am super proud of you Rumaysa, you will earn the reward for encouraging others to do good deeds and well done to Nusaybah to respond well and accept the advise even though it comes from your younger sister” (Bagus Nak, aku bangga banget padamu Rumaysa, kamu akan dapat pahala karena mendorong orang lain untuk melakukan amal baik dan juga padamu Nusaybah sudah mau dan menerima ajakan baik meski itu datang dari adikmu). Seperti biasa...emak mulai ngoceh.  . “And all the rewards will go to you Mama, as we are not baligh yet” jelas Rumaysa. (Dan semua pahala akan engkau peroleh Mama, karena kami kan

Memahami Emosi Pasangan

#RisalahPernikahan Oleh: Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter, London) . Si A curhat tentang suaminya, “Suamiku sekarang sedikit berubah mbak. Kalau dulu awal awal kita sering leyeh-leyeh di sofa bareng-bareng. Sekarang dia hampir nggak punya waktu. Sibuk sama kerjaannya. Kadang sibuk sama HPnya. Lebih suka berdua dengan HP nya daripada berduaan dengan saya.” . Si B menjawab, “Wah sampe segitunya ya mbak? Sampeyan sudah pernah ngecek apa yang dia lihat di HP nya? Temanku pernah dapat kasus yang sama, ternyata suaminya punya selingkuhan mbak!” . Grubyak! Glodhak! . Kalau punya teman kayak si B. Tenggelamkan aja ke laut (ikut ikutan Bu Susi). Eh...Bukannya mengajak berfikir obyektif, positif dan optimis, malah menanam ‘benih’ kehancuran dan kegalauan.  . Sebaliknya, jadilah teman yang menyejukkan. Bukan teman yang justru bikin gerah. Kalau rumah tangga gaduh gara-gara benih yang kita tanam maka suatu saat Allah ï·» akan meminta pertanggung jawaban.  . Bukankah itu kerjaan para syaitan. Me

Seni Memuji

#ParentingTips . SENI MEMUJI . Oleh: Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter, London) . Sudah menjadi kebiasaan. Menjelang tidur, kami punya ritual pamitan. Anak-anak kami beri ciuman. Mereka mencium balik. Kami pastikan mengucap, "I love you! We are very proud of you today because bla...bla...bla" . Dalam ilmu parenting ternyata ada anjuran agar sebisa mungkin pujian itu dalam bentuk rincian alias detail. Tidak hanya mengungkap rasa bangga kita, tapi kenapa dan apa yang membuat kita bangga kepada mereka . Misalnya, kita bangga karena mereka telah solat tanpa di ingatkan. Atau bersusah payah menyelesaikan PR tanpa jejeritan. Atau karena sudah membantu menaruh piring kotor ke tempat cucian. Atau karena sudah menjaga sang adik dengan sabar. Atau sekedar melakukan hal yang kita minta tanpa menunda. Atau lemah lembut dalam bertutur kata.  . Pujian yang dirinci akan lebih mudah di fahami oleh seorang anak. Selanjutnya mereka tahu apa yang harus mereka lakukan di lain waktu. Jika han

Why History Matters

#KEMENAGHapusMateriPerang Oleh: Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Seluruh materi ujian di madrasah yang mengandung konten khilafah dan perang atau jihad telah diperintahkan untuk ditarik dan diganti. Hal ini sesuai ketentuan regulasi penilaian yang diatur pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3751, Nomor 5162 dan Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar pada MA, MTs, dan MI. Demikian berita yang aku baca pagi ini di Republika Online.  . Berbagai respon marah, kecewa bisa terbaca dari sekian banyak komentar di sosial media. Wajar? Tentu saja! Sejarah adalah identitas. Melupakan sejarah seperti melupakan siapa kita sebenarnya. Mengkebiri sejarah sama dengan malu mengingat nenek moyang kita. Menyembunyikan fakta sejarah menunjukkan kita tidak mau lagi di asosiasikan dengan pendahulu kita. Sayangnya, sejarah yang kita bicarakan bukan sembarang sejarah. Tapi sejarah hidup Junjungan kita, Rasulullah Muhammad ï·º. Perjalanan beliau adalah tuntunan. Pegangan. Ca

#AgnezMo: Krisis Identitas Kaum Minoritas?

Oleh: Yumna Umm Nusaybah  (Member Revowriter London) . Hayyah! Judulnya serius banget mak?!  Ember...Eh Emang...karena itu adalah kesimpulanku setelah melihat sendiri wawancara Agnez Mo bersama dengan Kevan Kenney di acara Yahoo’s BUILD Series.  Netijen murka karena pernyataan Agnez yang di anggap lupa asal usulnya. Lupa siapa yang membesarkan namanya. Bagai kacang lupa kulitnya.  . Dalam wawancara berdurasi hampir 30 menit itu, Agnez Mo menyatakan,  . "I actually don’t have Indonesian blood whatsoever. I’m actually German, Japanese, Chinese -- I was just born in Indonesia. And I’m also Christian, which is in Indonesia the majority there are Muslims. So I’ve always been kind of, you know, like, I’m not gonna say that I’ve felt that I don’t belong there, because I always felt like the people accepted me for who I was. But there’s always that sense of, ‘ugh… I’m not like everybody else’, . Terjemahan bebasnya, "Sebenarnya saya tidak punya darah (keturunan) Indonesia sama sekali

Kantuk Istimewa

Oleh: Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Terkantuk-kantuk mendengarkan ceramah Nampak lelah dan tak bergairah Sekali kali membuka mata yang terpejam Namun lelah itu tak jua menghilang Sejenak ingin aku membangunkan Namun sepertinya dia kecapekan Kajian kulanjutkan Kubiarkan dia menikmati tidur yang dia butuhkan . Tapi aku kagum! Kagum dengan semangatnya mencari Islam Kagum dengan dedikasinya naik turun bis demi memperkokoh iman Mendatangi majlis ilmu yang diyakini penuh berkah Sekaligus menjalin erat ukhuwah  . Adakah ilmu yang dia dapat?  Adakah manfaat yang dia peroleh? Fisik memang datang namun benak tertidur di sela sela kajian?  . Tentu ada! . Sungguh jangan sepelekan niat dan semangat . Kadang Allah ï·» memberikan berkah karena niat dan upaya keras yang kita tunjukkan  . Idealnya memang tidak tidur di tengah kajian  Lelahnya diri sudah jelas tahu Namun kecintaan akan majlis ilmu  Yang mendorongnya berjalan Berharap ada sepercik kebaikan  . Mungkin ilmu memang tidak ban

Pohon Keimanan

Oleh Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Hari menjelang gelap. Aku, suami dan anak-anak berjalan pulang setelah seharian keluar. Kebetulan di depan stasiun Stratford ada ATM. Suami mau cek transaksi. Aku tunggu tak jauh darinya. Tiba tiba wanita tinggi, usia 30-an, berbaju rapi dan wangi mendekatiku.  . "Hi, do you have a minute?" Tanya si perempuan cantik tadi.  . "Sorry, I am actually rushing to go home, I am just waiting for my husband. There he is. Sorry I have to go" Jawabku sambil tergesa gesa.  . "Oh never mind. Have a Good evening." sambil melambaikan tangannya yang menggenggam tumpukan brosur. . Aku punya feeling mereka adalah ‘da’i’ alias pendakwah dari penganut Kristen Jehovah Witness (JW). Bukannya menghindar, tapi kami memang harus mengejar maghrib.  . Dari pengamatanku, penganut dan penyebar JW inilah yang masih aktif mengajak (baca:mendakwahi) orang orang untuk percaya kepada ajaran agama Kristen. Sebenarnya ini bukan pertama kal

Pinjaman Berupa Waktu

Oleh Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Suatu sore saat pulang sekolah. Emak konsen nyetir, si Sulung memulai bertutur, "Mama, do you know that today is 09/10/19 and if you add the day and the month, the total will represent the year which is 19," terang Nusaybah penuh binar.  . Nusaybah menjelaskan bahwa gurunya menerangkan bahwa kejadian ini hanya terjadi sekali dalam kehidupan seseorang bahkan sampai hari akhir.  . Aku mencoba meminta putri sulungku menarik pelajaran dari ungkapan sang guru. . "So, knowing that every date only happens once and never ever repeat itself for the rest of this life, what do you learn from it?" tanyaku. . "Hmm...I am not sure. What would it be, Mama?" Jawabnya sambil berfikir.  . "Well, one of the most important lesson we can learn is that time will never return. Once we lose it, that’s it! Once we waste it, we can’t make it up. Once we pass it without good thing, we lost all the chance. So make the the mos

Diskusi Merek

Oleh: Yumna Umm Nusaybah  . Pulang sekolah si sulung cerita... . Nusaybah: “Mama, do you know what is Gucci?” . Glodhak!!! Pertanyaan ini menyiratkan dua hal. Nusaybah menganggap si emak kagak ngarti atau dia pingin tahu apa itu Gucci.  . Untuk sementara emak pasang aksi oon alias sok ga tahu demi mencari akar masalah (ciyah!!). Maklum sodara sodara, emak jarang banget bicara merek. . Me:”ermmm...what is Gucci?” (Apa tuh Gucci?) . Nusaybah:” hah?!! You don’t know Gucci, Mama?? That is an expensive brand” (hah, mosok ga tahu Gucci Mama? Itu loh merk yang harganya mahal) . Me:”Really?How do you know?” (Kok Tahu?) . Nusaybah:”My friend told me. R*** (nama temannya) screamed (out of excitement) when she saw Z*** has a Gucci keyring. R said it’s a very expensive brand. So all the girls were amazed by it.” (Temanku yang bilang. Si R menjerit saat melihat Z punya gantungan kunci Gucci. R bilang ini barang mahal. Semua temanku perempuan heran). . Me:”Aha...I see. That’s how the discussion star

Kekuatan Manusia

Oleh Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London Ada sebuah ungkapan yang membandingkan antara samudra dan genangan air* . Samudra dalamnya tak terukur. Meski tenang namun mampu menghanyutkan. . Genangan air tidak berombak, tenang dan tidak beranjak. Namun sekali pijak akan musnah tak berbekas.  . Samudra tidak akan pernah kering meski musim panas datang. . Genangan air hanya ada di musim hujan, kalaulah ada akan segera menguap saat panas mendera. . Demikian sebenarnya kekuatan mental seseorang. Orang menyebutnya “mental strength”  . Orang yang bermental baja bukanlah genangan air. Mereka adalah samudra.   . Mereka tidak akan tergoyahkan berubahnya cuaca dan suasana.  . Mereka tidak akan terpengaruh oleh trend yang menyeret semua orang tanpa pandang bulu.  . Mereka tidak akan depresi hanya karena komentar sana sini.  . Mereka tidak akan menjual harga sebuah diri apalagi Aqidah demi ‘likes dan thumbs up’.  . Mereka mampu memilih dan memilah. Mana yang baik dan membawa berkah dan mana y

Untukmu Yang Sudah Setia

Oleh: Yumna Umm Nusaybah . . Kau tak banyak berkata kata Sekalinya berucap, penuh dengan ukiran makna Jikalau dulu aku bisa nikmati suaramu Kini, lebih banyak kubaca ketikanmu . . Cintamu yang tulus, bisa sangat aku indera Teraba dan menusuk jiwa Keikhlasanmu dalam mencintai Menjadi panutan bagi diri ini . . Berpuluh puluh purnama lewat tanpa kita bersua Namun hangatnya pelukanmu masih selalu terasa  Cintamu selalu mengantarkan kaki ini Menapak dan berlari untuk menemui Meski hanya untuk separuh hari . . Dahulu... Berdua di kamar, kita diskusi panjang Belajar bersama memaknai kehidupan  Kau membersamaiku di pahit getirnya kehidupan Kau menguatkanku dan mengingatkanku untuk terus berjuang . . Mungkin banyak pilihan hidupku yang tidak senada denganmu Banyak prioritasku yang tidak se-ideal harapanmu Kau tahu sifat dan karakterku yang masih perlu di rubah Namun kau tak pernah putus asa dan tak pernah lemah Dalam mengingatkan tanpa menggurui Mengingatkan tanpa menghakimi Mengingatkan di das

Komunikasi dalam Rumah Tangga

#Day3 "Tulisan ini untuk menyemarakkan #RevowriterWritingChallenge. Tulisan ini dibuat atas tantangan dari Mba Hesti Rahayu dan aku akan menantang salah satu dari temanku untuk menulis di akhir tulisan ini." ***************************** Komunikasi dalam Rumah Tangga  Oleh Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter London . "Salam Sis...can I call you please? I really need your help." . Deg! Kalau ada SMS singkat, padat jenis beginian, ga tega banget menunda. Meski sedang repot biasanya aku tinggalkan semuanya. Ada urgensi dan kepanikan dalam kalimat tersebut dan feelingku biasanya terbukti benar. Demikian juga hari itu. . Aku langsung telpon dia. Sebut saja namanya Laila (bukan nama asli). Perkenalan kami cukup singkat. Dalam hitungan bulan Laila telah memberiku kepercayaan menjadi tempat curhat masalah rumah tangganya. Memang ini bukan kali pertama dia mengontak aku dengan nada yang hampir sama. Hari itu, dia menangis sejadi jadinya. Dia mempertimbangkan untuk lari dari

Percaya Diri

#Day2 "Tulisan ini untuk menyemarakkan #RevowriterWritingChallenge. Tulisan ini dibuat atas tantangan dari Wiwin Erwina dan aku akan menantang salah satu dari temanku untuk menulis di akhir tulisan ini." ***************************** Percaya Diri Oleh Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter London . Once upon the time...Di desa Antah Brantah. Lahir seorang anak perempuan dari seorang ibu yang bermimpi besar. Ibu yang masih grothal grathul membaca Al Quran. Bapak yang juga masih belajar. Sang ibu bermimpi besar supaya puterinya mampu mengkhatamkan tilawah Quran sebelum lulus SD. Sang ibu ingin puterinya jago berorasi bicara tentang agama. Sang ibu selalu ingin anaknya menjadi juara kelas. Sang ibu bermimpi puterinya menyabet juara di setiap lomba Musabaqah Tilawatil Quran. Mimpi yang sederhana. Namun untuk orang desa, mimpi ini sangat visioner.  . Siapa sangka mimpi itu membawa berkah karena sang anak ditakdirkan menjadi guru ngaji di sebuah Madrasah di London. Mengajar tilawah,

Jatuh Cinta di Ketikan Pertama

Tulisan ini dalam rangka memeriahkan #RevowriterWritingChallenge dan menjawab tantangan Mba Erika Kartini di Jepang. Di bagian akhir tulisan akan ada tantangan bagi yang tersebut namanya.  ***************************** Jatuh Cinta di Ketikan Pertama Oleh Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter London . Pernah kan mendengar istilah jatuh cinta pada pandangan pertama? Tentu. Tak heran dan tak jarang. Meski sebenarnya masih saja aku mencoba mengerti kok bisa? Mungkin seperti ‘pandangan’ emak emak melihat sayur segar, baju hari raya, atau korden bagus kali ya. Sekali melihat, hati ini tidak bisa berpaling...ciyah! . Kenapa ketikan dan bukan pandangan pertama? Karena memang perkenalan kami di awali dari media online. WhatsApp group dan juga facebook page. Kalau jaman dulu ada mirc, Yahoo messenger, MSN dan media chat lainnya, sekarang malah lebih canggih.  . Ada banyak teman bahkan sahabat yang kudapat dari media online ini. Pertemanan yang menjadikan kami seperti saudara. Ada sahabat jauh ya

Deddy corbuzier: Pesan Baginya dan Bagi Kita

Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London ‘Dilarang KPI, Prosesi Mualaf Deddy Corbuzier Tak Jadi Disiarkan di TV’ demikian judul sebuah berita yang nampak di newsfeed FB seminggu yang lalu. Di portal berita Liputan6.com di lansir berita bahwa semula, prosesi pengislaman Deddy Corbuzier akan ditayangkan secara live di Hitam Putih. Namun karena terbentur peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) maka rencana itu tak jadi dilakukan. (19/6/2019) Gus Miftah yang menjadi ‘guru spiritual’ Deddy selama ini mengiyakan: “Iya kemarin di Hitam Putih terpentok peraturan KPI. Enggak boleh, ada peraturan KPI ternyata acara itu dianggap rasis ada UU - nya tadinya sudah mantap di Hitam Putih," (liputan6.com/19/6/2019) Menurut KPI, proses pengucapan syahadat secara live akan berdampak buruk bagi masyarakat karena kemungkinan besar Deddy harus menjelaskan kenapa meninggalkan agama yang dulu dan kini memeluk agama Islam. Di khawatirkan hal ini akan menciptakan ketidak nyamanan kepada pemel