#SeriNafsiyah
.
Filosofi Cinta (Part 2)
.
Oleh: Yumna Umm Nusaybah
(Member Revowriter London)
.
Tanda tanda cinta selanjutnya:
1. Kita ingin kecintaan kita bahagia. Bahkan mengedepankan kebahagiaan mereka daripada kebahagiaan kita sendiri.
.
Entah itu anak, suami, isteri, tetangga, teman atau ummat Islam secara keseluruhan. Karenanya salah satu tanda seorang mencintai saudara adalah jika menginginkan kebaikan itu tidak hanya untuk kita sendiri tapi juga orang disekitarnya. Meski kadang mereka tidak mengerti mengapa kita bersusah payah mengajak mereka melihat cahaya. Tak capek mengulang-ulang firmanNya demi mereka mengikuti jalan lurus tuntunanNya. Justru karena kita sayang kepada setiap hamba Allah ﷻ akhirnya kita berusaha.
.
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
.
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Kita ingat hal-hal kecil yang Si Dia sukai dan benci.
.
Ketika seseorang sudah jatuh cinta. Maka hal kecil dari kecintaannya akan menjadi hal yang istimewa. Hal yang dia sukai akan sebisa mungkin kita sukai. Hal yang dia benci akan kita hindari. Ketika suami suka makanan pedas, meski istri nggak makan dia tetap buatkan. Karena ada cinta disana.
.
Demikian juga cara seorang sahabat Abdullah Bin Umar mencintai Nabinya ﷺ. Beliau mencermati, mengingat dan mencontoh Rasulullah hingga hal-hal kecil. Bila Rasulullah ﷺ pernah shalat di suatu tempat, maka Abdullah bin Umar pun melakukan shalat di tempat itu. Bahkan ketika diketahuinya unta Rasulullah ﷺ berputar dua kali di suatu tempat di Madinah sebelum beliau turun dan melakukan shalat dua rakaat, Abdullah bin Umar pun membawa untanya berputar dua kali sebelum turun dan shalat dua rakaat pula. Ummul Mukminin Aisyah RA sampai mengatakan, “Tak seorang pun mengikut jejak Rasulullah Saw di tempat-tempat pemberhentiannya sebagai dilakukan oleh Ibnu Umar.”
3. Sang kecintaan selalu menjadi orang pertama mendengar berita bahagia sekaligus orang terpercaya menjadi tempat curahan hati saat sedih melanda.
.
Coba tengok kembali. Siapakah dia? Pasangan kita kah? Teman kah? Sosial media Kah? Buku diari kita kah? Atau justru Rabb kita? Disitu kita bisa melihat tangga cinta kita. Saat senang kita berucap alhamdulillah dan hati benar benar bersyukur atas nikmatNya. Maka Dialah cinta pertama kita. Saat sedih kita istirja’ dan meminta kebaikan pahala sekaligus ganti yang lebih baik dariNya. Maka insyaAllah Allah lah yang berada di tangga tertinggi. Bukan berarti kita tidak boleh berbagi dan berharap beban menjadi ringan dengan berbagi. Tentu boleh dan bisa. Karena Rasulullah pun berbagi dengan isteri tercinta.
.
4. Kita selalu merasa dekat meski fisik berjauhan.
.
Karena koneksi kita tidak hanya fisik namun juga mental, emosional, spiritual. Rasa cinta yang menggebu membuat benak kita selalu terisi dengan pikiran tentangnya. Jika kita mencintai harta, anak, pasangan, karir dan hal-hal yang Allah ﷻ karuniakan kepada kita maka sepanjang waktu, itulah yang memenuhi benak kita. Jika kita mencintai surga maka kita berfikir tentang amal-amal kita di dunia. Bagaimana kita bisa memakai kenikmatan yang sudah dikaruniakan oleh Rabb kita, membawa kita ke sana.
Cinta dunia boleh. Namun ada porsinya.
.
Surat Ali 'Imran Ayat 14 disebutkan
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
.
Jika kita mencintai Allah ﷻ maka Allah ﷻ pun akan terasa dekat. Allah ﷻ akan mendekat cepat meski kita hanya berjalan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِى ، فَإِنْ ذَكَرَنِى فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى ، وَإِنْ ذَكَرَنِى فِى مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِى مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا ، وَإِنْ أَتَانِى يَمْشِى أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »
.
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim)
.
Bahkan dalam ayat Al Quran, Allah ﷻ menjelaskan bahwa Allah ﷻ sangatlah dekat
.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), “Aku itu dekat”. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al Baqarah: 186).
Selamat menilik sejauh mana cinta kita pada Allah ﷻ dan rasulNya. Cinta kita kepada pasangan kita. Cinta kepada anak-anak, harta, teman, tetangga bahkan diri kita sendiri.
.
Yang terpenting jaga porsinya. Jangan sampai cinta yang seharusnya di ranking pertama menjadi nomer sekian.
.
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ ﴿التوبة : ۲۴﴾
.
Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (At-Taubah:24)
.
London, 14 Januari 2020
#OPEy2020bersamaRevowriter
#Revowriter
#KompakNulis
#KisahDariInggris
#GeMesDa
#OnePostEveryday
#MutiaraUmmat
#goresanyumna
Comments