Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

Deddy corbuzier: Pesan Baginya dan Bagi Kita

Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London ‘Dilarang KPI, Prosesi Mualaf Deddy Corbuzier Tak Jadi Disiarkan di TV’ demikian judul sebuah berita yang nampak di newsfeed FB seminggu yang lalu. Di portal berita Liputan6.com di lansir berita bahwa semula, prosesi pengislaman Deddy Corbuzier akan ditayangkan secara live di Hitam Putih. Namun karena terbentur peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) maka rencana itu tak jadi dilakukan. (19/6/2019) Gus Miftah yang menjadi ‘guru spiritual’ Deddy selama ini mengiyakan: “Iya kemarin di Hitam Putih terpentok peraturan KPI. Enggak boleh, ada peraturan KPI ternyata acara itu dianggap rasis ada UU - nya tadinya sudah mantap di Hitam Putih," (liputan6.com/19/6/2019) Menurut KPI, proses pengucapan syahadat secara live akan berdampak buruk bagi masyarakat karena kemungkinan besar Deddy harus menjelaskan kenapa meninggalkan agama yang dulu dan kini memeluk agama Islam. Di khawatirkan hal ini akan menciptakan ketidak nyamanan kepada pemel

Sekolah Favorit & Ranking Kelas: Perlukah?

Oleh: Yumna Umm Nusaybah  Selama 6 tahun terlibat dengan dunia sekolah (karena anak pertama masih kelas 4 SD) ada perbedaan yang sangat kentara antara pendidikan yang aku peroleh di Indonesia dan pendidikan dasar di London, Inggris. Hal mendasar yang jelas berbeda dimana ini menentukan praktik keseharian di sekolah adalah "falsafah pendidikannya".  Sedangkan hal praktis yang jelas sangat berbeda diantaranya:  1. Tidak adanya kenaikan kelas di tiap jenjang pendidikan  2. Tidak adanya sistem ranking kelas Di tiap tahun, minimal ada dua kali Parents Evening (istilah yang di pakai untuk pertemuan guru dengan wali murid). Pengalaman pertama kami adalah tahun 2015 saat si bungsu kelas reception (TK besar). Di pertemuan itu kami hanya di beri laporan observasi mereka terhadap Nusaybah, apa yang sudah di ajarkan, target di triwulan selanjutnya, dan support apa yang bisa aku berikan di rumah untuk menunjang proses belajar. Tidak ada berita si gendhuk ranking berapa. Lah wong memang ti

Zonasi: Antara Inggris dan Indonesia 

Oleh Yumna Umm Nusaybah  Member Revowriter, London Ramainya berita sistem zonasi di Indonesia akhirnya sampai juga ke Inggris. Keponakan yang ingin masuk sekolah favorit di Jember ternyata tidak diperbolehkan karena dia tidak masuk dalam zona SMA yang bersangkutan. Walhasil terpaksa memilih SMA lokal. Semoga saja mendapatkan SMA yang di inginkan.  Sistem ini sebenarnya tak jauh beda dengan sistem pendidikan di Inggris. Di Inggris sendiri untuk level SD dan SMA (primary and secondary school) sudah lama memakai sistem zonasi ini. Di sini di kenal dengan nama catchment area. Sekolah dengan pembiayaan dari negara (State School) akan memakai sistem ini. Sedang bagi sekolah swasta (Private School), tidak wajib memakai sistem zonasi. Sekolah swasta berhak menentukan siapa yang akan mereka pilih menjadi siswa. Untuk level SMP, biasanya ada tes masuk dan interview. Sedang untuk level SD sedikit banyak bergantung dari informasi yang diberikan dalam permohonan (school application).  Penilaian kua

Hakikat Pertemanan*

Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London  Pernahkah kita dikhianati oleh seorang teman? Atau bahkan oleh sahabat yang sudah kita anggap seperti saudara sendiri? Pernahkah kita bertemu dengan seseorang, meski hanya sebentar tapi justru menginspirasi? Pernahkah kita mempunyai seorang kawan, kebaikan dan pengorbanan mereka menyentuh hati? Berapa kali juga kita di kecewakan oleh teman yang sudah lama berkawan? Berapa kali kita mundur teratur karena terbukti teman itu mau berada di samping kita karena asas manfaat saja. Pernahkah kita bertemu seseorang yang pertemanannya tak lekang oleh masa? Saat bahagia dan saat duka. Dia ada di samping kita  Saat kita tertawa dan saat kita terluka, dia menghibur dan mengingatkan kita akan hakikat dunia. Kadang diri ini penuh tanya, Teman seperti apakah diriku? Teman seperti apa yang aku cari? Teman seperti apa yang benar benar aku cintai dan sayangi? Teman seperti apa yang aku anggap teman sejati? Rumusnya sebenarnya sederhana, siapa saja yang

Keikhlasan Tanpa Merasa Ikhlas

Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London - UK Seminggu yang lalu... Pagi pagi pukul 8:00 ada ketukan di pintu depan. Aku intip lewat jendela. Tukang yang sedang merenovasi rumah tetangga.  Tetanggaku ini adalah seorang wanita lansia asli Ghana. Beliau meninggal saat pulang kampung ke Ghana. Rencananya, saat beliau balik ke London, rumah yang sedang di renovasi siap untuk di huni. Ternyata, Allah ï·» berkehendak lain. Beliau meninggal mendadak seminggu sebelum kembali ke Inggris.  Memang beliau sudah keluar masuk RS karena usia yang lansia. Tiap tahun beliau pulang ke Ghana. Disana ada rumah besar yang telah beliau bangun dari hasil kerjanya menjadi Health visitor di Inggris.  Maret tahun lalu, kabar aku dapat dari anak angkatnya. Beliau tidak punya anak kandung, yang ada hanya God Daughters. Mereka hanya berkunjung sebulan satu atau dua kali. Hari hari wanita lansia ini di isi dengan menonton TV, baca koran dan online shopping. Beginilah kebanyakan para lansia di Inggris mengha

Hargai dan Cintai

#NasehatPernikahan ********************** Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London  "Mba...saya harus bagaimana ya Mba. Dulu saya bercadar, lalu suami minta saya melepas cadar. Saya turuti. Sekarang saya disuruh melepas jilbab (baju panjang/Abaya) dan diminta memakai celana saja. Katanya bikin malu" "Mba...suami saya jarang pulang. Dia sibuk terus bersama teman kerjanya. Ke cafe, ngobrol, pulang ke rumah selalu larut malam. Apakah pernikahan itu harus seperti ini Mba?" "Mba...ternyata suami saya selama ini telah membohongi saya. Dia punya wanita simpanan. Entah mereka sudah menikah atau belum. Tapi saat akhir pekan, dimana dia pamit ada urusan ummat, ternyata dia bersama wanita itu." Itulah sekelumit curhat yang pernah saya dengar. Karena saya seorang wanita, wajar kalau curhatnya dari ibu-Ibu. Kalau curhatnya dari bapak bapak malah aneh dan bisa bisa dosa (kan bukan mahram). Mendengar curhat yang menyedihkan seperti ini membuatku merasa sedih. S

Serba Serbi Idul Fitri di Inggris

Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London Sengaja bikin judul yang nyundhul. Penasaran isinya? Boleh tapi sebelumnya ada WARNING.  Meski ada kata “Inggris”, tulisan ini tidak akan mampu mewakili gambaran seluruh Inggris. Karena aku tinggal di London maka Inggris yang aku maksud adalah London. Namun London itu luas sodara! Jadi harus aku kerucutkan lagi. Apa yang nantinya tertulis adalah pengalaman berlebaran di London timur (karena di situlah aku tinggal). London timur adalah area dengan jumlah muslim terbesar di London. Di sinilah muslim menjadi mayoritas. Karenanya pengalamanku ini tidak akan sama dengan teman yang tinggal di London tapi dia di London barat (misalkan) dimana muslim menjadi minoritas. London timur itu juga banyak muslimnya Rek, jadi tulisan ini sebenarnya cuma tradisi tahunan dan serba serbi keluarga Pak Khalifa. Nah loh! Makin ga nyundhul tho? Yo wis ra popo. Sing gelem moco nggih monggo, sing mboten kerso...nggih mboten menopo. Di setiap sharing pengalaman

Terjun Saja!

#Day29 #DiariRamadan  #RamadanDiInggris #IslamDiLondon Terjun Saja! Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London Malam 29 sudah kurencanakan. Usai ifthar, ku susun semua jadwal. Membaca Quran, sholat, munajat dan tadabbur Ayat. Setelah selesai urusan dapur. Pukul 10:15 malam mengantarkan anak anak tidur. Hudayfah menolak tidur hingga pukul 11 malam karena tidur siang yang panjang. Setelah itu aku beranjak turun ke ruang tamu (kamar anak anak di atas). Kumulai dengan berwudhu, membaca Quran dimulai pukul 11:30 malam. Setelah beberapa waktu, ada suara krusak krusuk di atas. Eh...si thole bangun! Ya wis lah..jam menunjukkan pukul 1 pagi. Artinya so thole cuma tidur 1.5 jam. Tahu aja kalau emaknya mau begadang. Walhasil semua rencana gagal! Karena ternyata Allah ï·» memintaku ngaji dan salat sambil ngemong. Minta ini minta itu, keluar masuk dapur minta susu dan buah buahan. Coba di tidurkan kembali. Nggak mempan! Sebuah pelajaran: kadang realitas tidak seindah harapan. Harapan bisa khu

Berubah dan Berbenah

#Day28 #DiariRamadan  #RamadanDiInggris #IslamDiLondon Berubah dan Berbenah Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London Setiap Ramadan akan berakhir, ada penyesalan. Kenapa diri ini tidak berusaha maksimal? Kenapa masih ada saja waktu yang terbuang? Kenapa masih kadang malas malasan? 29 hari terasa kurang, namun saat bersamanya sering aku sia siakan.  Ku ulang ulang ayat dimana Allah berfirman tentang tujuan akhir dari puasa. La’allakum Tattaquun. Agar kalian menjadi orang yang bertakwa. Sudahkah diri ini meraihnya? Apa sebenarnya arti takwa?  Sungguh...Takwa itu sebenarnya sudah kita praktek kan dalam keseharian di bulan Ramadan.  Ketika kita tidak makan dan minum karenaNya. Sembunyi pun tidak ada yang mengetahui namun hati kita yakin bahwa Allah ï·» mengamati.  Ketika kita tidak menunda saat adzan maghrib tiba untuk membatalkan puasa. Taat pada syariat tanpa mempertanyakan kenapa harus berhenti saat maghrib dan bukan saat isya’. Ketika kita mengikuti salat tarawih meskipun bada

Dahsyatnya Tawakkal

#Day27 #DiariRamadan  #RamadanDiInggris #IslamDiLondon Dahsyatnya Tawakkal* Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London “Gimana saya harus bayar sekolah anak anak bulan depan ya? Gaji sudah tidak cukup karena sembako semakin mahal ” “Suamiku ternyata selingkuh Mbak! Dia banyak menghabiskan waktunya dengan teman online nya. Apa iya aku harus ninggalin dia? Padahal ada anak juga” “Sedih rasanya ini Ramadan pertama tanpa ibunda. Beliau meninggalkan kami beberapa bulan lalu” “Bisnis saya bangkrut Dek. Nggak tahu Musti gimana habis ini. Hutang jadi menumpuk dan jatuh tempo dalam hitungan hari.” Inilah intrik intrik kehidupan yang kadang membentuk sikap seseorang. Menjadi orang yang sabar atau menjadi orang yang hilang harapan.  Kesulitan, stress, beban hidup, terjepit dalam berbagai masalah adalah fitrah hidup di dunia. Ujian akan selalu ada tanpa kita minta. Ujian akan harus kita hadapi dan tidak akan bisa dihindari. Yang harus di lakukan adalah menyikapi.  Namun sayangnya, ada dari

Keluarga: Dimana Hati Berada

#Day26 #DiariRamadan  #RamadanDiInggris #IslamDiLondon Keluarga: Dimana Hati Berada Oleh: Yumna Umm Nusaybah Member Revowriter, London Selama 15 tahun di Inggris, tahun 2013 adalah mudik hari raya terakhir. Anak masih dua dan belum sekolah. Jadi bisa pulang selama hampir 8 minggu. Tapi sejak anak anak sekolah, jadwal mudik hari raya semakin sulit.  Meskipun anak anak libur dua minggu setiap akhir Ramadan (termasuk hari raya) tapi pulang ke Indonesia dua minggu dengan membawa pasukan tiga di tambah harga tiket yang wah, rasanya kok berat juga. Apa nggak pingin pulang? Tentu saja. Bapak dan Abah (paman yang mengurusku sejak kecil) masih ada. Kakak juga disana. Pingin sekali bisa bertemu dan bercengkerama bersama di hari hari terakhir Ramadan. Pingin melihat takbir keliling desa. Pingin mendengar lantunan takbir dan bacaan Quran yang membahana. Pingin membantu menyiapkan jajanan di meja. Pingin bisa merasakan ribetnya di pagi lebaran. Anjang sana. Bertemu tetangga. Tertawa gembira. Itulah