Skip to main content

Happily Ever After

#OPEy2020Day17

#SeriNafsiyah

.

Happily Ever After

.

Oleh: Yumna Umm Nusaybah

(Member Revowriter London)

.

“Meghan and Harry had opted to step away from senior Royal Family life”

.

(Megan dan Harry telah memilih untuk mundur diri dari peran senior mereka sebagai keluarga kerajaan)

.

Demikian headline koran, tabloid, dan media Inggris minggu lalu. Berita tentang Iran juga mendominasi namun tak serame berita Pangeran Harry dan Megan Markle yang memutuskan untuk mundur dari berbagai tugas kerajaan (Royal Duties). 

.

Alasan utama mereka adalah keinginan untuk membesarkan puteranya Archie layaknya rakyat biasa. Tidak di dalam istana. Sebisa mungkin memberikan Archie kesempatan hidup ‘normal.’ Royal Sussex (gelar pangeran Harry dan Megan Markle) memilih Kanada sebagai rumah kedua. Mereka berencana bolak balik Inggris-Kanada. Banyak pro dan kontra di kalangan media. Berita terbaru di media tertulis rakyat Kanada tidak menyambut gembira kepindahan keluarga Sussex. Kenapa? Karena alasan pembiayaan. Berhubung Kanada adalah bagian dari commonwealth country, jadi Kanada harus ikut menanggung biaya keamanan (security) dari keluarga kerajaan. 

.

Di sinyalir juga, keputusan mundur ini diambil kerena Pangeran Harry melihat bagaiman media dan tabloid Inggris tidak adil dalam memberitakan isterinya. Bahkan media Inggris tak segan-segan mem-bully Megan. Media menyoroti kehamilan Kate Middleton dan Megan dengan headlines yang berbeda. Terkesan memojokkan Megan. BBC 5 Live presenter bernama Danny Baker dipecat gara-gara kicauan di twitter yang mengejek dan rasis berkaitan dengan kelahiran baby Archie. Semu karena Megan berdarah campuran (kulit putih dan hitam), bukan dari kalangan aristokrat Inggris layaknya Kate, dan pernah menjanda dua kali. Sampai sampai di bulan Oktober 2019, pangeran Harry menuntut tabloid Inggris The Sun dan Daily Mirror karena skandal yang mereka sebarkan tentang Megan. 

.

Ironis memang. Bagi seorang perempuan, keberuntungan Megan bisa jadi sumber kecemburuan. Bagaimana tidak? Dia menikah dengan seorang pangeran (beneran dan bukan gadungan). Garis ke-enam dari mahkota raja. Tampan dan Kaya raya. Tinggal di istana megah. Mendapat jatah dari pajak negara. Tak harus bekerja layaknya rakyat biasa. Kerjaanya menghadiri perayaan. Kunjungan kenegaraan. Disambut karpet merah saat turun pesawat. Dipuja orang sejagat . Pernikahannya pun menjadi buah bibir di seluruh penjuru dunia. Layaknya dongeng di filem-filem Disney. Tapi apakah itu justru membuatnya bahagia? Ternyata tidak juga. Mereka rela melepas peran sebagai bagian keluarga kerajaan demi hal yang kita punya. Betapa besar pengorbanan yang harus dia lakukan demi mendapat perlakuan normal. Demi anaknya tumbuh seperti anak-ank biasa. Demi jauh dari jepretan paparazzi. Demi tidak menjadi bulan-bulanan media.

.

Kita yang begini-begini saja bermimpi punya kehidupan seperti Megan. Sedang Megan ingin kembali hidup ‘normal’. Sungguh tabiat manusia. Tidak pernah puas dengan yang kita punya. 

.

Pernah aku terdampar di sebuah YouTube Channel. Di channelnya sang youtuber berkata, “Dulu sebelum kaya, saya bermimpi bisa tinggal di hotel berbintang lima. Makan di Restauran termahal. Membeli apa saja yang saya inginkan. Dilayani oleh pelayan pribadi yang jumlahnya melimpah. Naik pesawat first class. Punya bodyguard. Sekarang saya punya segalanya. Impian saya terwujud. Apakah saya bahagia? Iya! Namun kebahagiaan itu hanya saya merasakan di hari atau minggu pertama saja. Selanjutnya menjadi BIASA. Kedua, ketiga kalinya saya tinggal di hotel termewah sedunia menjadi tidak lagi istimewa. Pertama kali naik pesawat first class memang nyaman dan asyik. Kedua dan ketiga kalinya tidak lagi berasa. Berlibur di villa terindah sedunia terasa istimewa saat pertama kali saja. Selanjutnya sama saja dengan tinggal dirumah biasa. Sama sama beratap, punya kamar mandi dan toilet. Itu saja!”

.

SubhanAllah! Benar sekali ungkapan dia. 

.

Kesimpulan:

.

1. Bahagia itu tidak identik dengan materi, harta, dan kenyamanan. 

.

Memang harta akan bisa memfasilitasi banyak hal. Akan tetapi harta dan materi tidak bisa membawa kebahagiaan. Semua kemewahan akan menjadi biasa ketika sudah ada di tangan kita. Betapa banyak artis Hollywood bunuh diri setelah kaya dan terkenal. Hidup mereka merasa sempit. Depresi. Melarikan diri ke alkohol dan narkoba . Tetap saja mereka tak bahagia. Milyaran dolar mereka tidak mampu membeli kebahagiaan barang sesaat. Barang branded tidak juga memberi mereka kepuasan. Namun lihat betapa banyak kaum miskin yang masih tersenyum dan menyebarkan aura kebahagiaan. meski himpitan ekonomi butuh diselesaikan. Merasa puas dengan apa adanya. Merasa memiliki dunia dan seisinya meski hanya punya rumah sederhana. 

.

2. Kebahagiaan itu tidak ada di luar sana. 

.

Karenanya, mencari kebahagiaan dari apa yang terindera tidak akan pernah bisa terpenuhi. Karena bahagia itu ada di hati. Bagaimana kita qana’ah menerima kondisi. Menerima Qadha Allah dengan ikhlas. Yakin bahwa Allah ﷻ memberikan segalanya kepada kita sesuai porsinya. Tidak akan pernah tertukar. Melihat kebaikan dari setiap musibah yang menimpa. Mencari hikmah dari setiap kesulitan. Mengedepankan positive thinking terhadap kondisi sekitar. Itulah yang membut hati bahagia dan tenteram. 


Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


‎عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999).

.

3. Bahagia itu bukan tanggung jawab orang di sekitar kita. 

.

Kebahagiaan kita bukanlah tanggung jawab pasangan, anak, tetangga, keluarga, dunia dan seisinya. Berbahagia adalah tanggung jawab kita sendiri. Kita lah yang bisa menciptakannya. Bagaimana caranya? Dengan memiliki kerangka berfikir yang sohih. Jalan berfikir yang telah diajarkan oleh baginda Rasulullah ﷺ.


‎مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

.

Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

.

4. Perlu di ingat bahwa bahagia didunia akan selalu sementara. 

.

Sedang bahagia yang sesungguhnya adalah ketika kaki melangkah memasuki surga. Yang bisa kita lakukan hanya berupaya supaya selama mungkin kita berada a happy state (stase bahagia). Karena hati yang bahagia akan lebih banyak memberikan semangat dan manfaat. Bagi diri sendiri dan orang sekitar. 

.

‎يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ﴿٢٧﴾ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً﴿٢٨﴾فَادْخُلِي فِي عِبَادِي


Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku! [Al-Fajr/89:27-30]

.

Semoga Allah ﷻ mengkaruniakan kebahagiaan kepada kita semua. Di dunia dan di akherat.

.

Selamat menjemput Happily Ever After yang sesungguhnya!

.

London, 17 Januari 2020


#OPEy2020bersamaRevowriter

#Revowriter

#KompakNulis

#KisahDariInggris

#GeMesDa

#OnePostEveryday

#MutiaraUmmat

#goresanyumna

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam