.
Ramadan dan Sayembara
.
Oleh: Yumna Umm Nusaybah
(Member of Revowriter London)
.
Al kisah ... seorang rakyat jelata. Tak pernah melihat indahnya dunia selain desa tempat tinggalnya. Hidup apa adanya. Kadang kurang dan harus meminta dan menghiba. Agar ada yang bisa dibuat untuk mengganjal perut sekedar saja. Dia tak pernah melihat glamornya Paris. Dia tak pernah menyaksikan indahnya Santorini. Tak pernah dia duduk di restoran mahal dan bergengsi. Jangankan restoran, warung Padang di kota tempat tinggalnya saja belum pernah dia jejaki. Bagaimana dengan rupiah yang melimpah? Boro-boro. Dia benar benar tak punya apa-apa. Yang dia miliki adalah pemberian dan pinjaman saja. Melihat jutaan rupiah adalah perkara susah. Apalagi memilikinya. Bagaimana dengan pasangan tercinta? Pun tak punya! Kesendirian adalah takdirnya. Jangankan meminta seorang wanita menikahinya, berharap saja dia tak kuasa. Membayangkan orang mau menikahinya adalah mimpi sepanjang masa. Semua kenikmatan dunia jauh dari jangkauannya
.
Sampai suatu hari ... ada sebuah sayembara
.
Isi sayembara: siapapun yang bersedia begadang di SEBUAH MALAM, melakukan hal yang diminta. Satu malam itu saja! Maka dia akan mendapatkan semua kenikmatan dunia. Kenikmatan itu tidak hanya bisa dirasakan sehari saja tapi akan bisa dipetik 1000 bulan kedepannya.
.
Kira kira apa yang dilakukan oleh rakyat jelata tadi? Menolak? Ogah ogahan? Atau justru berlari dan bersegera? Siapapun yang masih bisa berfikir lurus dan normal maka dia akan mengorbankan apa saja untuk bisa ikut sayembara. Kalau perlu dia akan meninggalkan semua yang dia lakukan hanya untuk begadang di malam yang ditetapkan.
.
Inilah Malam Lailatul Qadr. Allah سبحانه و تعالى akan menuliskan ketetapan di malam ini. Tentang kehidupan kita setahun mendatang. Allah سبحانه و تعالى akan menurunkan para malaikat-Nya. Meminta mereka melingkupi ahli ibadah, dan mendoakan serta menyelamati mereka. Apapun yang dilakukan hamba tadi akan dilipatgandakan seolah dia beramal 1000 bulan lamanya. Bahkan lebih!
.
Jika ada teman, saudara, orang dan tetangga menolak ikut sayembara maka bisa jadi mereka tak tahu akan hebatnya sayembara ini. Bisa jadi mereka sudah merasa tidak lagi jelata dan membutuhkan bimbingan Rabbnya. Bisa jadi mereka tidak tahu kebaikan dan hadiah besar bagi pemenang sayembara. Karenanya, mari ajak mereka. Sadarkan mereka. Tunjukkan kebaikannya. Bersama sama begadang dan mendapat ‘kekayaan’ yang telah dijanjikan Allah سبحانه و تعالى.
.
Bukankah kita lahir ke dunia tanpa apa apa. Semua yang kita miliki adalah pinjaman dariNya. Jikalau bukan karena rahmat Allah سبحانه و تعالى maka tak ada manusia yang mampu meraih harapan dan mimpinya. Semua terjadi BUKAN karena kehebatan si rakyat jelata. Rakyat jelata hanya hamba sahaya. Tak pernah bisa memiliki apapun tanpa izin Nya. Sekarang Pemilik hamba sahaya ini memberi kesempatan untuk meraih kebaikan.
.
Memang bukan liburan ke Spanyol yang akan diterima. Bukan pula tumpukan uang di depan mata. Bukan pula rumah gedong yang tiba tiba jauh dari langit. Bukan pula isteri cantik atau sami ganteng yang tiba-tiba duduk disampinh kita. Bukan kenikmatan dunia yang semu dan fana. Meskipun itu bisa menjadi bonus yang Dia tak keberatan memberikannya. Namun apa yang akan hamba sahaya dapat, lebih baik dari itu semua. AMPUNAN Allah سبحانه و تعالى.
.
Ampunan itulah yang membuat malaikat tak akan lagi melihat catatan amal buruk kita di hari penghisaban.
Karena ampunan itu, Allah سبحانه و تعالى akan memasukkan seorang hamba ke surga.
Karena ampunan itu, Allah سبحانه و تعالى bisa mempertemukan kita dengan para nabi dan RasulNya.
Karena ampunan itu kita bisa menikmati telaga susu, madu yang tak akan pernah ada habisnya.
Karena ampunan itu kita akan bisa memiliki rumah besar seluas mata memandang. Istana gantung yang dibawahnya mengalir sungai sungai. Tak pernah ditemui di dunia.
Karena ampunan itulah, kita akan bisa bertemu dengan Rabb kita. Pencipta alam semesta! Jika kita ada di surga teratas maka kita bisa memandang Allah سبحانه و تعالى layaknya kita memandang bulan Purnama sehari sekali.
Inilah kenikmatan yang sempurna!
.
Ayo kita ikuti sayembara ini. Memburu malam 1000 bulan. Dimana segala kebaikan telah dijanjikan. Memburu ampunan yang terangkum dalam doa terbaik baginda ﷺ
.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
.
Dari Aisyah ia berkata, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah jika aku mengetahui bahwa malam itu adalah lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan waktu itu?’ Rasulullah bersabda, ‘Ucapkanlah:
.
Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii
.
(Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku).’ (HR. Tirmidzi; shahih)
.
Semoga kita salah satu pemenangnya namun jika kita tak berpartisipasi dalam sayembara itu sendiri maka jangan berharap memenangkannya!
.
London 19 Mei 2020 pukul 12:41 siang
Ditulis di hari ke-26 Ramadan
.
#GoresanYumna
#Revowriter
#KompakNulis
#GeMesDa
#Covid19
Comments