Skip to main content

Ah...Biasa

  • Bener nggak?

Ah biasa.....ketika masih SMA ditanyain temen dan tetangga : "nanti Mau kuliah dimana?"

Ah biasa...ketika Belum Lulus kuliah ditanyain teman dan tetangga: "kapan nih Lulusnya?"

Ah biasa...ketika Udah lulus kuliah ditanyain teman dan tetangga: " Kapan Nih nikahnya?"

Ah biasa...ketika Udah mau menikah ditanyain teman dan tetangga: "Dapat orang mana? Profesinya apa? Ketemu dimana?"

Ah biasa...ketika udah menikah ditanyain teman dan tetangga: "Udah punya anak? loh kok belum? Kapan nih rencananya?

Ah biasa...ketika udah punya anak 1 ditanyain teman dan tetangga: " Loh kok masih satu, Kapan mau punya anak ke-2?

Ah biasa...ketika udah lahir anak ke-2, ke-3 , ke-4 dan hamil anak ke-5 ditanyain teman dan tetangga: "wah hebat yah punya banyak anak! apa gak capek tuh ngurusnya?"

Ah biasa...ketika anak anak udah mulai sekolah ditanyain teman dan tetangga: "Kuliah anak pertama dimana? Perguruan Tinggi negeri nggak? Luar negeri nggak? dapat beasiswa nggak? Ranking nggak?"

Ah biasa...ketika anak anak selesai kuliah masih saja ditanyain teman dan tetangga:" anak anaknya sudah kerja? kerjanya dimana? gajinya gedhe nggak?"

Ah biasa...ketika anak anak udah kerja teteeeeeeeep aja ditanyain teman dan tetangga: "Kapan nih punya menantu?"

Ah biasa...ketika udah punya menantu, masih sama ditanyain teman dan tetangga:" udah punya cucu berapa nih?"

kenapa yah kita jadi sering menanyakan pertanyaan "biasa" begitu? kenapa yah jarang jarang kita ditanyain orang "Siap nggak kalo hari kiamat datang besok?

kenapa yah jarang yang bertanya kepadaku: "Ayat apa yang anda baca hari ini dan mengajarkan sesuatu hal yang baru?"

kenapa yah jarang yang bertanya kepadaku: " Bisa nggak yah kita nanti bersama sama di surga tertinggi?"

kenapa yah jarang yang bertanya kepadaku: "sudah hapal berapa juz dari seluruh Quran?"

kenapa yah jarang yang bertanya kepadaku: "Universitas Islam mana yang yang terbaik untuk mendidik anak menjadi ulama besar?"

kenapa yah jarang yang bertanya kepadaku: "Bagaimana yah membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah?"

kenapa yah jarang yang bertanya kepadaku: "Maukah kita diskusi tentang bagaimana mendidik anak jadi sholih dan sholihahah?

kenapa??? dan kenapa? pastinya aku tak tahu...namun aku kira kira saja jawabnya...Yup! karena kita terlalu banyak mengambil porsi dunia...hingga kadang melupakan porsi yang seharusnya kita perbanyak agar kenikmatan abadi bisa kita raih....

Sebenarnya jika kita menjejalkan pertanyaan "biasa" kepada orang orang disekitar kita maka tanpa sadar kita meminta kepada mereka untuk mempertanyakan itu kepada diri mereka sendiri dan ujungnya bisa bikin si orang yang kita tanya jadi bertanya tanya dan jika tidak mampu menjawabnya maka mereka akan berusaha mencari jawaban dengan dalih macam macam atau mungkin berusaha memberikan jawaban yang sesuai dengan harapan si penanya....bingung maksudku? jangan khawatir...karena diriku juga pening bin pusing memikirkannya ..hehe

NEXT!

pertanyaannya sekarang: kalo kita sudah dapat jawaban dari pertanyaan model "biasa" tadi so what gitu loh????????? apakah membuat kita makin hebat? membuat kita makin ngerti? membuat kita makin tahu? membuat kita makin pinter, makin cerdas, makin rajin dan makin 'alim? atau membuat kita tahu sesuatu yang sebenarnya tidak menjadi hak kita untuk tahu, namun karena orang yang kita tanyai merasa "sungkan" alias hesitate bin gak enak jika nggak nge-jawab pertanyaan kita maka dengan terpaksa mereka harus ngasih jawaban mereka ke kita.....ah...alangkah kasihannya orang orang yang kita tanyai .....

Comments

Ina said…
iya tuh 'pertanyaan biasa' itulah yg kadang bikin keki. Kadang2 hanya tujuan2 semu itulah yg ingin kita capai, padahal selain itu juga ada tujuan yg lebih gede yaitu Allah ghayatuna.
saya tertarik dengan pendidikan anak, sampe saat ini saya masih bingung dengan pendidikan di indonesia. Bagi saya,riskan untuk bersekolah di negeri karena ikhtilat, mau di sekolahin di ma`had salafy juga ragu. Saya sempat berfikir buat home schooling bersama asatidz...ada saran ? Syukran

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam