Sungguh sangat manusiawi,Seseorang yang terbersit rasa rindu di hati,Pada sesiapa yang terkasih.
Bukankah Allah menciptakan rasa itu tuk dijaga,Bukan untuk dimatikan,Ataupun dihilangkan,Dan yang terpenting adalah keseimbangan.
Salah satu ciri seorang yang beriman adalah ketika disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya.Bergetar karena takut akan azab-Nya,Bergetar karena mengharap Ridho-Nya,Dan bergetar karena rindu ingin berjumpa dengan-Nya.Seseorang apabila nama yang dikasihi disebut didepannya,dan ia tak merasakan getaran maka dipertanyakan kecintaan dan kerinduannya,maka Allah menggambarkan dalam firman-Nya tuk hamba-hamba-Nya yang merindui-Nya: "... dan apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya." (QS. Al-Anfal : 2).
Bayangkan...hanya dengan disebut nama-Nya maka bergetar hatinya...Bagaimana dengan hati ini?Cintakah kita dengan-Nya?Rindukah kita dengan-Nya?Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman : "Sesungguhnya Aku sesuai dengan prasangka hambaKU."Bila hati ini rindu kepada-Nya, maka Ia kan rindu,Bila hati ini ingin berjumpa dengan-Nya, maka Ia kan mengharapkan berjumpa,Subhanallah, bahagia orang yang merasakan getaran ketika nama Allah disebut.
Jangan katakan kita cinta Rasul, kalau hati tidak bergetar ketika mendengar nama Rasul. Jangan katakan kita merindukan Rasul kalau hati tak bergejolak ketika nama Rasul disebut.
Begitu juga ketika seseorang merindui seseorang yang dikasihi, ingin hati berjumpa, mendengar dan bicara dengannya.Walaupun satu kata yang terlontar dari orang yang dirindui,Itu kan mengobati rasa rindu.Subhanallah, Maha Suci Allah yang menciptakan rasa rindu,Setiap orang mempunyai rasa rindu,seorang lelaki rindu seorang istri sholehah,seorang wanita rindu seorang suami sholeh,seorang yang beriman rindu akan kebenaran,seorang yang bertakwa rindu berjumpa dengan Allah.Ya Rabb, syukur aku telah kau anugerahkan dengan rindu.Ya Rabb, jawablah rindu ini.Ya Rabb, kumpulkan aku bersama orang yang merinduiMu...
Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1 ...
Comments