- Preambule
Setelah sekian lama gak update *cieeeeeee segitunya* banyak sekali sebenarnya yang ingin aku bagi dan ingin aku tulis....tapi apa daya kesibukan makin banyak, amanah dunia dan akherat membanjir. alhamdulillah! yah.....memang kadang muncul juga rasa capek, males dan ingin selalu memanjakan diri, tapi aku sadar itulah syaithan, kerjaan syaithan membuat kita berhenti melakukan aktivitas yang baik, membisikkan kepada kita bahwa waktu kita masih banyak, mengingatkan kita untuk selalu santai dan membuang waktu....
Padahal Allah Yang Maha Tahu telah bersumpah dalam Quran surah Al 'Asr. Demi Masa. dalam qaidah Bahasa Arab jika Allah bersumpah dengan sesuatu (yang mana hanya Allah saja yang diperbolehkan bersumpah dengan nama lain selan DiriNYa) maka itu berarti Allah ingin kita memperhatikan dengan sungguh sungguh tentang waktu.
di ayat selanjutnya disebutkan "Sesungguhnya manusia itu ada dalam kerugian". di dalam ayat ini tidak disebutkan sama sekali adanya perkecualian, muslim ataukah non muslim, karena Allah menyebutkan dengan lafadz 'amm, al insan = manusia. so siapapun dia asalkan dia manusia maka pada hakikatnya mereka semua ada dalam kerugian.
di ayat selanjutnya "kecuali orang orang yang beriman dan beramal sholeh" Alhamdulillah, ternyata tidak semua manusia merugi, Allah memberi perkecualian --> kecuali orang orang yang beriman (percaya kepada Allah dan ke enam rukun Iman) dan tidak cukup itu...tapi juga beramal sholeh! dalam setiap ayat di Al Quran, Allah selalu meletakkan kedua frase tersebut beriringan. itu bermakna = Iman tanpa amal tidak berguna, dan amal tanpa Iman tidak akan diterima!
dan di ayat yang terakhir Allah berfirman :" dan saling menasehati dalam kebenaran dan menasehati dalam kesabaran." subhanAllah......indah sekali bunyi ayat ini. pada dasarnya memang manusia selalu butuh nasehat, hanya orang orang yang arogan alias sombong yang tidak merasa butuh nasehat. dalam sebuah hadis pun Rosulullah menjelaskan: Ad Diinu nasihah. Agama itu adalah nasehat. so sudah selayaknya lah kita selalu siap dinasehati dan siap menasehati. Orang orang seperti inilah yang InshaAllah akan beruntung dan tidak merugi.
nasehat sepeti apa yang kita berikan dan bisa kita terima? yakni nasehat yang dilandaskan pada sebuah kebenaran. kebenaran adalah milik Sang maha Benar dan Dia telah mengirimkan itu dalam sebuah bentuk ajaran Islam yang termaktub dalam Quran dan Sunnah. ini bermakna, setiap nasehat yang kita cari dan nasehat yang kita berikan haruslah berlandas kepada 2 hal tersebut. jika tidak maka tidak berguna dimata Allah dan juga tidak akan membawa kepada keberuntungan (pahala surga).
karena itu....selayaknya kita selalu membekali diri dengan kunci itu (pemahaman akan Quran dan Sunnah)....sungguh banyak hal yang belum kita tahu, Islam yang begitu lengkap dan detail membuat kehidupan kita gampang untuk dijalani jika kita memiliki petunjuk tsb. ibarat berjalan di sebuah gunung atau padang pasir, jika kita terus berjalan tanpa memilki penunjuk jalan maka kita akan tersesat. kita hanya akan mengira ira, kita hanya akan trial dan error dan sangat mungkin kita jatuh ke jurang yang bisa bisa membuat kita tidak kembali ke jalan yang sebenarnya....Naudzubillah
- Terakhir
Di baris terakhir Allah menyebutkan saling menasehati dalam kesabaran. sabar adalah kata kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dimiliki dan dilaksanakan. adakalanya kita sabar dan adakalanya kita uring uringan. namun siapapun yang bersabar dan berusaha menasehati orang utnuk bersabar maka inshaAllah merekalah orang orang yang beruntung.
orang bilang sabar ada batasnya.....hmm....manakah batasnya? adakah Allah memberikan batasan? sungguh tidak!. sabar itu tidak terbatas dan Allah juga tidak membatasi dan subhanAllah, disebutkan di dalam Al Quran hanya pahala orang orang yang bersabar yang tiada batas!
oleh ulama salaf sabar di definisikan dalam 3 hal :
1. sabar dalam menjalani kewajiban. adakalanya kita mendapat banyak pertentangan dari orang orang sekitar ketika kita ingin melakukan kewajiban, entah itu berkerudung berjilbab, berdakwah, mengkaji Islam atau apapun. nah pada saat spt ini kita yang harus sabar sambil terus melakukan kewajiban itu dan memohon kekuatan dari Allah
2 Sabar yang kedua adalah sabar dalam meninggalkan keharaman. dunia sekarang penuh dengan riba/bunga berbunga dan kecaman terhadap Muslim. Sangat mudah kita terjerumus didalamnya dan terpancing. demikian juga mode mode pakaian yang mungkin sempet menggoda kita dan notabene jauh dari standar syara', lagi lagi membuat kita harus bersabar untuk tidak mengambilnya......susah dan mungkin kelihatan aneh bagi lingkungan sekitar tapi Ingatlah bahwa pahala orang yang bersabar untuk tidak jatuh ke dalam keharaman adalah tidak terbatas!
3. sedang sabar yang ketiga adalah ketika Allah menetapkan sesuatu kepada kita yang biasanya kita anggap buruk (padahal menurut Allah itulah yang terbaik) karena Allah tidak akan pernah mendzolimi hambaNya. sabar ketika ditimpa musibah. sabar ketika ditinggal orang orang yang kita cintai, sabar ketika kita kehilangan barang berharga, sabar ketika dokter menyatakan kita mengidap penyakit serius, sabar karena Allah belum memberik kita keturunan.....
dan sungguh dinyatakan dalam sebuah hadis bahwa "kesabaran itu ada pada pukulan pertama"
artinya, jika kita ingin mendapatkan pahala sabar maka saat musibah itu menimpa kita serta merta saat itulah kita harus tampil sebagai orang yang sabar, tidak uring uringan, tidak mempertanyakan keputusan Allah, tidak mengecam Allah, tidak menendang nendang, menjerit njerit, dll....namun harus dengan penuh keyakinan mengucapkan : INNALILLAHI WAINNA ILAIHI RAJIUN. sesungguhnya semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Alah.
apapun yang sudah menjadi milik kita akan datang dan menimpa kita, apapun yang bukan hak kita akan lari dari kita sekuat apapun kita mengejarnya.
mari kiat menjadi orang2 yang tidak merugi dengan mengaplikasikan makana Quran surah Al 'Asr itu dalam kehidupan sehari hari.
Comments
posting ini membuatku teringat obrolan kita beberapa waktu yang lalu ;-)
hanya sabar jenis ketigalah yang paling sering kita sebut sebagai 'kesabaran', ketika sedang menghadapi cobaan dari Allah (yang biasanya kita anggap buruk, benerr banget!).
dan itu pun sering kali kita salah kaprah.
ketika usaha yang kita lakukan belum maksimal dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan, kita sudah berpasrah diri.. kita merasa sudah bersabar.
ketika diam kita artikan sama dengan bersabar.
ato jangan2 sikap cuek dan apatis pun kita samakan dengan bersabar..
ternyata, tidak begitu :-)
memang... sabar, ikhlas dan syukur adalah tiga hal yang paling berat kita lakukan.
tapi Subhanallah... pahala sabar itu tiada batasnya.
dan Allah adalah sebaik-baiknya Pemberi Pertolongan.
jazakillah khair ;-)
dear mba yuni..thanks atas segala rubrik yg mbak post..i am folowing it...u are among those whom i could say my spiritual motivator..
Jazakillah!
Retno