#RamadhanBersamaPelitaRevowriter
#PelitaRevowriter
#challengeday11
#Post3
#RamadanDay1
.
Ramadan dan Ketagihan
.
Oleh: Yumna Umm Nusaybah
(Member of Revowriter London)
.
Disclaimer: postingan ini dipenuhi iklan. Jika tak kuat iman, mohon jangan dilanjutkan.
.
“Better late than never”
.
Kayaknya mantra ini perlu dikencangkan. Karena si emak merasa telat banget mengejar target tulisan harian. Belum lagi acara milad Revowriter yang sudah masuk hari ke sebelas tapi aku baru melahirkan dua tulisan.
.
Rasanya ada yang kurang jika Ramadan tidak menulis. Tahun lalu, alhamdulillah aku bisa menakhlukkan target pribadi untuk menulis setiap hari. Yang pingin lihat tulisan-tulisan lama silahkan lihat di sini https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10157244182672246&type=3
(Nah loh ... udah muncul iklan pertama)
.
Nah, hari Minggu, 26 April 2020 ini, kami di Inggris sudah masuk Ramadan hari ketiga. Eh tapi kok tulisan tak muncul juga. Bukannya nggak mau nulis, tapi beberapa hari terakhir ada banyak kesibukan yang menyita waktu. Salah satunya adalah kelas Videografi dengan target membuat video narasi berkonten dakwah. Kelas ini diajar oleh mbak Ratu Ika Chairunnisa. Coba cek deh instagram atau YouTubenya. Dijamin bakal terkesima (Iklan kedua nih). Masya Allah ternyata kelas ini bikin nagih juga. Atau aku aja yang mudah ketagihan ya? Dulu saat pertama ikut kelas cikgu Asri Supatmiati di Revowriter, menjadi ketagihan menulis. Lah sekarang ketagihan bikin video. Walhasil, dalam dua hari lahir tiga video. Yang belum nonton, monggo dicari di YouTube dokter.kembar (ini iklan ketiga - maaf ya kalau sudah muneg-muneg karena isinya iklan melulu 😀). Satu yang aku sadari ... Alamaak! Ternyata, video durasi dua menit saja membutuhkan waktu hampir dua jam. Aku tak bisa membayangkan berapa waktu yang diperlukan para vlogger dan youtuber meng-edit dan menambah subtitle. Aku salut deh akan dedikasi para pejuang dakwah lewat video narasi. Butuh waktu lama memproses, mulai dari membuat narasi, mengumpulkan bahan video, mengubah jenis file gambar dan video (ready made) kemudian memindahkannya ke HP, mencari backsound yang cocok, memindahkan semua tulisan ke video dan mencocokkannya dengan timing saat suara muncul. Pokoknya mumet bin puyeng. Tapi karena aku suka dan tertarik otak atik yang beginian, tak heran jika I lost track of time. Kelas berjalan mingguan selama empat kali dimulai sebelum Ramadan. InsyaAllah Selasa ini akan dibahas bagaimana membuat video yang dinamis (gerak). Nggak sabar menunggu jurus jitu Bu guru hebat Mba Ika.
.
Hal lain yang menuntut prioritasku adalah kajian online lewat zoom dengan teman-teman di lokaliti yang biasa bertemu di majlis taklim mingguan. Kita seluruh team harus membuat rencana alur dan topik kajian, mengorganisir pembicara dan meyakinkan mereka untuk bersedia menjadi pembicara, mendesign undangan elektronik (Thanks to Canva) sekaligus menyebarkan undangan ke seluruh handai tolan (hayyah!). Semoga saja teman-teman yang mendapat pesan whatsapp dariku tidak bosan bin muak. Lah kajiannya seminggu dua kali Rek! Belum lagi kajian-kajian facebook live yang diselenggarakan oleh teman-teman lain. Kadang ‘overwhelmed’ juga karena banyaknya kajian online. But hey! Everyone wants their own portion of jannah kan? Wajar kalau semua berupaya dan berlomba untuk menyajikan ilmu Islam. Dikemas dalam bentuk beragam. Dipilih topik yang berbeda. Target audiensnya pun bermacam macam. Geliat Islam dan semangat menyebar kebaikan justru begitu terasa saat lockdown menyelubungi kita.
.
Kesibukan lain selain menjadi guru di rumah, tukang masak, tukang cuci piring, tukang bersih-bersih, aku harus menjadi design team dari instagram, YouTube dan facebook page baru teman-teman di Inggris - INSIGHT. https://instagram.com/insight_islamic_perspective?igshid=1tobnm99nsk6n. Jangan lupa follow dan like ya! (Janji ini iklan terakhir). Insya Allah siapapun yang membantu menyebarkan kebaikan, maka dia akan mendapat porsi pahala dari menyebarkannya. Jadi nggak apa lah termakan iklan kalau itu untuk kebaikan 😉
.
And Viola!! setelah memberi Hudayfah sarapan pagi, aku duduk memegang hp dan mulailah merangkai tulisan ini. Sebenarnya Sebelum Ramadan aku sudah berazam untuk kembali memposting satu tulisan setiap hari. Berarti hutang tiga tulisan nih!
Buat para pembaca setia, you’re surely in my thoughts (hayyah...Emang ada yang kangen?). Semoga Ramadan para pembaca dipenuhi keberkahan. Menjadikan kita semua manusia bertakwa. Lanjut ke tulisan kedua yuk! (Doyan Mak).
.
Sekian Terimakasih 😃
.
London, 26 April 2020
.
Ditulis di Ramadan hari ketiga namun postingan pertama
.
Sungkem dan permohonan maaf kepada gurunda cikgu Asri kalau tulisan ini benar benar tidak memenuhi ilmu kepenulisan warisan beliau. Semoga cuma sekali ini saja 😀
.
#GoresanYumna
#Revowriter
#KompakNulis
#GeMesDa
#Covid19
Comments