“Kok bisa sih mbak menikah sama orang luar?”
“Enak ya bisa tinggal di LN dan nikah sama orang Inggris?”
“Carikan saya jodoh dari Inggris juga dong mbak!”
“Saya penasaran sama kisahnya sampeyan”
Sederet pertanyaan yang sering aku temukan di inbox email, komen postingan blog, pesan di WhatsApp group, messenger, dan media sosial lainnya. Apakah bikin aku jengah? Tidak sama sekali. Malah aku merasa spesial dengan perhatian mereka.
10 April lima belas tahun yang lalu. Hari pertama aku menyandang status baru. Seorang istri laki laki asing yang tak bisa berbahasa Indonesia. Apakah enak melulu? Tidak selalu. Saat kebanyakan pernikahan hanya perlu menyesuaikan kebiasaan, karakter, dan pilihan-pilihan mubah, sebaliknya aku dan suami harus menyesuaikan segalanya termasuk bahasa. Aku menyebutnya: pernikahan dua dunia. Aku dengan modal Inggris pas-pasan. Suami bermodal kesabaran seluas lautan.
.
Jika sedang marah dan kecewa karena keadaan atau sedih karena kangen keluarga, aku hanya bisa diam tanpa suara. Ujung-ujungnya airmata meleleh tanpa terduga.
.
Setelah 15 tahun bagaimana? Sewajarnya masih saja ada miskomunikasi. Ternyata yang menjadi sumbernya bukanlah kata yang terucap, tetapi bagimana suasana hati lawan bicara. Satu hal lagi, ternyata yang membedakan adalah bahasa cinta kami berdua.
.
Menurut Dr. Gary Chapman, ada lima bahasa cinta (Five Love Languages).
Bagusnya, jika bisa memahami bahasa cinta pasangan kita dan bahasa cinta kita sendiri maka proses komunikasi jadi lebih mudah dan konflik bisa cepat teratasi.
Menurut beliau lima bahasa tersebut adalah:
.
1. Words of affirmation.
Seseorang yang merasa di cintai jika sering dipuji, sering di sanjung, sering di beri motivasi lewat kata-kata manis sekecil apapun pujian itu. Kritik boleh di berikan tapi harus diawali dengan kata-kata yang enak di dengar.
.
2. Quality time.
Seseorang yang merasa dicintai jika pasangannya meluangkan waktu khusus untuknya. Memberikan dia perhatian sesibuk apapun. Misalnya: memasak bersama, nonton sepak bola bersama, jogging bersama.
.
3. Physical touch.
Seseorang yang merasa di cintai jika ada sentuhan fisik semacam ciuman dikening sebelum tidur, cium tangan sebelum berangkat kerja, menggandeng tangan saat menyeberang jalan atau hanya sekedar menggelayut manja sambil duduk santai di sofa.
.
4. Receiving gifts.
Seseorang yang merasa dicintai jika dia menerima hadiah (sekecil apapun). Apalagi jika hadiah itu diberikan sebagai kejutan di hari istimewa atau hal yang sudah lama dia mimpikan.
.
5. Acts of service.
Seseorang yang merasa dicintai jika pasangannya membantunya tanpa diminta. Misalnya, seorang suami yang melihat istrinya lelah dan memutuskan untuk membantu isterinya masak makan malam. Membantu mencuci piring. Mengasuh anak sembari membiarkan istri tidur enak. Mengambil alih tugas dirumah demi istri punya ‘me time’ bersama teman temannya.
.
Bahasa cinta bukan hanya satu saja, seseorang bisa punya satu, dua, atau tiga. Namun pastinya ada yang dominan. Mengkomunikasikan ini dengan pasangan membuat hidup makin berimbang.
.
Melihat contoh kehidupan berumah tangga Rasulullah ﷺ , tak satupun beliau ﷺ kurang.
.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21)
.
Beliau memuji Aysha bint Abu Bakr RA (words of affirmation). Beliau makan bersama para isterinya, berlomba lari dengan Aysha RA (quality Time). Beliau mencium isterinya sebelum pergi solat berjama’ah (physical touch). Beliau memberi hadiah kepada para sahabatnya (receiving gift). Beliau menjahit bajunya sendiri (act of service).
.
Contoh mulia? sudah ada. Ilmu? iya. Tinggal niat baik dan menerapkannya.
.
Perlu di catat: bahasa cinta ini bisa diaplikasikan kepada siapa saja termasuk teman, kolega, keluarga dan anak anak kita.
.
London, 11 April 2019
#revowriter
#KisahDariInggris
#belajarnulis
Comments