Skip to main content

Cara hebat Sayyidina Ummar Bin khathab menghadapi ujian hidup

Adalah Umar bin Khattab yang layak ditiru dalam cara menghadapi musibah. Di dalam buku "Ketika Merasa Allah Tidak Adil" dicantumkan ihwal trik Umar bin Khattab bangkit dari musibah. Setiap kali ia mendapati musibah, sebanyak empat kali mengucapkan kata "hamdalah". Aneh, bukan? Sejatinya, inilah trik untuk bangkit dari musibah yang menghimpit diri.

1. Hamdalah pertama dimaknai oleh Umar bin Khattab sebagai rasa syukur bahwa Allah tidak menurunkan musibah yang lebih berat dan lebih dahsyat dari apa yang dialaminya. Hamdalah ini menunjukkan, ada sedikit cerita sedih yang awal terlintas di dalam diri Umar bin Khattab. Namun, rasa syukurnya jauh lebih lama bersamanya.

Ia yakin, bahwa musibah yang dilaluinya sudah terjadi dan tidak mungkin diubah lagi. Jadi lebih baik bersyukur kepda Allah, karena dalam menghadipi musibah ini masih bisa tegar, masih bisa menghirup udara dan masih bisa meraih hidup yang bahagia. Musibah pasti akan berlalu seiring dengan waktu demi waktu yang dilalui.

2. Hamdalah kedua dimaknai oleh Umar bin Khattab sebagai bukti syukurnya bahwa Allah tidak menimpakan musibah pada agamanya. Karena jika mengenai agamanya, hal itu jauh lebih berbahaya. Adakah cerita sedih di hamdalah keduanya? Tetap saja, ada. Namun ia segera mengiringinya dengan syukur. Karena tidak mengenai agamanya.

Jika musibah yang mampu membuat cerita sedihnya tersebut mengenai agama sungguh sangat menyedihkan. Misalnya saja, ia tidak lagi taat kepada Allah. Maka hal ini bisa sangat berbahaya. Ia bakal mengalami mati dengan su-ul khatimah (mati dalam kondisi buruk dalam pandangan agama Islam). Setelah itu akan mengalami siksa kubur, karena matinya saja sudah dalam kondisi buruk. Kemudian di persidangan Allah atau hari hisab, ternyata dosanya lebih banyak dari pahalanya. Sungguh, ini musibah yang jauh lebih besar dari musibah yang dihadapi di dunia ini.

3. Hamdalah ketiga dimaknai oleh Umar bin Khattab sebagai memelihara kesabaran, karena Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang bersabar. Umar masih memiliki cerita sedih ketika ditimpa musibah, tapi ia bersyukur karena Allah masih memberikannya kesabaran. Ia tidak protes kepada Allah. Ia tidak menilai Allah tidak adil dengan musibah yang dihadapinya.

Kesyukuran Umar bin Khattab karena masih bisa bersabar menjadikannya cepat bangkit dari musibah yang dihadapi. Ia yakin bahwa Allah akan menggantikan yang lebih baik. Jika pun tidak, Allah akan menjanjikan surga yang tidak ada bandingannya. Surga adalah incaran setiap insan beriman. Surga jauh lebih berharga dari dunia dan isinya.

4. Hamdalah keempat dimaknai oleh Umar bin Khattab sebagai rasa syukurnya karena Allah bakal memberikan nikmat yang baru sebagai ganti dari nikmat yang lama. Artinya, kesyukuran yang keempat dipandang oleh Umar bin Khattab akan ada episode nikmat baru yang dihadirkan Allah. Musibah yang datang adalah limit akhir dari nikmat yang pernah didapatkannya.

Dengan hadirnya musibah tersebut, berarti Allah akan menghadirkan nikmat baru yang mungkin belum pernah didapatkannya. Sungguh ini selaras dengan firman Allah Swt.," Jika kamu bersyukur atas nikmat-Ku, maka akan Aku tambah. Namun jika kau kufur, niscaya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Sungguh, musibah yang datang menghampiri pasti membawa cerita sedih, namun jangan sampai kesedihan tersebut membuat kita tak lagi memiliki semangat hidup. Ingat! Semua yang dimiliki di dunia ini memiliki limit dari Allah Swt. Jika tidak ditinggalkan, maka kita yang bakal meninggalkannya.


Sumber

http://www.anneahira.com/cerita-sedih.htm

Comments

Popular posts from this blog

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak Oleh:  Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Datangnya tidak disangka  Mengenalnya pun tanpa terduga Membayangkan pun belum pernah Apalagi berangan angan untuk menikah . Namun kedua anak adam ini sejak awal memang tak punya keraguan Bahwa mereka tercipta untuk saling melengkapi  Bahwa masing-masing akan menjadi penawar kesendirian  Bahwa mereka dipertemukan HANYA karena Sang Maha Kuasa berkehendak demikian . 2 tahun bukan waktu yang lama Pun bukan waktu yang singkat Saat hasrat ingin menunaikan Sunnah RasulNya Terhalang oleh pandemi yang mendera . Namun memang benar … Bahwa dibalik penantian  Ada yang ingin Allah سبحانه Ùˆ تعالى ajarkan . Kerelaan sang bunda menerima kenyataan Keyakinan pasangan bahwa mereka memilih jalan dan calon yang benar . Butuh waktu yang panjang …  Bagi seorang Bunda  Untuk menata hati dan merapikan benak Melepas anak pertama tumpuan jiwa Memulai hidup baru di ujung dunia  Bersama l...

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1 ...

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y...