Skip to main content

Rindu (Part II)

  • Preambule
Baru saja aku chat sama shahabat baikku di Indonesia setelah mungkin hampir setahun kami tidak chat lewat internet. Sebut saja namanya Khansa. gadis tangerang yang menikah dengan ikhwan purbalingga dan kini telah dikarunia 2 orang puteri yang cerdas dan cantik jelita.
  • Awal mula
Pershahabatanku dengan khansa aku mulai di dunia maya 6 atau 7 tahun yang lalu. kami ketemu di Mirc disebuah room bernama #khilafah. hari berganti hari, kami makin dekat. dari dulu aku memang gampang bosan, ada masa browsing, ada masa chatting dan juga ada masanya nge-blog dan kayaknya masa ngeblog inipun sedikit sudah mendekati titik kulminasi meski maish aku usahakan untuk terus bertahan*walaaah segitunyee* so sekarang udah gak terlalu gila ama yang namanya chatting entah itu di YM, Mirc, Msn, Skype, Freecall atau dimanapun, untuk ngeblog masih muntup muntup.... setelah kami bertukar nomer HP, kami intens sms-an dan juga bertelepon ria. khansa yang banyak nelpon ke kosanku dan aku hanya bagian nunggu telponnya. maklum waktu itu khansa udah kerja sedang aku masih kuliah, wajar kalo dompetku lebih tipis dari dirinya...haha...
  • Akhirnya
Setelah beberapa bulan kami kenalan dia menyampaikan berita gembira bahwa dia akan menikah, dan aku pun gembira mendengarnya. dalam hati aku ingin sekali menghadiri hari istimewanya dan subhanAllah...akhirnya Allah meluluskan permohonanku, kebetulan ibu dan bapakku memberiku amanah untuk pergi ke jakarta untuk mendapat obat bagi sakitnya ibu. dan tepat amanah itu datang pas di hari pernikahan khansa. walhasil sambil menyelam minum air. aku dapat obat dan juga dapat menghadiri pernikahan khansa di tangerang bersama sisterku. Beberapa bulan kemudian giliran aku yang menyampaikan berita gembira bahwa aku akan menikah. diapun turut berbahagia, hanya saja dia sedih karena aku akan pergi jauh seusai pernikahan nanti....meski demikian media internet akan tetap membuat kami dekat.
  • Aku masih ingat
khansa-lah yang menemaniku wawancara visa di jakarta karena sisterku di larang bolos kuliah oleh Prof dikman. Khansa-lah yang menungguku di ruang sholat embassy sambil berdoa untukku, dan Khansa-lah yang aku ikut menangis bersamaku dalam bahagia ketika aku mendapat kabar bahwa the British embassy granted my visa. Barusan, kami mengenang masa indah itu, jujur aku rindu ingin bertemu dia dan keluarganya....aku rindu dengan shahabat shahabat baik yang menemaniku dalam suka dan duka....aku rindu bercerita bersama mereka.. Semoga Allah menguatkan tali pershabatan kami dan menjadikan cinta kami karenaNYA pelindung kami di akherat kelak.... amin....

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam