Skip to main content

Ungkapan hati

Sediiiiih Rasanya ramadhan akan segera berakhir.....tapi inilah kehidupan, tiap hal akan ada batas waktunya...tiap hal akan berakhir, suka ataukah tidak suka....wajar jika kemudian Islam mengajarkan kita untuk tidak euphoria (terlalu bahagia) saat mendapat kenikmatan namun juga gak boleh terlalu sedih jika mendapat kesulitan....karena hakikat dari semua yang ada di dunia adalah fana (terbatas)
  • Ungkapan Hati

Alhamdulillah...ramadhan kali ini aku dan suami bener bener bisa menikmati....target yang kami pasang alhamdulillah sebagian besar terlaksana meski tidak semua, tentu semuanya tak lepas dari kemudahan yang diberikan oleh Allah....dan juga barakah ramadhan yang telah dijanjikan Allah dan RasulNya...semoga Allah menerima amal kami dan menjadikan kami dan kita semua makin dekat denganNYA...karena sungguh jika Allah dekat dengan kita maka DIA akan makin mencintai kita

Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku itu selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya, jika Aku telah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika ia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi. (HR Bukhari).

dalam hadis itu sekaligus dijelaskan bahwa satu jalan untuk kita mendekatkan diri kita kepada Allah adalah dengan memenuhi segala hal yang wajib...menjawab panggilan Allah, menunaikan segala fardu yang Dia syariatkan....mulai dari ibadah mahdhoh kita (sholat, puasa ramadhan, Zakat dan juga haji) serta bagaimana kita harus taat kepada suami, taat pada ortu, menjadi orang yang amanah, cara kita berpakaian, cara kita bertutur kata, berdakwah, peduli lingkungan dan nasib kaum muslimin, dll...jika semua hal yang wajib telah kita penuhi maka orang yang ingin dekat dengan Allah tidak akan merasa cukup...Dia akan menambahkan dengan Amalan sunnah....

Islam bukanlah aqidah 'musiman', jika tidak musim ramadhan maka kita tidak merasa penting merujuk kepada Islam, sungguh tidak pernah rasulullah mengajarkan demikian. Islam adalah komitmen 24 jam 7 hari....jika demikian maka sepatutnyalah di bulan bulan selain ramadhan kita tetap tampil prima dan tidak kendor....justru ramadhan adalah awal kita berproses menjadi lebih baik dan bukan akhir dari sebuah proses....Ramadhan membuat kita makin sadar arti dan makna kita diciptakan di dunia yang fana....

Layak juga kiranya kita tetap meneruskan ibadah2 yang akan membuat kita selalu ingat kepada Sang Maha Mulia dan Maha Perkasa karena sungguh Dia SWT telah berfirman dalam hadits Qudsi :

" Aku terserah persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, Aku menyebutnya pada diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal (dengan melakukan amal shaleh atau berkata baik), maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat "(Riwayat bukhori dan Muslim)

Sungguh Indah jika Allah berjalan menuju kita

Sungguh Indah jika Allah menjadi penglihatan kita

Sungguh Indah jika Allah menjadi pendengaran kita

Sungguh Indah jika Allah menjadi tangan dan kaki kita

Sungguh Indah jika Allah menjadi pelindung kita

Sungguh Indah jika Allah menjadi penglihatan kita

Sungguh Indah jika Allah mencintai kita

Sungguh Indah jika Allah selalu Mengingat kita

Sungguh Indah jika Allah menjawab semua pinta kita

Sungguh Indah jika Allah mengampuni semua dosa kita

Jika kita menginginkan keindahan itu maka Hadis diatas cukup untuk menjelaskan apa yang harus kita lakukan :

  1. Menunaikan segala kewajiban kita sebagai Hamba-Nya
  2. Mengingat Allah dalam setiap desah nafas kita
  3. Mengkaitkan segala perbuatan kita dengan syariat dan tuntunan Allah dan bukan hawa nafsu kita
  4. Menambah amalan sunnah dalam tiap keseharian kita (Dzikr, berdoa, sholat tahajjud, sholat dhuha, baca Al Quran, sadaqah, dll)
  5. Selalu Berprasangka baik kepada Allah, karena sungguh Hanya Dia Yang Maha Tahu apa yang terbaik buat kita....layaknya dokter dan seorang pasien anak.....jika Anak sakit maka dokter dan ortu akan dengan rela mennyuntik dan mungkin terkesan 'menyakiti' si anak, tapi semua itu mereka lakukan demi kesembuhan si anak.....anak hanya bisa menangis dan menjerit tanpa tahu apa hakikat yang sedang terjadi.....sama juga dengan keberadaan kita dibanding ilmu Allah...kita hanya tahu sedikit hal atau mungkin tidak tahu sama sekali tapi Allah..DIA MAHA TAHU! maka wajar kalau kita kadang merasa 'kesakitan dan kesusahan' menjalani kehidupan dunia tapi hakikatnya Allah berusaha memberikan kebaikan di masa datang...hanya kita tidak tahu apakah itu dan kapankah kita membuka tabir rahasia kebaikan itu yang bisa kita lakukan hanya yakin dan percaya bahwa semua yang Dia karunikan dan cobakan kepada kita adalah untuk kebaikan kita semata...

Semoga uraian kecil ini akan membawa hikmah bagi kita semua...

Ya Allah jadikanlah kami orang2 yang mencintaiMU, mencintai orang orang yang mencintaiMU, dekat dengan orang2 yang menjadi kecintaanMU..amin...

Comments

Anonymous said…
hiksss aku lom maksimal romadhon ini...mana sakit pula...jd ga puasa dech :( ga kuat taraweh :( ga ada yg masakin anak2+suami :( ga bs mbales chattingan :D

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam