Skip to main content

i'm a Muallaf

My Path to Allah This section focuses on women who have reverted or rediscovered Islam. Sister Sumeyra Dyer from Port Lincoln, South Australia, shares her experience below, which can be found in the book 'Islam: Our Choice', published by MCSGA.
I shall start by describing myself, my life and how I was brought to Islam. I was born 44 years ago in Port Lincoln, Adelaide. My parents are Anglican Christian and I was educated at Port Lincoln Infant, Primary and High Schools. As a girl I loved going to Sunday School, learning about Christian teachings and the life of Jesus (a).
As I grew older I was confirmed into the Anglican Church, which means to have accepted Jesus (s) as our Saviour. We were never told anything about Prophet Muhammad (s). However, as I grew older I drifted away from the Church, married and had two children; a son named Damien who is now 23 and a daughter Megan who is 21.
Port Lincoln is a small city of about 15,000 people. It is situated on the west coast of South Australia. The main industry is fishing. Tuna fish, cray-fish, prawns, abalone, scallops, salmon and shark are all caught in this area. It is on the coast and not far away we have a large island named Boston Island.
Alhamdulillah, it is the following event which changed my whole life from which I never looked back. In 1991 I was working in the riverland in NSW on a table grape property. I was very lonely and homesick. I had been given the Holy Quran by a friend of mine and thought it was the most beautiful book I had ever read. At that time it was Ramadan and there were many Muslims working in the packing shed, packing grapes. Yet I could not understand why only one of them, a young Turkish sister was fasting. One day my curiosity got the better of me so I asked another Muslim sister why she was not fasting to which she replied that the Muslims were working hard and the day was very hot so they were not expected to fast. That night I took my Quran and read about Ramadan.
At that time I had not become a revert but I thought that I would try to fast. I managed it for 5 days only. The young Turkish sister amazed me, her faith was so strong, but she soon left and went to Melbourne to live.
By this time I had decided that Islam was the faith that I wanted to follow because I had only really believed in one God and Christian teachings are quite different in this regard. I wrote to the Islamic Society and asked them to send me a prayer book. I then taught myself how to pray, 5 times a day, first in English and then in Arabic. I asked Allah (swt) many times to lead me to a Muslim who would show me the way to Islam.
One day, a Turkish couple came to work on the farm. I had not met them nor seen them before. I went off for a while behind an orange tree and prayed, then the most wonderful thing happened. Alhamdulillah, Allah (swt) lead me over to those wonderful people. It was as if Allah (swt) took my hand and said 'Come with me'. I spoke to them and told them of my search. They made me welcome into their home and two weeks later I made my Shahadah.
Many of the Australian people with whom I worked were very cruel to me. I had decided very quickly that I wanted to be covered and took pride in wearing my hijab. I shall never forget the first day I stepped outside with my hijab on. Many of my so called friends laughed at me and told me I looked stupid. They told me I had gone crazy. People can sometimes be nasty but I held tight to my faith and in fact it made me a lot stronger knowing that Allah (swt) is my Protector and He is always there watching over me.
Taken: fisabilillah.org

Comments

Anonymous said…
Looking for information and found it at this great site...
» » »

Popular posts from this blog

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak Oleh:  Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Datangnya tidak disangka  Mengenalnya pun tanpa terduga Membayangkan pun belum pernah Apalagi berangan angan untuk menikah . Namun kedua anak adam ini sejak awal memang tak punya keraguan Bahwa mereka tercipta untuk saling melengkapi  Bahwa masing-masing akan menjadi penawar kesendirian  Bahwa mereka dipertemukan HANYA karena Sang Maha Kuasa berkehendak demikian . 2 tahun bukan waktu yang lama Pun bukan waktu yang singkat Saat hasrat ingin menunaikan Sunnah RasulNya Terhalang oleh pandemi yang mendera . Namun memang benar … Bahwa dibalik penantian  Ada yang ingin Allah سبحانه Ùˆ تعالى ajarkan . Kerelaan sang bunda menerima kenyataan Keyakinan pasangan bahwa mereka memilih jalan dan calon yang benar . Butuh waktu yang panjang …  Bagi seorang Bunda  Untuk menata hati dan merapikan benak Melepas anak pertama tumpuan jiwa Memulai hidup baru di ujung dunia  Bersama l...

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1 ...

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y...