Skip to main content

Nikah lagi...Nikah lagi...:)

Berkomunikasi dengan Pasangan
Ada banyak faktor yang menjadikan sebuah keluarga dapat mencapai bahagia, harmonis dan langgeng. Di antaranya adalah landasan agama yang kokoh, kesamaan latar belakang, kesetaraan, kepercayaan, saling pengertian, cinta dan komunikasi yang berjalan baik. Dari sekian faktor ini, komunikasi menjadi faktor yang kurang diperhatikan oleh pasangan suami istri. Merasa sudah satu agama, setara, sama, cocok dan percaya seolah-olah semua urusan rumah tangga akan beres. Padahal, banyak pasangan gagal meneruskan bahtera ruamah tangga mereka karena kurang peduli dengan urusan komunikasi.Sesungguhnya komunikasi menghiasi semua kehidupan manusia. Komunikasi adalah kebutuhan. Dalam kehidupan keluarga, komunikasi dapat menjadikan hubungan pasangan suami isteri bertambah harmonis. Inilah komunikasi yang dijadikan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain, termasuk seni untuk membahagiakan pasangan. Komunikasi yang tidak diolah dengan baik bahkan dapat memunculkan kesalahpahaman.Komunikasi Kunci KeharmonisanSalah satu kunci keharmonisan rumah tangga Islam adalah komunikasi dan dialog yang intensif dan sehat antara suami istri. Pada saat ini tidak jarang terjadi adanya sumbatan komunikasi diantara pasangan suami istri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal itu, misalnya kesibukan kerja, terlampau letih dan lain-lain. Bahkan karena begitu sibuk dan letihnya, ada pasangan bertatap mukapun tidak sempat. Sebagai akibatnya, tentu saja mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan komunikasi satu dengan lainnya.Komunikasi yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi berkurang. Bahkan tidak jarang menimbulkan ketegangan dan terjadilah perselisihan, Kalau sudah begini suami istri akan mengalami penderitaan. Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar ini terjadi pada keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah. Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua pasangan agara komunikasi dapat berjalan secara kontinyu.Dalam pandangan Islam rumah tangga yang harmonis memberi dampak yang sangat banyak antara lain:
1. Membahagiakan pasangan suami istri, karena keduanya akan semakin menyadari fungsi dan peranan rumah tangga dalam ibadah kepada Allah.
2. Memungkinkan kedua suami isteri mendidik anak secara lebih konsentrasi. Sebab kerukunan kedua orang tua merupakan modal utama bagi pembentukan generasi muslim yang kuat.
3.Melahirkan produktiftas keluarga yang sangat menguntungkan. Usaha keluarga yang sukses biasanya tumbuh dari rumah tangga yang harmonis.
4. Merupakan syarat utama dalam membentuk keluarga yang berorientasi kepada taqorub ilallah (upaya pendekatan kepada Allah SWT). Menjadi pendorong pasangan suami istri untuk meningkatkan peranannya di tengah-tengah masyarakat.
Teknik Memahami Komunikasi Pasangan1.
1. Kenalilah lebih dahulu pasangan hidup kita. Hal ini sangat penting, agar tumbuh suatu ikatan hati yang sinergis. Apa yang anda inginkan dari pasangan Anda? Bagaimana perasaan anda terhadap anda. Apa yang diinginkan pasangan anda terhadap anda.
2. Sampaikan segala sesuatunya secara terbuka, jangan ada lagi yang disembunyikan. Karena suami istreri dalam pandangan Allah adalah sepasang manusia yang diberi amanah kehidupan dan kelak akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.
3. Berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung apalagi menyakiti pasangan. Menyakiti pasangan sama dengan anda menyakiti diri sendiri.
4. Berkomunikasi lebih banyak dikendalikan oleh suasana emosi. Oleh karena itu perhatikan baik-baik bagaimana emosi anda dan pasangan ketika hendak berkomunikasi.Tips Berkomunikasi Efektif dengan PasanganAda beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri ketika berkomunikasi agar komunikasi dapat berjalan efektif :- Pada saat ada gagasan yang ingin disampaikan sadarilah pada saat itu kita adalah subyek atau sumber dan pasangan kita adalah obyek atau penerima.- Sebagai sumber (subyek), apakah pesan/gagasan yang akan disampaikan dapat dimengerti oleh pasangan kita. Jangan-jangan apa yang kita maksud tidak dapat diterima dengan baik. Inilah pentingnya mengurai secara baik dengan seni berbahasa, berempati, dan mengerti keadaan pasangan. Seni ini juga mencakup mengatur intonasi suara, mungkin juga sambil menatap lekat-lekat wajah pasangan.- Seringkali apa yang sudah disampaikan, sekalipun telah dimengerti, tidak diterima pasangan kita dengan lapang hati, karena disampaikan sambil lalu atau dengan membelakangi pasangan. Akhirnya komunikasi menjadi gagal hanya karena pasangan merasa tidak dihargai.- Perhatikan reaksi pasangan kita. Reaksi pasangan merupakan indikasi apakah kita telah berhasil menyampaikan pesan dengan baik. Raut wajah yang sedih atau bibir yang tersenyum simpul adalah sebuah reaksi meski tidak ada kata-kata yang keluar dari lisan pasangan. Banyak pasangan tidak memahami dengan baik tentang reaksi ini. Misalnya ketika suami mengajak bicara isterinya, ternyata sang istri diam saja. Karena diam saja suami beranggapan isterinya setuju, padahal mungkin saja si isteri tidak setuju dan sedang berfikir kalimat apa yang pantas disampaikan kepada suaminya.

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1 ...

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y...

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam...