Skip to main content

Curhatan Malam..

Malam yang hectic.....satu pasien meninggal setelah di diagnosa kanker prostat yang sudah metastase ke tulang dan seluruh organ, pasien lain yang kemarin kami kirim ke High Dependency Unit dikembalikan ke tim General medicine dari tim neurologi karena ternyata neuro surgeon melihat efek dari trepanasi akan memperparah perdarahan otak karena posisi bleeding didasar otak.walhasil kami harus mengurus pasien yang ber-GCS 7. bak Intensice care Unit euy..busy-nya minta ampun....every hour we have to do neuro obs, measure urine output dan juga blood monitoring karena ternyata pasiennya juga punya diabetes....huwa!! lengkap deh! tidak berhenti sampai disitu....aku musti kerja dengan non-regular staff. artinya di inggris kan ada istilah Locum alias bank staff, jika kita butuh staf tambahan atau staf tetapnya off sick kita harus cari ganti dan penggantinya ini disebut bank staff.....sometimes they are good staff but most of the time they don't do the work properly karena mereka gak biasa dengan style kerja di ward kita.....dan malam itu aku kerja dengan 3 bank staff......apes sekali karena staf yang kerja bareng aku sangat lamban dan bahkan gak tahu dimana ini dan itu, selalu tanya dan butuh di kasih tahu do this and that...capek deh! intinya malam itu aku harus put up sama skian banyak pressure, pagi pagi pas shift udah hampir selesai kepalaku dah kliyengan kayak orang mabuk *hik..hik...kayak pernah mabuk wae* yang jelas aku sangat ingin segera pulang dan ke tanah mimpi.....Alhamdulillah at least sampai aku pulang pasien dengan GCS 7 masih survive bahkan sampai minggu ini.

Well...ini adalah salah satu kisah duka...cie.....ada sukanya sih dari kerja yang aku miliki. sukanya adalah ketika aku berdiskusi banyak hal dengan staf lain tentang Islam. mereka memang bukan muslim tapi tak jarang keingintahuan mereka membuat kami banyak diskusi...ada satu kolega yang dekat sekali dengan aku, dia orang filipina, baik dan sangat pengertian.....kadang suka bawain aku makanan dan dia tahu kalau aku hanya makan makanan halal...so dia beli daging ataupun ayam di toko halal special untukku. Banyak yang kami diskusikan mulai pertanyaan dia tentang aktivitasku selama ramadhan, hingga ertanyaan bagaimana memilih jodoh yang baik, hehe....dan yang paling aku sukai diskusi tentang surga dan neraka....aku ceritakan surga sampai detail seperti talk yang disampaikan oleh Syeikh Anwar Al Awlaki di seri Herefater.....di akhir diskusi dia nanya: "wow...that is the ultimate happiness, but where do you get all this information from?" yah aku jawab aja: "it's based on Quran and Ahadith of the prophet Muhammad" walhasil aku juga harus menjelaskan apa itu ahadith dan bagaimana kita melihat posisi perkataan dan berita berita ghaib dari prophet adalah Kabar dari Allah.

Di lain waktu ada seorang kolega bernama Liz (nama samaran), dia adalah seorang christian nurse yang banyak berinteraksi dengan muslimah..aku selalu suka dengan pertanyaan dan keingin tahu-an dia karena pertanyaannya merangsang kemampuanku untuk berdiskusi dengan non muslim semakin terasah. Jujur, sejak pindah ke inggris saja aku berkesempatan diskusi dengan non muslim tentang masalah agama, pas di indo meski aku ada temen yang non muslim but we hardly talked about religious stuff.

Di lain pihak, Islam di barat tidak disajikan oleh media sebagaimana potret yang sebenarnya...walhasil peranku sebagai muslim yang berada dan bekerja di tengah tengah komunitas non muslim akan sangat besar pengaruhnya, akan dilihat dan dinilai sebagai representasi Islam.

satu contoh adalah jadwal sholatku. Semua kolegaku tahu kalau aku menyimpan sajadah kecil di lockerku untuk aku pakai sholat dan aku selalu memakai changing room yang dibatasi dengan sebuah curtain sebagai tempat sholat. sengaja aku tidak memilih ke mushola yang tersedia (salah satu sisi positif Royal London Hsopital) karena musholanya ada di basement dan butuh waktu hampir 10 menit untuk berjalan kesana, by the time I reach there my break time will end. so Aku lebih memilih stay around the ward dan sholat di ruangan kecil. but alhamdulullah nobody obects by what I do. Karena aku kerja 12,5 jam shift walhasil dalam sekali shift aku harus sholat duhur, asar dan maghrib...dan waktu break ku hanya 1 jam setengah in total. 15 menit tea break sekitar jam 11-an, trus lunch break sekitar jam 2-an and then another tea break jam 4-an dan terakhir dinner break 30 minutes jam 7-an.

Alhamdulillah selama ini break time bisa aku negosiasi dan aku cocokkan dengan jadwal sholat yang berubah setiap hari....hanya saja kadang aku harus mengorbankan waktu makan karena untuk wudhu dan sholat duhur plus sunnah rawatib mungkin memakan waktu 15 menitan, dan sisanya adalah waktu untuk memanaskan makan siangku plus makan! so kadang gumpalan gumpalan besar nasi terpaksa aku telan supaya gak telat dan bisa kembali bekerja....

Kembali ke cerita liz, pertanyaan mengejutkan yang sempat dia lontarkan adalah:

"Do you think you will wear a veil (niqab/cadar) at some point?"

aku jawab: "hmmm at the moment maybe not, but possibly one day. At the end of the day veil is an optional though but sadly sometimes people being judged as a result of their choice, people think that women with veil are extrimist, ect. in fact they just normal people, I am wearing scarf and you can see that I am a normal people, If oneday I choose to wear veil does it mean that I become 'abnormal' and extrimist?"

dia:" hmm....true...but hey I thought hijab is an optional too? jujur aku kaget pas dia dengan fasih melafadkan 'hijab'

aku:"oh noo....Hijab is a must! all muslim women must cover the entire body except their hands and their faces"

dia:"but I saw some of my muslim friends don't do it, why don't they do it if it's a must?"

aku: "well likewise in christianity, there are people who practice their religion and there are some who don't. If muslim women want to obey God and follow what God told them in the Quran, they shall practice their religion and wear hijab. unfortunately in some ethnic, Hijab is a culture, they don't see it as a comandment from God, so you will see young girls sometimes would put on hijab during winter but take it off during summer, it's all because they do it out of culture not the religious obligation. also I am not surprised too if there are women with hijab can't give you an answer about which verse in the Quran says so"

dia;" aha...i see, but I saw last time in my Uni (baca: university), bunch of muslim girls with a large hijab and long black dress bullied another girl who just wear trouser with colourful hijab"

aku:" why was she bullied?"

dia;"It's because the girls with a large hijab want the girl with the trouser to wear the same dress like they do! so they talk to her in a bad manner and it's bunch of them you know! it's intimidating"

aku:" oooh..well, I disagree if that is the reality, In Islam you can't force someone to do what you want them to do. you can just advice them in a good way and at the end it's up to the person to choose and decide. but Of course we are encauraged to advice one another but then again it's not by bulliying and humiliating others"

dia;" yeah... I though so....., well hey thanks anyway, nice discussion"

sampai disini diskusi kami and the we get on with our job :)
=========================
Secercah Kasih Yang Terpendam
=========================

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam