Skip to main content

Barsisa, seorang 'Abid yang mati dalam keadaan bersujud kpd syaitan

Sebuah renungan bahwa syaithan tidak akan menyuruh kita serta merta meninggalkan Diin Allah tetapi dia menempuh tapak demi tapak demi menjauhkan bani adam dari kebenaran....

simak kisah lengkapnya......

Pada zaman Bani Israil, ada tiga orang pemuda yang dipanggil untuk berjihad. Ketiga pemuda ini mempunyai seorang adik perempuan yang mana tidak ada yang mengurusnya kecuali oleh ketiga pemuda tersebut. Mereka tidak mengetahui kepada siapa mereka harus menitipkan adik perempuannya sementara mereka pergi berjihad, dan mereka tidak mau meninggalkannya seorang diri. Kemudian mereka mendapat ide untuk menitipkanya kepada seorang ahli ibadah yang bernama Barsisa karena orang tersebutlah yang paling bisa dipercaya. Barsisa adalah seorang ahli ibadah yang mengabdi kehidupannya untuk menyembah Allah.

Kemudian ketiga orang tersebut datang kepada Barsisa dan mengatakan maksud mereka untuk menitipkan adik perempuan mereka kepada Barsisa. Batsisa berkata "A'udzubillah (aku berlindung kepada Allah), Aku tidak bersedia". Ia mengatakan demikian karena ia takut akan godaan syetan karena ia belum menikah dan tidak mau nantinya menjadi cobaan untuk dirinya.

Lalu syetanpun datang kepada Barsisa dan membisikan, "Bila engkau tidak menerimanya, maka wanita tersebut kemungkinan akan dititpkan kepada orang yang tidak bertanggung- jawab, dan itu akan menjadi kesalahnmu." Karena kebaikan hatinya dan keinginan untuk membantu orang lain, Barsisa-pun akhirnya setuju untuk mengurusi adik perempuan mereka. Lalu Barsisa-pun berkata kepada ketiga orang bersaudara tersebut untuk menempatkanlah adik mereka di rumah kosong di seberang rumah ibadah yang mana Barsisa tinggal. Ia melakukan hal ini agar mudah baginya untuk meninggalkan makanan di depan pintu rumah ibadahnya sehingga wanita tersebut bisa dengan mudah keluar dan mengambil makanannya sendiri. Ketiga pemuda tersebutpun akhirnya pergi untuk berjihad.

Setelah beberapa lama, syetan datang kembali kepada Barsisa dan membisikan, "Mengapa engkau tidak menempatkan makanan tersebut lebih dekat? Orang lain akan bisa melihat wanita tersebut saat ia berjalan keluar rumah sendirian, dan hal buruk bisa saja terjadi." Barsisa setuju dan mulai menempatkan makanan di depan pintu rumah wanita tersebut, dan tidak lagi menempatkan di depan pintu rumah ibadahnya.

Setelah beberapa lama, syetanpun datang kembali kepada Barsisa dan berbisik, "Mengapa engkau tidak membawa masuk makanannya dan menempatkannya di atas meja makan, sehingga orang lain tidak melihat wanita tersebut sendirian setiap saat ia membuka pintunya." Kemudian Barsisa-pun setuju dan meninggalkan makananya di meja makan.

Setelah beberapa lama syetanpun datang kembali dan berbisik kepada Barsisa, "Mengapa engkau tidak tidak berbicara padanya, ia sendirian dan tidak ada orang yang bisa diajak berbicara." Barsisa-pun setuju dan mulai berbicara dengannya dari balik pintu. Tetapi hal in membuat mereka harus setengah teriak satu sama lainnya untuk bisa mendengar percakapan mereka. Syetanpun berbisik kepada Barsisa agar ia masuk saja dan berbicara dengannya tanpa melihat wajahnya, sehingga tidak perlu berteriak. Barsisa setuju dan melakukan hal tersebut. Perlahan mereka menjadi dekat dan lebih dekat, sampai akhirnya mereka melakukan perbuatan zinah dan wanita tersebutpun hamil.

Ketika bayinya lahir, syetanpun datang kembali dan berbisik kepada Barsisa, "Apakah yang telah engkau lakukan? Lihatlah hasil dari perbuatanmu tersebut! Bunuhlah bayi tersebut, karena jika tidak, saat ketiga bersaudara tersebut pulang maka mereka akan membunuhmu!" Barsisa-pun membunuh bayi tersebut dan menguburkannya di dalam kamar wanita itu. Lalu syetanpun berbisik, "Apakah engkau berharap bahwa engkau membunuh bayi dari seseorang wanita, dan berfikir wanita tersebut tidak akan memberitahu siapa-siapa? " Lalu Barsisapun membunuh wanita tersebut dan menguburkannya di dekat bayinya. Lalu iapun membuat kuburan palsu di luar rumah tersebut. Ketika ketiga bersaudara itu pulang, Barsisa mengatakan kepada mereka bahwa adik mereka wafat karena sakit. Setelah melihat kuburannya dan berdoa, merekapun pulang dan menerima takdir dari Allah (S.W.T.) bahwa adiknya telah wafat.

Malamnya, syetan datang kepada tiga bersaudara tersebut di dalam mimpi mereka, dan menceritakan kepada mereka apa yang telah Barsisa lakukan, serta menunjukkan dimana bayi dan adik mereka bisa ditemukan. Salah seorang dari mereka bangun dalam keadaan marah dan bingung, dan menceritakan kepada saudara yang lain tentang mimpinya. Ternyata mereka mendapatkan mimpi yang sama, sehingga mereka yakin bahwa mimpi mereka adalah benar. Ketika mereka menggali kuburan palsu yang dibuat Barsisa, mereka menemukan kuburan tersebut kosong. Kemudian mereka menggali tempat dimana syetan telah menunjukkan mereka dalam mimpi. Merekapun menemukan mayat dari bayi dan adik perempuan mereka di tempat tersebut.

Dengan sangat marah, ketiga bersaudara tersebut membawa Barsisa kepada raja untuk dihukum. Barsisa mengetahui bahwa ia akan dihukum mati. Syetanpun datang kembali kepada Barsisa. Kali ini ia menampakan dirinya dan mengatakan kepada Barsisa bahwa ialah yang menyebabkan semua ini, dan mengatakan kepadanya bahwa ia bisa menyelamatkan Barsisa tetapi dengan syarat Barsisa sujud kepadanya. Karena Barsisa dalam keadaan terpojok, maka ia-pun sujud kepada syetan dan hal ini membuktikan kekafirannya kepada Allah. Dan syetanpun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam."

Syetanpun meninggalkan Barsisa yang dihukum mati dalam keadaan bersujud kepadanya dan mati dalam kekafiran.
oleh: Abu Zaid

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam