Skip to main content

Perbincangan dan teman


Great people talk about ideas
Average people talk about things
Small people talk about wine
- Fran Lebowitz -

Kalau di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya: 

Orang hebat berbincang tentang ide
Orang biasa berbincang tentang hal2 (keseharian)
Orang rendahan berbincang tentang anggur (minuman keras)

Makna tersirat dari ungkapan itu sebenarnya bertutur tentang jenis pemikiran kita dan ini di indikasikan melalui perilaku.

Orang yang punya visi dan otaknya berisi (ga harus dengan jenjang pendidikan) maka mereka cenderung bicara tentang ide ide besar yang ingin mereka raih, termasuk ide untuk mengubah kehidupan dia dan orang di sekitarnya.
Orang biasa adalah orang yang hanya berbicara tentang kehidupan pribadi mereka saja.

Kita semua pasti punya teman yang "klik" alias cocok dimana kita bisa bertukar pikiran dan pendapat. Namun pastinya  kita juga memiliki teman yang hanya sekedar saling menyapa karena memang bahan perbincangan kita tidak pernah ketemu di satu titik.

Contoh: aku punya teman baik yang mana jika dia datang ke rumahku untuk ngobrol sebentar maka hampir bisa dipastikan, dia bakal ngendon berjam jam. Perbincangan kita akan melebar Kemana mana (tanpa ada gunjingan) dan berlangsung bisa 5 Sampai 6 jam. 
Meski aku belum lama mengenal dia tapi aku merasa "klik" dan ga susah untuk nyambung dengan obrolan dia. 

Tak heran kalah Rasulullah Muhammad ï·º bersabda

Seorang mukmin merupakan cerminan saudaranya yang mukmin.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Rasulullah Muhammad ï·º bersabda

Seseorang itu berada pada agama teman karibnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapakah yang dia jadikan teman karibnya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad). 

Dari sini bisa kita pahami, cara kita berfikir dan kedalaman pemikiran kita sebenarnya bisa di ukur dari jenis obrolan kita dengan teman kita. Obrolan seperti apa yang mampu membuat Kita bertahan lama? Apa yang membuat kita merasa nyaman? Jawaban dari semua itu menjadi indikasi dasar siapa
Sebenarnya kita

Wallahualam 


Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam