Skip to main content

Ramadhan Mubarrak 1428H

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

MOHON MAAF ATAS SEGALA KEKHILAFAN DAN KESALAHAN

the Khutbah/sermon of Rosulullah Muhammad SAW on the last day of month of sha’ban Salmaan (Radiallaho Anho) report On the last day of Shaban Rasulullah (Sallallaho Alaihi Wasallam) addressed us and said:

"O people there comes over you now a great month, a most blessed month in which lies a night more greater in virtue than a thousand months. It is a month in which Allah has made fasting compulsory by day and has made sunnah the Taraweeh by night. Whosoever intends drawing near to Allah by performing any virtuous deed, for such person shall be the reward like the one who had performed a Fard in any other time and whoever performs a Fard, shall be blessed with the reward of seventy faraaidh in any other time.

This is indeed the month of patience and the reward for true patience is Jannah (paradise). It is the month of sympathy with one's fellowmen. It is the month wherein a true believer's rizq is increased. Whosoever feeds another who fasted, in order to break the fast (as sunset), for the feeder there shall be forgiveness of sins and emancipation from the fire of Jahannam (hell) and for such feeder shall be the same reward as the one who fasted (who he fed) without that persons reward being decreased in the least.

Thereupon we said, 'O messenger of Allah, not all of us possess the means whereby we can give a fasting person to break his fast' Rasulullah (Sallallaho Alaihi Wasallam) replied ‘Allah grants the same reward to the one who gives a fasting person to break the fast a mere date or a drink of water or a sip of milk.’

This is a month, the first of which brings Allah's mercy, the middle of which brings His forgiveness and the last of which brings emancipation from the fire of Jahannam. Whosoever lessens the burden of his servants (bondsmen) in this month; Allah will forgive him and free him from the fire of Jahannam.

And in this month four things you should continue to perform in great number, two of which shall be to please your Lord, while the other two shall be those without which you cannot do. Those which shall be to please your Lord, are that you should in great quantity bear witness that there is no deity to worship except Allah (i.e. recite the Kalimah Tayibbah Laa Ilaaha illallah) and make much Istighfaar (beg Allah's forgiveness with Astaghfirullah) and as for those without which you cannot do, you should beg of Allah entrance into paradise and ask refuge in Him from Jahannam. And whoever gave a person who fasted water to drink, Allah shall grant that giver to drink from My fountain, such a drink where after that person shall never again feel thirsty until he enters Jannah. (reported by Ibn Khuzaimah in his 'Saheeh')

Comments

Ina said…
Mohon maaf lahir batin ya mbak ... Wah Ina lebih sering mane yg di multiply drpd yg blogspot nih, gpp kan?
Anonymous said…
apa kabar mbak amee...dah lama ga maen ke sini...karnah dah lama juga ga BW...

Selamat menunaikan ibadah puasa ya mbak..

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam