Skip to main content

Terharu....

Tepatnya aku nggak ingat, yang jelas waktu itu aku dan bapak lagi chatting di YM, kami bicara tentang masa lalu, bicara tentang masa kecilku dan semua tetanggaku yang baik, perkembangan desaku dan sampai akhirnya bercerita tentang Guru bahasa Inggrisku. SubhanAllah, waktu kecil mana aku tahu kalo akhirnya Allah menempatkanku di tanah Inggris? mana aku tahu kalau akhirnya bahasa inggris akan menjadi bahasa keseharianku bahkan untuk berkomunikasi dengan suamiku, mana aku tahu kalau ternyata kehidupanku tidaklah di Indonesia lagi, tapi di negeri yang benar benar baru dalam segala hal termasuk bahasanya. Skenario Allah memang tidak bisa kita mengerti hingga kita sampai pada titik dimana kita bisa flashback dan membaca semua jalan cerita yang ada.....ktia tidak akan bisa memahami rahasia hidup ini sampai benar benar Allah membuka tabir itu. dan itu yang aku rasakan waktu aku ngobrol dengan bapak hari itu...bapak juga merasakan hal yang sama..... Yah.....Aku belajar bahasa inggris layaknya anak sekolah biasa, sejak SMP. sebelumnya?? nggak tahu sama sekali....dan pas waktu masuk SMP, 2 minggu pertama, aku musti bolos karena sakit cacar air, harus tinggal di rumah selama 2 minggu, pada saat yang sama, aku musti melihat temen temen ku lewat depan rumah dengan senang gembira berangkat dan pulang sekolah. rasanya nggak sabar untuk bisa memulai sekolah baru itu, dengan seragam baru. akhirnya...hari itu tiba, aku mulai berseragam biru putih dan mulai memasuki dunia baru dengan segala mata pelajaran baru. kalo di SD nggak ada pelajaran akutansi, bahasa inggris, fisika dan juga biologi, di SMP ada! dan benar benar saat itu aku shock berat. terutama bahasa Inggris. rasanya aku paling bodoh sekelas, bahasa inggrisnya "meja" aja nggak tahu, apalagi bikin kalimat...sama sekali NOL sedang temanku semua sudah bisa. sampai di rumah, aku menangis dan complaint ke bapak....."aku nggak mau sekolah lagi, aku nggak bisa bahasa inggris, aku telah ketinggalan banyak gara gara sakit cacar kemarin" namun bapak dengan sabar dan rajin menemani aku belajar, masih aku ingat dengan lampu listrik diesel di pojok rumah malam itu bapak, aku dan sister-ku duduk bareng memecahkan PR bahasa inggris yang memusingkan. akhirnya......bapak ambil langkah yang benar benar sejak saat itu mengubah cara berfikirku. bapak kenal dengan seorang guru SD (temen beliau) yang pinter bahasa inggris. dan akhirnya Pak Asadi (nama beliau) setuju untuk memberiku les tambahan bahasa inggris dengan memakai buku sekolah hingga aku nantinya bisa cacth up dengan ketertinggalanku.... minggu berikutnya mulai les, saat semua teman pulang sekolah jam 1-an, aku musti ke rumah pak asadi, kami harus menempuhnya dengan sepeda pancal. rumahnya emang nggak jauh dari sekolah tapi berlawanan arah dengan arah kepulanganku, makin jauh lah pulangnya nanti......sedang jarak rumah ke SMp-ku 30 menit bersepeda. emang nggak ada kendaraan umum?? nggak ada *bisa bayangkan kan gimana ndesonya* tapi aku ikut saja kata bapak dan ibu......yang jelas ini salah satu solusi....dan subhanAllah..ternyata pak asadi yang saat itu tinggal di perumahan SD dengan 2 orang putranya serta warung kecil di depan rumah telah benar benar berjasa membuatku bisa seperti sekarang.....beliau lah yang menanamkan segala basic of English Language dengan cara beliau sendiri yang aku acungi jempol karena ketelatenannya, kecerdasannya mencari metode baru biar kami nggak bosan, dan juga kesabaran beliau telah membuahkan hasil yang menurutku cemerlang. aku jadi makin suka dengan bahasa Inggris, makin Pede dan makin suka ikut les les yang lain. sejak saat itu Bahasa Inggris menjadi pelajaran favoritku, dan alhamdulillah akhirnya aku bisa catch up dengan teman yang lain....guru bahasa inggris ku pun (bu purwati dan pak Zaenal) mulai meliaht kemajuan ku waktu itu...... waktu chatting dengan bapak, aku tanyakan kabar beliau......"pak asadi gimana pak?" bapak jawab "yah masih sama dengan yang dulu, tinggal dirumah yang sama, dnegan warung kecilnya dan anak anaknya sekarang sudah SMA" ya Allah.....tak terasa airmataku menetes....subhanAllah...memang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.....meskipun mereka masih dengan kondisi yang sama, hidup sederhana di sudut desa tapi karena jasa merekalah bisa tercetak generasi generasi maju yang mungkin tanpa sadar generasi tadi telah melupakan jasa sang guru namun jejaknya tidak akan pernah terhapus... aku mengerti sekarang kenapa waktu itu aku harus bersusah payah les dan rela pulang sore saat temen yang lain udah istirahat dirumah, aku mengerti kenapa Allah mempertemukan aku dengan Pak Asadi, aku mengerti sekarang kenapa aku dulu suka banget dengan pelajaran bahasa inggris hingga aku SMA.....jawabnya adalah kenyataanku sekarang.....Allahu Akbar! Kadang kita tidak mengerti rahasia Allah hingga tabir itu Dia bukakan untuk kita. Jazakumullah dan terima kasih sebesar besarnya untuk pak Asadi yang telah membuata aku dan sister-ku yang semula menyerah dengan bahasa inggris malah makin menyukai belajar bahasa inggris. doa kami menyertaimu selalu pak...semoga Allah melimpahkan petunjuk dan karunainya kepad apak asadi sekeluarga.

Comments

Ina said…
Subhanallah ikut terharu bacanya. Mmg kita ga tahu dibalik semua kejadian dlm hidup ternyata baru bisa kita pahami di waktu nanti. Soalnya kita loadingnya lama hehe :D.
Btw, makasih leotnya ya mbak , bagusss :D, pokoqnya ma suka ajah kalo diutak atik lah , soale ga bs utak atik sendiri hehe, thx alot yah sist :)
Anonymous said…
Beginilah hubungan yang dibina atas dasar ilmu yang bermanfaat, semoga para murid senantiasa menghargai jasa gurunya dan membalas dengan langkah nyata, karena sedikit perhaatian kita akan meringankan beban dia dan sebaik hamba ialah yang bisa menyenangkan manusia lain apa lagi yang berjasa pada kita.brhunafikum Abu Amin.

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1 ...

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y...

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam...