- Thanks to everyone
Panasnya udah reda kok..dont worry..inshaAllah ini adalah salah satu ujian dari Allah terhadap keimanan kita..makasih buat temen2 atas sharingnya, ada mba sinta, maisara dimalaysia, mba ratna, Senaz di belanda dan Indhy....aku inget salah satu talk dari syeikh cerdas, anwar Al Awlaki (again, huh?) bahwa sebenarnya memang semua orang lahir ke dunia ini terlahir fitrah. Ibarat sebuah tempat belajar Allah sudah memberi application form untuk diisi dan ditanda tangani dan selanjutnya harus mengikuti program ataupun training di kehidupan dunia demi melihat siapa yang memang ingin nilai yang bagus (surga) dan siapa yang asal asalan saja. Beratnya ujian sendiri tergantung dari level apa yang mau kita pilih, hanya bedanya kita tidak bisa mengukur kekuatan Iman kita sendiri, hanya Allah yang tahu sehingga setiap ujian dunia musti kita yakini sebagai ukuran atas kepercayaan Allah terhadap kekuatan iman kita...so jika kita mau menanda-tangani application form itu pertanda kita memilih Islam dengan segala konsekuensinya.....salah satunya adalah hidup sebagai "yang terasingkan". Badaal Islaamu Ghariban fasaya'udu ghariban fa tuuba lil ghurabai-- Islam datang dalam keadaan asing dan kelak akan kembali asing dan berbahagialah orang yang asing tadi-- dan kalo kita tidak mau menandatangani berarti kita memilih yang lain sebagai Tuahn ataupun jalan hidup.
apakah Islam sekarang bisa dibilang asing.....aku yakin demikian...tidak saja asing bagi non muslim tapi juga bagi muslim sendiri...banyak hukum islam yang tidak kita ketahui, banyak ilmu Islam yang masih belum tergali dan banyak juga muslim mendapat cibiran dan sindiran dari kaum muslimin sendiri hanya dan hanya karena mereka memilih islam sebagi jalan hidup....Ironi!
- Last Event
Seminggu yang lalu aku sempet hadir dalam sebuah diskusi yang difasilitasi oleh salah satu forum Islam di areaku. Forum ini khusus dealing with new muslimah dan menjembatani hubungan baik antara Muslim dan non Muslim. kebetulan hari itu kajian dikonsentrasikan untuk non muslim sedang hari dan minggu lainnya untuk muslim. dan alhamdulillah ada sekitar 5 non muslim yang datang. semua dari mereka adalah orang nasrani. suasana hangat dan sopan melingkupi forum ini dan dibalik kehangatan yang menyenangkan itu aku telah belajar banyak hal. banyak dari mereka yang memandang islam dengan pandangan miring, mulai dari kasus bom di london last july, belum lagi mereka merasa takut terhadap orang2 bercadar, menurut mereka, berkomunikasi dengan orang bercadar sangatlah susah karena ketidakmampuan kita meilhat ekspresi lawan bicara, konflik syiah dan sunni di iraq, militan di afghanistan dan sarang Al Qaeda yang mereka yakini ada disana, termasuk tak kalah serunya debat tentang poligami....
Mereka memang mendengar poligami, dan mereka sendiri memandangnya sebagai sebuah hukum yang mendiskreditkan wanita dan sangat tidak fair untuk wanita. meskipun sudah kita terangkan bahwa itu adalah hukum yang gak harus dilakukan dan kalolah mau melakukan, sang pelaku harus bisa memenuhi sekian banyak tanggung jawab..tetep saja argumen ini tidak mampu meyakinkan mereka....meskipun juga telah kita jelaskan bahwa poligami harus kita lihat sebagai sebuah solusi dan bukan sebuah problema tetap saja masih bikin gundah.
Belum lagi gambaran penerapan syariah islam yang mereka bayangkan....mana ada Muslim gak suka Islam diterapkan di setiap aspek kehidupan??....kalolah ada dan menolak aku yakin itu karena ada kesalahpahaman saja....termasuk para audiens waktu itu....semua dari mereka mengganggap bahwa menerapkan islam dalam tatanan negara berarti satu kata KEJAM! karena kelak akan ada penerapan hukum semacam potong tangan, rajam, jilid, dll....tanpa disertai pemahaman bahwa hukuman itu pun hanya bisa dilakukan oleh orang tertentu (khalifah) di dalam sebuah sistem yang menerapkan seluruh aturan islam, dan bahwa pencuri yang sudah terpotong tangannya akan dijamin oleh negara (mendapat tunjangan) dan yang terpenting bahwa orang yang telah dihukum di dunia dengan hukum Allah maka Allah akan melepaskan mereka dari hukuman berkaitan dengan perbuatan itu di hari akhir, tak heran kalo Ghamidiyah maju dengan suka rela kehadapan rosulullah Muhammad SAW dan meminta dihukum rajam karena dia telah berzina...Kebrenian dia didorong oleh keyakinan lebih baik dihukum didunia dari pada di akherat....
but tetep juga susah diterima oleh audien waktu itu....ku akui ini adalah pengalaman kesekian kalinya (less than 5 times) aku langsung berdialog dan konfrontasi dengan kesalah pemahaman non muslim terhadap islam. aku sendiri yakin pihak media berperan besar membuat mereka berpemahaman seperti ini, so it's not completely their fault, but tetep saja upaya mengubah kesalahpahaman tadi harus terus berjalan. so di akhirnya aku hanya tegaskan bahwa sebagai Muslim kami yakin bahwa apapun yang disampaikan oleh Tuhan (God) is the truth. dan Allah telah menurunkan sekian banyak hukum di dalam Al Quran, kalolah kita mempertanyakannya mungkin logika sulit mengerti karena keterbatasan aqal kita namun selanjutnya adalah bagaimana kita yakin bahwa kitab Quran benar, Bible is the words of God? that's what we need to prove 1st and then we move on from there. because it's not point to discuss about shariah (law) to a person who is not convinced with the truth of its source i.e the Quran.
di ending diskusi ada seorang wanita nasrani setengah baya yang melontarkan pemikiran bahwa muslim dan non muslim (yahudi dan nasrani) adalah sama sama people of The Book, there are similarity and there are differences but the most important thing is we can respect each other, not spying to each other,and try to live in harmony. I agree with her at some point.....
Comments