Skip to main content

Cadar Jadi masalah di Inggris

Photobucket - Video and Image Hosting

Jack straw and Tony Blair

  • Pernyataan Jack Straw tentang Muslimah Bercadar Picu Kontroversi

Muslim Inggris lagi-lagi dilanda kontroversi. Kali ini akibat pernyataan Jack Straw, mantan menteri luar negeri Inggris yang kini menjadi ketua Majelis Perwakilan Rendah (House of Common). Straw meminta agar para Muslimah yang mengenakan cadar, membuka cadarnya saat datang ke kantor daerah pemilihannya untuk meminta bantuan. Ia mengatakan, esensi dari sebuah pertemuan adalah-tidak seperti surat atau telepon-bahwa anda bisa melihat-dalam arti harfiah-apa yang dimaksud oleh orang lain, bukan mendengarkan apa yang mereka katakan.

Straw menyampaikan hal itu dalam kolomnya yang dimuat secara berkala di Lancashire Evening Telegraph."Saya tentu saja membela hak setiap perempuan untuk mengenakan hijab. Saya bermaksud mengatakan bahwa saya pikir, biar bagaimanapun sebuah percakapan lebih bernilai jika perempuan yang bersangkutan memperlihatkan wajahnya," ujar Straw seraya mengatakan bahwa menutup muka tidak melanggar hukum apapun. Straw adalah mantan Menteri Luar negeri Inggris, berasal dari daerah pemilihan Balckburn yang memiliki 22 persen etnis minoritas dari seluruh populasi di wilayah itu. Ia mengklaim kaum perempuan di wilayahnya tidak mengalami persoalan yang berarti.

  • Kecaman dan Dukungan
Meski demikian, pernyataan Straw dalam kolomnya itu menuai komentar keras dari para pemuka Islam di Inggris.
"Saya terkejut dan cemas atas komentar-komentarnya,"Kata Nasrullah Anwar, juru bicara Dewan Masjid di Inggris pada Sky News.
Menurutnya, Straw dengan posisinya sekarang seharusnya lebih sensitif dan lebih memahami, dan mungkin memberikan masukan yang lebih baik tentang seperti apa komunikasi yang dia harapkan dan bisa dia diterima.
"Ini mengherankan, orang yang sangat senior dan berpengalaman seperti Jack Straw tidak menyadari bahwa tugas dari seorang wakil terpilih adalah untuk mewakili kepentingan konstituennya, bukan melakukan diskriminasi berdasarkan agama," kata Massoud Shadjareh, ketua Islamic Human Rights Commision.
Halima Hussain dari Muslim Public Affairs Committee bahkan mempertanyakan kapasitas Straw memberikan komentar negatif terhadap simbol keagamaan yang tidak dianutnya. "Poinnya adalah, kaum perempuan telah memilih mengenakan hijab dan itu adalah keputusan mereka sendiri. Tidak ada perempuan yang tertindas. Saya pikir dia tidak benar sudah mengatakan ini semua," tegas Hussain.
Ketua Dewan Masjid Lancashire Hamid Kureshi menilai Straw sudah mengecilkan arti sebuah hal yang sangat penting. Pada BBC Radio Five kureshi mengatakan, siapa saja boleh melepas hijabnya, tapi kebanyakan Muslimah tidak menginginkannya. (ln/iol)
  • please Read related reports
taken from Here
related news read Here
and Here

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam