Skip to main content

...TUDUNG..

Baginda saw sendiri memakai jubah walaupun dia lelaki ......)Pakai tudung tapi bertelanjangItulah gaya orang sekarangMana tidaknya, ukuran body semua terang-terangYang mana kendur yang mana tegangBaju nipis nampak bayangPeha gebu saja ditayangLebih baik tak pakai baju senangDah tentu boleh tunjuk terang-terangBaju ketat seluar sendatPakai tudung just ikat-ikatDari mula memang bukan adatDisudut agama pun gaya tak berkatTudung jarang baju nipisPakai sikit boleh nampak 'garis'Mata orang terbeliak, kita membengisBila kena kutuk, kenapa menangisLengan pendek blaus gantungJeans ketat melekat dipunggungJadi orang Islam ni sebenarnya beruntungAgama tak suruh berbungkus macam pocongApa rasanya, kepala bertudung, kain terbelahKalau takat rambut orang kurang ghairahLain kalau peha gebu atau ternampak lurahMata yang memandang boleh keluar darahKebaya ketat, kain terbelahIkat tudung macam tak sudahNak ikut suruhan agama memang tak mudahTapi Islam sebenarnya indahTutup aurat bukan suruh berselubungSampai tak nampak muka dan hidungYang faham tuntutan amat beruntungTaklah bersungut mulut pun muncungDah kalau mula minat nak bertudungCubalah sesuaikan apa yang disarungKalau masih rasa jiwa tu 'mendung'Maknanya nafsu tu belum dapat dibendungBertudung itu bukan satu paksaanIanya lebih kepada keinsafanSelalunya nafsu masih dikuasai syaitanItu la pasal fesyen pun yang bukan-bukanAsal menutup aurat itu tuntutanKalau dianggap susah, tu sebab bosanYang ye nya hati tak berkenanTu yang berjela-jela mencipta alasanMenutup aurat satu syariatKepada agama kita taatHidup berkat pahala berlipat-lipatDidunia selamat, di akhirat hebatDalam tiap perbuatan, kita mulakan dengan niatGitu juga bertudung, janganlah konon nak tunjuk taatAlamat pahala lebur, dosa bertingkat-tingkatMentelah pula berfesyen tak kena tempatBaik tak bertudung kalau hanya nak rosak imejWalhal Islam suruh pakai yang sopan dan manisDah kalau takat pakaian ngalahkan pengemisAtas tutup, bawah buka, ni apa punya jenis?Kita memang hidup dalam era serba majuSungguhlah iman tak dinilai just ikut bajuKalau bertudung tapi pakai yang 'gitu-gitu'Kita pun susah kenal, manusia ke hantuBanyak salah faham bila mula bertudungMaknanya no fesyen-fesyen only the baju kurungNo more pant suit, kebaya or kebarungDah kalau gitu lebih baik duduk berkurungBertudung bergaya biarlah yang sempurnaTak jadi bahan kutuk, jangan pula menambah dosaPun tak usahlah juga terlebih gayaIslam itu suka yang sederhanaKenalah pula kita wanita bekerjayaFesyen busana muslimah yang paling kenaKalau rasa nak letak kaler, tu yang paling asas jeSebab agama sendiri menggalakan kita selesaMana tidaknya, bila bekerja kita bergaul semuaKalau sendiri memandang muka pun layu jeOrang dok mengata, kita pun rasa terhinaDah kalau 'put color' jangan macam 'rainbow' pulaSiapa kata kita tak boleh berwarnaTak caya cuba tengok semua pendakwah-pendakwah kitaUstazah-ustazah mereka tetap juga bubuh kalerTaklah sampai mengancam, cuma biar nampak 'bernyawa'Tu sebab kita buat kerja semua dengan niatJadi terserah budi bicara tuan punya jasadDah kononnya bertudung tapi hati masih jahatBaik tak le payah berpura nak tutup auratKalau dah memang rasa nak berubahPeduli kata orang bukan dia yang susah payahAsal niat, matlamat dan cara kita istiqamahLantak mereka lah kalau nak tergigit lidahBersamalah kita mengkaji semulaPakaian kita yang bagaimana gayanyaAndai belum betul-betul bersediaJanganlah kita mencemar kesuciannyaAndai terasa hidayah menyinggahLakukan yang betul mengikut sunnahMenutup aurat jangan sekali dirasa payahMengapa diperleceh, itukan perintahAndai dihati redha dan ikhlasDiwajah Nur terpancar jelasWalaupun bergaya tak berapa 'kelas'Asal Tuhan tahu, diakhirat pengorbanan terbalasHarap maaflah kalau terlalu panjangBukan sengaja mereka yang bukan-bukanBerpantun seloka bukan setakat hiburanYang mana betul jadikan pedoman.

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam