Skip to main content

Allah Kareem!

yah...kata kata itu adalah kata kata yang sering aku dengar dari Sister istimewaku yang sekian lama menemaniku, maknanya jelas but aku tahu bahwa kata kata itu kadnag keluar spontan saat dia sednag khawatir, gundah dan resah atas suasana dan keadaan yang sedang terjadi... dan sekarang aku yang sering emngulang kata kata itu, meski pendek tapi sarat akan makna, meski mudah diucapkan tapi efeknya luas biasa.... Allah yang Maha Mulia, memualiakan HambaNya yang bertakwa dan beriman, hamba yang beriman adalah hamba yang yakin akan Kebaikan QadlaNya dan berusaha terus menimba pahala untuk bekal di akherat kelak ngomongin masalah qadla...bener bener minggu kemarin ujian, beli barang ke supermarket eh tahu2 mo bayar dompet nggak ada....hiks...hiks....nggak nyadar ternyata udah kehilangan dompet, entah jatuh atau kecopetan, but alhamdulillah at least i'm all right...susah juga hidup di negeri kufr, kemana mana musti waspada, beda ama hidup di negara Islam, keamanan muslimah sangatlah dijaga dan dipelihara....I am Missing Khilafah Rasyidah. wawancara juga gak mebuahkan hasil, but MashaAllah, namanya rezeqi nggak akan kemana...Allah terimakasih atas semua rahmatMU dan ampuni hambaMu ya g begitu bodoh dan tidak mampu memahami apa yg terjadi, tawaran private teacher mengalir deras...lebih dari yang aku kira...semoga Allah memberi barakah atas rezeqi tsb... bener2 deh sisters disini membantuku berdiri, merangkak dan berjalan, thanks sisters....what i got is beyond i expect... alhamdulillah ya Allah... tuk mY sis in canada....MISS U! kapan bisa chat lagi? mbak rin, mase.....kirim email doong....weekend ini inshaAllah tak telpon deh..:)

Comments

Anonymous said…
Alhamdulillah 'ala kulli khal. InshaALLAH di balik ujian itu akan ada kebahagiaan yang menjelang, karena itulah dunia. kebahagiaan dan kesedihan silih berganti tanpa henti sampai kita berada di akhirat.

miss and love you
say my salam to your hubby

your sister in canada

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam