"Nduk kalo tugas IKM (ilmu kedokteran masyarakat) nya sudah selesai cepat pulang yah?" itulah kata yang terucap dari seorang wanita yang mengajariku banyak hal. Meski aku tahu betapa besar rasa sakit dan nyeri yang beliau rasakan karena kanker yang beliau derita tapi dalam bicaranya tidak sedikitpun muncul nada pemaksaan. Memang beliau tidak pernah mau memaksa, beliau hanya ingin aku mengerti tanpa harus berkata kata. Membaca perasaan orang, itulah yang banyak beliau ajarakan...
Baru aku sadar, akhir IKM itu adalah akhir juga wira wiri ku dari kota aku kuliah untuk memenuhi impian beliau sebagai seorang dokter ke desa tempat tinggalku. Akhir januari 2004, kiranya sudah jenuh beliau menangggung sakitnya. Makan sudah tidak selera, buang air besarpun mulai menjadi sebuah perjuangan. Hal yang kita ambil dengan mudahnya tapi tidak di detik detik terakhir itu. Hingga akhirnya aku selesai menempuh pengabdianku sebagai calon dokter di masyarakat akhirnya aku buru buru kembali pulang dengan penuh tanda tanya karena dari balik suara telpon wanita tadi tampak memaksa diri untuk kelihatan biasa saja. Dalam hati aku yakin ada sesuatu yang tidak beres.
Bersegera aku tempuh perjalanan 6 jam dengan kereta. saat sampai di depan rumah, tidak lagi aku lihat beliau duduk manis di beranda rumah sambil tersenyum menyambut kedatanganku seperti biasa. Yang tampak adalah seorang wanita lemah dan tidak berdaya terbaring di tempat tidur yang terletak di ruang utama. Ruang tamu yang sudah sekian lama beliau jadikan ruang tidur karena capeknya beliau keluar masuk kamar. Malam hari aku sampai dan malam itu juga aku dapati beliau begitu sakit, tanpa daya, namun tetap berusaha nampak biasa. Baru aku tahu kalau beliau sudah berhari hari tidak mau makan karena semua makanan yang didalam perut tidak bisa keluar. Dengan penuh rasa khawatir aku langsung meminta tetangga mengantarkan beliau ke Rumah sakit dimana aku belajar, Yup! aku harus kembali lagi menempuh perjalanan 6 jam dalam satu hari, kali ini naik mobil. Lelah, khawatir, merasa bersalah, kasihan dan takut kehilangan....semua perasaan bercampur aduk. Dalam perjalananpun wanita tadi nampak sekali tidak nyaman..berulang kali kami harus berhenti untuk membuat beliau nyaman.
Sampai di Rumah sakit, semua selang harus masuk ke dalam tubuhnya....NG tube, kateter, enema, dan sebagainya......seminggu berlalu hingga akhirnya beliau jatuh dalam koma, kami pindah ke Rumah sakit yang dekat dengan kampusku, namun semua tidak bisa membantu. Hingga akhirnya sabtu jam 1 siang Allah memanggil beliau setelah 2 hari ada dalam koma. Innalillahi wainna ilaihi rajiun.
Dialah wanita yang membuatku seperti sekarang
Dialah wanita yang tidak pernah membentakku sekalipun
Dialah wanita yang selalu mengajariku positive thinking
Dialah wanita yang selalu mengajariku percaya diri
Dialah wanita yang selalu memberiku senyum setiap kali aku pulang dengan keletihan
Dialah wanita yang selalu khawatir jika aku menempuh perjalanan panjang
Dialah wanita yang selalu menjagaku dikala aku sakit
Dialah wanita yang selalu menyebut namaku dalam doanya
Dialah wanita yang selalu membuatku merasa beruntung dilahirkan darinya
Dialah wanita yang selalu nampak tegar meski banyak rintangan
Dialah wanita yang selalu bekerja keras tanpa kenal lelah
Dialah wanita yang selalu mengajariku untuk punya mimpi yang tinggi
Dialah wanita yang jika dia bicara membuat hatiku tentram
Dialah wanita yang selalu menelpon tiap hari saat aku memulai hidup baru di kota
Dialah wanita yang selalu mengajariku untuk dekat dengan Sang Pencipta
Dialah wanita yang menjadi motivasiku untuk bercita cita
Dialah wanita yang berada di belakangku dan mendukungku ketika pertama kali aku bertemu dengan Diin-Nya
Dialah wanita yang selalu ada dibenakku saat suka maupun duka
Dialah wanita yang bercita cita melihatku bersanding bersama pilihanku
Meski mimpi itu tidak menjadi nyata tapi aku yakin dia bahagia melihatku bahagia...
Dialah wanita yang selalu dan selamanya aku cinta...
Yah....Dialah ibuku, temanku, shahabatku, pelipur laraku...Meski beliau telah tiada, dia akan selalu ada....
Ada di dalam hatiku..
ada di dalam doaku
ada di dalam benakku
ada di saat sukaku dan dukaku
Untuk yang masih punya ibu, Jaga dia, cintai dia, hormati dia dan sapalah mereka dengan penuh kelembutan karena jika mereka sudah tiada maka penyesalan tiada guna
London March 9th 2008 (yang sedang dibalut rindu kepada ibu)
Comments
teruntuk ibunda sahabatku tercinta, semoga tenang bahagia di Sisi-Nya...
amiin.. amiin ya rabbal 'aalamiin.
Turut berduka cita, Allah yarham Ummik, Insya'Allah...
Sabar dan terus berdzikir Mee, Inysa'Allah jalan ibumu ke surga dimudahkan, dan hati mu yang berduka dilapangkan diberikan ketenangan..Amiin, Amiin ya rabbalallamin.
semoga kita semua bs jadi anak yang berguna bagi org tua. Amin.
Thx 4 the sweetest post ever, it remains me of my mother,
and also my son...
Sekarang aku tau rasanya menjadi IBU...