Skip to main content

Ramadan reflection

This is beautiful & worth reading..

Very beneficial ...

-------
Many of us feel inadequate this Ramadan. Long hours of fasting with short nights makes it hard for those of us who are parents of young kids, or those of us working full time, or those of us who are unable to fast, "FEEL" Ramadan. We can't do the extra worship we used to and even when we get in our extra Qur'an or pray in the mosque we can't even concentrate, so we end up just feeling lame.

But what we really need is a perspective shift.

We need to recognize that taking care of the future generation, providing financial support for ourselves and loved ones or taking care of our health are some of the highest forms of worship in and of themselves. We just need to make the intention and internally shift our perspectives.

Give yourself 5 minutes, just you and Allah swt. Sit and raise your hands and share what's in your heart with Him in your own words, even though He is well aware of it. Allow the burden of your frustration with yourself to be lifted off your shoulders and into His Hands.

"Oh Allah , I feel distant from you and it hurts especially because it's Ramadan and I want to feel close to You in this month. Please, accept all my sacrifices for Your Sake and let me taste the sweetness of our relationship together through what I'm doing. As much as I wish I could be in the masjid and concentrate when reading Qur'an like I used to do to get that eman high, I can't. But I'm doing whatever I can to fulfill the responsibilities You've given me in this phase of my life. So please, write me amongst the highest in Paradise, pour barakah into my life and let me taste the sweetness of my relationship with You through what I'm doing."

Then, just keep renewing your intention. Remember, even the mundane (brushing your teeth) can be worship with your intention. And try to increase your dhikr just a little bit when you're walking to your car or washing the dishes or taking your meds or going to sleep.

The beauty of Islam is that it doesn't restrict worshipping God to praying, fasting and reading Qur'an. It can encompass your daily actions simply through your intention. 

As Abdullah ibn Mubarak said: "Perhaps a great deed is belittled by an intention. And perhaps a small deed, by a sincere intention, is made great." 

This Ramadan, make your worship something transformational. Choose to understand your relationship with Allah  as one which will continue even when your life changes. Choose to magnify your intention.

Comments

Popular posts from this blog

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak

Saat Sang Maha Kuasa Berkehendak Oleh:  Yumna Umm Nusaybah (Member Revowriter London) . Datangnya tidak disangka  Mengenalnya pun tanpa terduga Membayangkan pun belum pernah Apalagi berangan angan untuk menikah . Namun kedua anak adam ini sejak awal memang tak punya keraguan Bahwa mereka tercipta untuk saling melengkapi  Bahwa masing-masing akan menjadi penawar kesendirian  Bahwa mereka dipertemukan HANYA karena Sang Maha Kuasa berkehendak demikian . 2 tahun bukan waktu yang lama Pun bukan waktu yang singkat Saat hasrat ingin menunaikan Sunnah RasulNya Terhalang oleh pandemi yang mendera . Namun memang benar … Bahwa dibalik penantian  Ada yang ingin Allah سبحانه Ùˆ تعالى ajarkan . Kerelaan sang bunda menerima kenyataan Keyakinan pasangan bahwa mereka memilih jalan dan calon yang benar . Butuh waktu yang panjang …  Bagi seorang Bunda  Untuk menata hati dan merapikan benak Melepas anak pertama tumpuan jiwa Memulai hidup baru di ujung dunia  Bersama l...

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1 ...

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y...