Skip to main content

Belahan Jiwa..apaan Yah?

wow! a good news from my friend in Indonesia, she's getting marriage...Selamat ya Ukhti I***N, temenku saat di Fakultas Kedokteran, temen berbagiku semenjak menapaki dunia Islam, dan juga shahabat yang bisa mengingatkan aku ketika aku down ataupun kurang fokus....Barakallahu Laka wabaraka 'alaika wajama'a bainakuma fi Khoirin..semoga Allah meimpahkan selalu kebahagiaan dan barakah untuk pernikahanmu wahai sahahabatku...
bicara tentang pernikahan, ada postingan temenku Jeng Vera yang cukup bikin aku merenung sejenak dan bertanya kpd diriku sendiri.....bagaimana dengan diriku....apakah aku cukup berani mengungkapkan rasa ataukah aku cenderung menyatakannya dengan sikap (alias susye bilang I LOVE YOU!)?? ...hmm...kayaknya separo separo deh....kalo aku interaksi ama orang yg mudah berbagi dan mengungkapkan hatinya then i will be like them....but if i associate with someone who tend to tell their love words unverbally alias gak berkata kata then i can be like them as well! *huehue....plin plan euy! bialin!*
but intinya bergaul apalagi menikah adalah proses mengerti 2 anak manusia, kadang butuh memahami karakter masing masing, kadang sesekali butuh menjadi seorang yg lembut, kadang tegas, kadang manja, kadang romantis, dan kadang juga berjiwa preman *hehe untuk yg terakhir jangan sering2.*...eh maksud jiwa preman tuh, tangguh gitu loh, gak lembek dan mudah putus asa atau hilang harapan make sense kan sekarang??? :P
nah.....puisi berikut aku dapat dr sebuah web, bagi yg menikah bisa untuk cermin diri....dan instrospeksi kira2 perasaan kite ke suami kite kite begindang(baca:begitu) gak yau??kalo belum USAHA ya!, bagi yg belum menikah bisa jadi inspirasi :) met baca yah!
A True Soul Mate Only once in your life, I truly believe, you find someone who can completely turn your world around.
You tell them things that you've never shared with another soul and they absorb everything you say and actually want to hear more.
You share hopes for the future, dreams that will never come true, goals that were never achieved and the many disappointments life has thrown at you.
When something wonderful happens, you can't wait to tell them about it, knowing they will share in your excitement.
They are not embarrassed to cry with you when you are hurting or laugh with you when you make a fool of yourself.
Never do they hurt your feelings or make you feel like you are not good enough, but rather they build you up and show you the things about yourself that make you special and even beautiful.
There is never any pressure, jealousy or competition but only a quiet calmness when they are around.
You can be yourself and not worry about what they will think of you because they love you for who you are(Ungkapan kesukaan Jeng Shinta)
The things that seem insignificant to most people such as a note, song or walk become invaluable treasures kept safe in your heart to cherish forever.
Memories of your childhood come back and are so clear and vivid it's like being young again.
Colors seem brighter and more brilliant. Laughter seems part of daily life where before it was infrequent or didn't exist at all.
A phone call or two during the day helps to get you through a long day's work and always brings a smile to your face.
In their presence, there's no need for continuous conversation, but you find you're quite content in just having them nearby.
Things that never interested you before become fascinating because you know they are important to this person who is so special to you.
You think of this person on every occasion and in everything you do. Simple things bring them to mind like a pale blue sky, gentle wind or even a storm cloud on the horizon.
You open your heart knowing that there's a chance it may be broken one day and in opening your heart, you experience a love and joy that you never dreamed possible.
You find that being vulnerable is the only way to allow your heart to feel true pleasure that's so real it scares you.
You find strength in knowing you have a true friend and possibly a soul mate who will remain loyal to the end.
Life seems completely different, exciting and worthwhile. Your only hope and security is in knowing that they are a part of your life. by Precious

Comments

Umm Nusaybah said…
@mba shinta...jazakillah doanya dan jangan malu2 lah..:) kan emang dari dulu dah banyak disebut sebut..hehe, eh namanya bisa di klik loh dan akhirnya bisa membuka web mba shinta...percaya gak? coba aja deh!
Ummu Aisyah said…
ass.wr.wb. say...bagus poem nya, ve copy paste yah..mau disave di hardisk
btw,stp buka blog ntm skrg banyak banget iklan gamling nya. knpa yaks?
Umm Nusaybah said…
@vera...copy aja ver, sesekali selipkan ke tas nya bang Ben, sapa tahu bisa cheer him up, hehe. kalo vera pake anti pop up, iklannya gak akan keluar, mungkin krn kebanyakan pake free stuff makanya ditumpangi banyak iklan...hehe

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam