Skip to main content

1st day of being a proper teacher

London hampir tiap hari hujan, dingin, dan berangin.....udah menjadi kebiasaanku kalo gelap aku harus sudah berada di dalam rumah....consequently, karena maghrib jam 4-an, then I only have limited time to do activities outside the house.....untungnya secara umum 'my students' datang ke rumah kalo mau belajar tajweed...so no problem at all for me...

nah karena jam 4-an udah ada di rumah, then I have plenty time spending time with hubby or sitting in front of computer or make calls to my friends...and thats why akhir akhir ini bisa update juga...lagian mumpung masih belum seberapa sibuk nih.....

Kebetulan ngajar di Tayyibun institute udah mulai awal November lalu. although it wasn't my 1st time teaching tajweed for adult tapi rasa nervous itu tetep aja ada....habis gimana...kalo biasanya aku ngajar cuman 1 orang (one to one) tapi kini diperkirakan dalam satu kelas ada 19 orang!

Kebetulan ngajarnya cuman seminggu sekali, hari sabtu pagi jam 8 -11am....lumayan sih 3 jam nonstop....mustinya ada break but I never take it karena untuk 19 orang dengan materi yang banyak....kalo pake break pasti malah gak selesai...dan si murid pada seneng seneng aja tuh gak pake break..I bet they do enjoy the class...well let's hope so...

so...pagi itu...hari pertama, seluruh guru harus datang jam 7.30am....habis sholat subuh langsung mandi dan berangkat.....nyampe sana banyak sisters yang nunggu diluar karena di dalam kantornya ada 1 brother yang nyiapin kelas...it's not a big building though...dan bagusnya mereka menerapkan total segregated policy. jadi kalo ada ikhwan/ laki laki di dalam building maka sisters harus nunggu di luar dulu dan gak boleh nunggu di luar pintu masuk..harus menjauh dari pintu masuk.....mereka hanya pingin make sure unnecessary contacts won't happen...

Teng!! jam 8...semua students masuk ruang utama institute...semua dipanggil satu persatu berdasarkan kelas dan gurunya......kebetulan dari 19 orang students ku yang gak masuk cuman 3....dan kebetulan kelasku ada di building lain..so kita bareng bareng jalan menuju building yang baru.....

dimulailah kelas pertama kali.....aku absen satu persatu.....kebanyakan students ku adalah orang asian (pakistani, bangladeshi) meski ada juga yang dari nigeria, somalia, belgia dan juga 1 wanita bule yang kelihatannnya seorang muallaf...MashaAllah semua campur jadi satu....dan dengan penuh grogi ku mulai perkenalkan nama, kubacakan policy dari institute, dan juga materi yang akan aku cover selama 3 bulan kursus.....Alhamdulillah mereka semua mendengarkan dan gak ada yang neko neko atau nggodain.....bayanganku....aku yang mungil dan kecil ini dengan bekal bahasa inggris ala kadarnya bakalan dapat 'hard time'. ditambah lagi....kebanyakan dari guru guru lain adalah orang yang dapat ijazah atau paling gak go through some courses in UK. tapi alhamdulillah bayangaku hanya ketakutan yang gak beralasan saja...they all 'respect' me as a teacher....aku sendiri berusaha membuat suasana kelas jadi santai tapi serius....so kadang aku selingi dengan joke joke ringan biar mereka gak ngantuk.....Alhamdulillah Allah helped me soo much that time.....sebelum pulang banyak dari mereka kembali datang mendekatiku dan bilang "jazakillah khair sis, I really enjoyed the class" aku tanya balik " will you come back next week?" mereka jawab "yes of course, definately"

dan ku buktikan....minggu berikutnya.....semua orang datang kembali....dan mereka excited dengan materi baru yang akan mereka peroleh....mereka ngerjain PR yang aku kasih ke mereka....it makes everything easy for me.....bukti bahwa mereka memang berniat besar untuk belajar...and as a teacher what more you can ask for.

yang lebih sweet lagi di minggu ke-3, students yang gak datang di minggu ke-2 menghadapku dan mohon maaf sekaligus menyampaikan alasannya......ada yang bilang karena mereka sakit, ada yang karena harus attending university appointment,...so at least they have a will to let their teacher know.....bagiku itu adalah bentuk respect terhadap kelas yang mereka jalani....

Di minggu ke-3 aku bertekad keras menghafal nama nama mereka...aku yakin jika aku hapal nama mereka dan menunjuk mereka langsung dengan namanya akan bermakna tersendiri buat mereka...jelaslah murid yang menonjol akan dikenal sekali oleh kelas dan gurunya....but So far aku belum bisa pin point siapa yang paling menonjol di kelas....inshaAllah by end of week 6 I will be able to.

Anyway...ngomong ngomong tentang ijazah, aku dulu mbayangin ijazah tuh yang kayak ijazah SD atau SMP..oh boy....ternyata nggak!....ijazah untuk tajweed dan hafidz disini adalah sebuah sertifikasi dari seorang syeikh bahwa bacaan quran kita sudah pernah di cek dan di dengar oleh syeikh yang punya ijazah dan berhak memberi ijazah. Syeikh tadi memperoleh ijazah dari gurunya syeikh, dan seterusnya dimana ujung dari kesemuanya adalah Rosulullah Muhammad SAW. so semacam periwayatan gitu deh.

untuk seseorang dapat ijazah, mereka biasanya pergi ke middle east, belajar tajweed properly trus setelah yakin dan pede, mereka menghadap seorang syeikh besar (yang berhak memberikan ijazah) untuk mendengarkan bacaannya...sang syeikh akan membuka any part of the Quran dan kita harus siap membacanya dengan benar....Jika syeikhnya merasa bahwa kita layak dapat sertifikasi maka mereka akan memberikan ijazah itu kepada kita....dan nama kita akan tertulis di lembaran besar seperti family tree...keatas adalah syeikh yang ngecek kita, ke atasnya lagi gurunya the sheikh, trus guru gurunya, dst sampai kepada shahabat dan paling atas adalah Rosulullah SAW....subhanAllah...baru tahu aku kalo ternyata itu yang dimaksud seorang sister saat dia menginterview aku "do you have IJAZAH?" jelas aku jawab :" no sis" how can I get it?" beliaunya jawab: "you have to go back to your 1st tajweed teacher to give you one"

dalam hati aku mikir.....aku juga gak yakin apakah guruku bisa ngasih aku ijazah...dan aku juga gak tahu dimana guruku itu sekarang wong udah jaman baheula....kupikir interview yang aku jalani awal tahun 2007 kemarin sudah tidak ada harapan lagi...karena aku toh gak punya ijazah...tapi ternyata sang sister thought I read OK and capable to teach...alhamdulillah....in a way it boast my confidence a lot...dan akhirnya setelah sekian lama menunggu dan hampir hampir aku lupa kalo aku apply job di Tayyibun institute...eh gak ada angin gak ada hujan. manager Institutenya nelpon dan menawarkan untuk ngajar 1 kelas di hari sabtu......alhamdulillah namanya rezeqi tidak akan kemana.....

Comments

ummu raisah said…
"Alhamdulillah..mw donk 'Aliyah diajarin tajwid niy......." ^_^
Anonymous said…
Subhnallah ...ya Mbak.ternyata di Inggris jg mgakui ijazah yg sperti itu ya. Stlh mnikah aku smpt brtnya akn Ijzh thfidz suamiku. He said n0thing. Hehe. ofcourse bkn sperti ijzah sklh qt ya. Yg aku tahu dia tlah mlwati thp bcaanny dsimak oleq gurunya. Eh aku baru tau dari mba.fa kalo hal itu = pengeluaran sbh Ijazah buat sang murid.:) hehe. syukron yah atas p0stingannya
Ummu Aisyah said…
iya mee di arhus juga mulai dingin..dan serem juga klo jln jam 7 pagi masih gelap pas ke daycare ais...btw mabruk yah....leyoutnya keren...knpa jd biru? :P...silly question...suka2 dunk yah...hehehe...i love this lo...kerenn...
Anonymous said…
wow ganti skin lagi, adem keliatannya...

wah..jadi kepengen punya "IJAZAH" meskipun perjalanan masih jauuuuuh ;) Doain ya ukht :)
Anonymous said…
mba Mee..subhanallah..ih aku ikut bangga deh punya temen yg bisa ngajar tajwid di institut sana..
sukses ya mba..kpn dong maen ke sini?

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam