Skip to main content

Rindu (Part III)

Sejak dulu aku selalu suka acara tivi yang berbau kedokteran, jaman dulu ada ER dan kini pun masih ada edisi terbaru ER, namun aku sudah tidak begitu tertarik...ER is a bit boring now. dan ada drama terbaru produksi US yang sedang aku gandrungi saat ini, judulnya Grey's Anatomy.

Kalo ER (Emergency Room) berlatar belakang kondisi ruang gawat darurat trauma dan non trauma sekaligus rawat inap sementara, grey's anatomy sedikit berbeda. GA (Grey's anatomy) lebih mengambil setting ruang gawat darurat bagian trauma sekaligus ruang operasi darurat. jadi kalo ada orang yang kena serangan jantung, serangan hipoglikemi, mata kemasukan benda asing atau telinga kemasukan benda asing tidak akan ada di jalan ceritanya GA tapi bakal ada di scriptnya ER.

Jujur jaman sekolah FK dulu bidang yang aku gemari adalah bedah, apalagi ruang operasi...it's my favourite place to spend in dibanding bangsal, ruang ICU, Gawat darurat, ataupun Rawat Jalan. Kenapa? I don't really know the answer, but ruang operasi selalu terkesan bersih, rapi, sepi, dingin karena ada AC nya, dan baju ijo khas surgeon yang mengasyikkan. Gara gara aku nonton GA tiap minggunya akhirnya muncul rasa rindu ruang operasi dan baunya, srcubbing (nyuci tangan pre-operasi), penutup kepala, masker hidung, gloves nya, dan semua yang berbau ruang operasi....to be honest...I MISS ALL OF THEM.

alhamdulillahnya, FK dan RS dimana aku praktek dulu mengijinkan aku masuk ruang operasi dengan jubah bersih asal warnanya ijo tua dan tentunya diatasnya akan dilapisi gown ijo juga yang steril. Perlu diketahui, di RS tiap dokter dan jenjangnya memilki warna yang berbeda. perawat punya warna baju yang berbeda dari dokter muda. hijau tua adalah warna khas dokter muda, sedang warna hijau muda adalah jatah warna bajunya spesialis anastesi sedang warna biru ke abu abuan adalah dokter senior. akibat nonton GA, semua memori indahku di bagian bedah bisa aku recall kembali....dan ternyata ini semakin menyemangatiku untuk kembali berfikir tentang kiprahku di dunia kedokteran......I wasn't interested to carry on or maybe to persue my next step by passing some of exams in UK but now...I have that courage again.....kerinduan yang membuatku bangkit dan bersemangat lagi untuk kembali ke duniaku dahulu.

by the way...GA adalah drama berdurasi 1 jam yang berkisah segala macam kejadian di Gawat darurat bagian traumatik. mulai dari pasien dengan kecelakaan, koma, tenggelam, sampai kelainan syaraf hingga melibatkan ahli bedah jantung, bedah syaraf, bedah umum (digestif), dan juga ginekologi (kandungan) dan juga bedah plastik.

Grey adalah nama dari salah seorang student pendidikan spesialis bedah, dan memang yang menjadi fokus utama bukanlah dunia kedokterannya, tapi seluk beluk dan keseharian seorang ahli bedah sekaligus student yang ingin menjadi ahli bedah. dalam istilah di Rumah sakit adalah PPDS sedang di GA sendiri di beri nama Interns. banyak kisah menarik yang memang secara nyata terjadi di dunia pendidikan dokter, ada malpraktek dari student, supervisor yang super galak, ujian yang gagal, teman teman yang supportif, senior yang mencoba ingin jadi chief (pemimpin Rumah sakit), dll...

Ah semuanya mengingatkan masa masa sulit kuliah di kedokteran selama hampir 6,5 tahun tapi juga indah serta manis untuk dikenang. Masa masa harus jaga malam, ketiduran di kelas siang ahrinya karena gak tidur semalaman, laporan pagi yang mendebarkan, tidur di ruang DM yang berantakan tapi mengesankan dan juga ramainya UGD yang bikin kangen.

Masih aku ingat saat jaga jaga malam di IRD (instalasi Rawat Darurat) bagian bedah dimana aku harus bisa menjahit kuku yang terlepas dari jempol kaki, untuk menyuntikkan anastesi aja susahnya minta ampun karena tebalnya kulit di area itu. Masih ku ingat juga disaat aku harus jadi asisten operasi Caesar karena bayi yang stag (macet) di jalan lahir. dan juga kecelakaan besar yang mengharuskan aku dan dokter muda lain ikut turun tangan karena saking terbatasnya senior akhirnya yang junior juga dapat jatah untuk melakukan tindakan, saat itu aku kebagian menjahit kepala yang bocor selanjutnya diminta menjadi asisten temenku sendiri untuk menjahit luka di betis sepanjang 20 cm! Masih ku ingat juga permintaan dokter bedah orthopedic untuk membantuku jadi asisten di ruang operasi darurat karena mereka butuh menyambung jari yang terpisah total dari tangan penderita akibat mesin pemotong.

kedengarannya memang ngeri...tapi satu hal yang benar benar tidak bisa aku hadapi dan sangat pedih untuk aku hadapi adalah saat aku bertemu dengan pasien luka bakar, saat itu aku dinas di bedah plastik....I can't stand to see their pain and suffering....

sungguh memberiku gambaran kenapa Allah memilih neraka (tempat menyiksa para hambaNYA yang durhaka) itu dengan API...karena memang nyeri akibat luka bakar sangatlah pedih, tidak tertahankan dan hanya bisa dikurangi dengan morphin sebagain pain killer...

naudzubillahi min dzalik.

April 7th 2007, yang sedang rindu dunia-ku dahulu

Comments

Anonymous said…
Heheh.. gitu ya,, klo jadi dokter.
Ga tau kenapa saya malah ngeri klo ngelihat rekaman kecelakaan dan sejenisnya.. Nonton SAW3 aja saya kewalahan,, ngerasa nyeri aja gitu.. dan pastinya inget apa yang di sebut dengan neraka...
naudzubillahi min dzalik.
Semoga kita dihindari dari tempat tersebut meskipun hanya baunya. Amin

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam