Skip to main content

2018 Reflection


Let’s make this new year day productive by writing beneficial reflection and tag 5 people. Could be in any languages.

------


2018 Reflection


Name 3 words that best describe 2018

*Unexpected *Exciting *Productive 

.

.

Name the Biggest lesson you’ve learnt this year

*If you push yourself beyond the comfort zone, surely you will be able to see how much potential you actually possess*

.

.

What’s the Biggest change I did this year

*Took on 3 jobs at one time although 2 of them were temporary*

.

.

What’s the Best decision I have made this year:

*Seizing any good opportunities came on my way and looking deep within myself with fresh eyes.*

.

.

Name Best single achievement this year:

*Willingness to challenge myself paired with unconditional support and encouragement from my dearest husband*

.

.

Who helped you to get through 2018

*Husband, my children, few of close friends and fantastic neighbour*

.

.


Which worry was unnecessary this year:

*That I won’t be able to balance between finishing new tasks I took on and fulfil my responsibilities as a wife and a mother*

.

.

How did you grow emotionally this year 

*I become better in shifting through any negative things around me whether it’s a comment, a situation, someone new or old I knew. Those things don’t affect me anymore even in a slightest. In contrary, it taught me how to be stronger and pick the necessary battle *

.

.

Your happiest moment in 2018

*When some of our plans become reality*

.

.

Your saddest moment in 2018

*Hearing few close friends of mine losing their loved ones*

.

.

Now I would like to tag 5 people and write your reflections đŸ˜˜


Umm Adam

Erika Kartini

Rinta Twins Bunda

Citra Citraa

Hesti Rahayu

And special tag for cikgu Asri Supatmiati

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam