Skip to main content

{Percakapan} Tua dan surga

Nusaybah is always excited about numbers and she likes a bit mathematical qs 😜

perhaps it's because she is currently learning about it in nursery, she's starting to ask how old I'm and how old her baba is and commented: 


"Wow, that's a lot of number mama!!  You and baba are very old"


Ouch!!!


but then she asked


Nusaybah: "mama, how old are you then when I'm your age?"


Me:"If Allah سبحانه و تعالى still give me life, I will be 68 years old!"


N:"wooow!! And how old are you when I'm 68 then?"


Me:"oh well, I will be more than 100 years old Nusaybah, why!?


She didn't stop there


"And how old are you when I'm 100 years old?"


Me:" I won't be in this duniya I guess, wallahu 'alam" 


N:"why mama?"


Me:"because most likely I am dead by then, what it means, Allah takes me back to meet Him"


N:"and go to Jannah?"


Me:" ان شاءٓ الله, I pray and hope so"


N:"then, all people who go to Jannah will be very old like you, mama?"


Me:"well not really, Allah سبحانه و تعالى promises that everyone who enter Jannah will be young again"


N:" ow "

-----

سبحان الله 

I found this conversation fascinating since It actually remind me of Hadith when the prophet Muhammad ï·º jokes with the old woman.


Hasan Basri (Allah be pleased with him) says that an old woman came to Rasoolullah (Allah bless him and give him peace) and made a request, O’ Messenger of Allah make Dua that Allah grants me entrance into Jannah. Rasoolullah (Allah bless him and give him peace) replied, O’ Mother, an old woman cannot enter Jannah.That woman started crying and began to leave. Rasoolullah (Allah bless him and give him peace) said, Say to the woman that one will not enter in a state of old age, but Allah will make all the women of Jannah young virgins. Allah Ta’aala says, Lo! We have created them a (new) creation and made them virgins, lovers, equal in age. (Surah Waaqi’ah, 35-37).

Hadith narrated by At tirmidhi

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam