Skip to main content

"Will you marry me?" pintanya

WARNING: kalau ingin baca kisahku ini please baca sampai selesai yah! jangan sampai anda ambil kesimpulan sebelum selesai membaca kata terakhir..

"bu dokter, maukah ibu menikah denganku?"

tiba tiba kenangan sekitar 6 tahun yang lalu muncul kembali di dalam benakku. Meski kali itu bukan pertama kalinya aku dilamar alias diajak nikah sama seorang laki laki tulen, tapi terus terang setiap ada pertanyaan semacam ini, aku selalu saja shock dan nervous. apalagi kali itu....mendadak banget gitu loh!

yah..masih ku ingat dengan jelas, hari itu kalau tidak salah hari senin, hari pertama aku dinas di RS lain (bukan RS utama dimana aku co-ass). hari pertama, yup! otomatis itu pertama kalinya aku bertemu dengan laki laki ini. pagi pagi sekitar jam 9 malam, selesai laporan pagi...aku berjalan menuju ruang rawat inap...ditengah perjalanan itulah ada seorang laki laki yang nampak memperhatikan gerak gerikku dari kejauhan...aku berjalan menuju ruang lain dan terpaksa aku harus melewatinya....saat lewat di hadapannya itulah dengan cekatan dia menghadangku sambil berusaha memegang tanganku...huwaa!! hampir aja aku menjerit! tapi sebagai seorang cadok (calon dokter) ciee..harus profesional lah....so aku berlagak cool...

akhirnya keluarlah lafad itu....bu dokter, maukah ibu menikah denganku? *sopan banget mau ngajak nikah euy*

grubyak!!! bukannya melayang di udara, berbunga bunga yang aku rasakan tapi rasa takut, ngeri dan pingin lari......dalam hati aku pikir...jangan2 sudah lama dia mengincarku...ciee PD amat lagee...atau jangan2 dia main main dan kemungkinan terburuk adalah jangan jangan dia sudah gila!! baru ketemu sekali langsung ngajak nikah....kenal aja belum....

akhirnya dengan tenang aku jawab: "maaf mas, tolong lihat ini" sambil aku tunjukkan cincin polos dijari manisku......

perlu diketahui saudara saudara: dari dulu aku suka cincin yang polos, dengan hiasan mata ditengahnya.....sejenak memang mirip cincin pertunangan atau malah cincin kawin but who cares, I like it! dan itu sampai sekarang.....makanya banyak temen2 yang mengira dan berkasak kusuk (terutama di kos-kosan) kalau aku sudah tunangan sejak aku co-ass karena emang aku pakai cincin bergaya spt itu sejak co-ass dan sejak masuk kuliah...

selanjutnya.....

sambil menunjukkan cincin di jari manisku (yang bisa bermakna ganda) aku sedikit berlari menuju ruang lain.

yah...itulah yg disebut Tawriyah: menyampaikan A tapi bermaksud B karena dalam satu lafad mengandung 2 atau lebih kemungkinan makna. dan itu Halal loh dalam Islam..

so pikirku, daripada menyakiti hatinya dengan menolak mentah mentah didepan orang banyak, atau mungkin hanya ketawa ketiwi tidak jelas lebih baik menjawab dengan tawriyah (meski gak boleh sering2)...

nampak sekali dia kecewa....dan sambil lalu aku masih bisa mendengar dia teriak teriak sambil berusaha berlari mengejarku tapi dicegah oleh pria lain: "tapi bu...bu dokter...jangan pergi dulu bu....bu....buuuuu"

phew!! bener bener hari pertama yang penuh kesan.....kesan NGERI...gimana nggak?? hari itu aku dinas di rumah sakit jiwa dan pasien yang melamarku adalah Pasien sakit jiwa... menyedihkan sekali yah nasibku....mau diajak nikah kok yah sama orang GILA! untung aja aku masih waras untuk bisa membedakan mana yang pasien dan mana keluarga pasien sekaligus cukup waras untuk menolak lamaran itu...what a tricky task!

photo diambil dari mba google

Comments

haniyah sofyan said…
hiks...
ga tau deh harus nangis ato ketawa sis :)
Anonymous said…
Dikirain teh cerita ini berlanjut. Klo yg brlanjut k jenjang prnikahn, gmn crtnya dok?
rezkizuka said…
wah,,,semangat terus ya mbak
BUKU HARIAN AKU said…
untung saja aku membaca lengkap, padahal aku males baca kalau hari\us baca semuanya, tapi karena ada peringatan aku jadi penasaran.
tapi unik banget, dari awal aku bingung masa cewek dilamar ma orang kok malah lari ketakutan, bukannya berbunga-bunga. Akhirnya dibelakang ketahuan juga kalau yang ditemuai adalah orang yang kekurangan jiwa, alias tidak genap/ganjil.

sukses dengan blognya ya, semoga tetap jaya kerjanya.

Oh ya, aku kenalin juga, aku fadil
http://ahmad-fadil.blogspot.com/
email:fatkhulanam@gmail.com
Mama Dilla said…
Haha.. menegangkan sekali.. masih deg2an Sis..
Anonymous said…
walaupun orang gila yang ngelamar..
tetep aja kata2 itu bikin wanita berbunga-bunga..
hehehhe..

Tawriyah...
heheheh...
cari bahan ttg itu aaahhh...
:)
riri said…
jadi inget dulu punya calon istri ko ass... ^-^

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam