Skip to main content

Perjalananku ke Vancouver- Canada Part 3

Amsterdam - Vancouver

Alhamdulillah saat masuk pesawat KLM dari Amsterdam, rasanya lega banget karena pesawatnya jelas lebih gedhe meski gak segedhe Airbus-nya Singapore Airlines yang ada 2 lantai dan deret bangkunya ada 12 kurs se-deret. Pesawat KLM hanya 8 deret dan Alhamdulillah aku bisa duduk dekat Aisle so bisa ke toilet sesering mungkin tanpa harus melangkahi atau menggangu orang..

oh iya seminggu sebelum berangkat...aku sempet log in dan ngecek tiket ku online untuk request special meal yakni Muslim Meal karena tahu sendiri KLM adalah punya Belanda jadi halal meal tidak otomatis ada...harus request paling nggak 24 hrs before the flight....

selama 9 jam penerbangan, aku udah plannning mau baca Buku Aisyah the Greatest Woman in islam, buku yg dihadiahi oleh mba shinta (wartawan Metro TV dari jakarta) sekaligus ngelanjutin tidur yang terputus di rumah...hehe...tapi ternyata daku gak bisa tidur....dan baca pun gak sanggup karena duduk gak comfortable....pokoknya ngantuk tapi gak bisa tidur.....walhasil coba otak atik hiburan didepanku...mulai dari Learn new language, lihat comedy, kartun anak anak hingga yang akhirnya tertarik film pemenang oscar Slumdog Millionare....waaaah...gak nyangka nangis nangis lihat pilem India yg disutradarai oleh Orang inggris...berkisah ttg anak kecil dari keluarga pemulung dan sangat miskin, ikutan kuis who wants to be Millionare akhirnya jadi milyuner.....welll itu aja sih......akhirnya selesai itu makan siang. Alhamdulillah didahulukan karena udah request special meal (muslim meal) di bungkus depannya tertulis MSML. emang gak ada daging sih...cuman vegi, pasta dan dicampur kacang2an...tapi enak banget. selesai makan lihat2 hiburan lagi, makan lagi...kerjaannya itu aja sih....dan alhamdulillah bisa tiduran 2 jam-an....

Tak terasa....akhirnya si pilot ngumumin pesawat akan mendarat di bandara vancouver. Alhamdulillah....landing pesawat lancar dan mulus....masuklah aku ke bagian imigrasi setelah melengkapi Custom Declare bahwa aku gak bawa hadiah dimana harga masing2 hadiah melebihi $60 canada, gak bawa biji2an, alcohol dan rokok melebihi batas...akhirnya antrian Imigrasi sampai padaku, seperti biasa, I was expecting to be 'interviewed' again....dan ternyata...gak sama sekali...cuman ditanya dimana alamat twin sisterku, bawa makanan nggak? dan berapa lama tinggal di Canada. sudah!...selepasnya aku bersegera ke bagian baggage Claim untuk cari koper merahku satu satunya....nunggu cuman 2 menit...eh si tas sudah muncul....akhirnya proses selesai dan menuju arrival lounge...disana udah nampak my twin, suaminya dan keponakanku yang lucu......alhamdulillah sampai juga!

Kesan pertama Vancouver - Canada

Kesan manis:

  • Pemandangan yang cantik SubhanAllah...dan ini yang terkenal dari Vancouver
  • Cuacanya just about right....sunny, breezy dan agak agak dingin
  • Jalanan luas so gak terlalu macet
  • Banyak tanah kosong berupa hutan cemara atau hanya dataran luas saja
  • Bisa melihat gunung berselaput salju dan juga laut serta darat dari tempat yang sama
  • Karena banyak chinese residence walhasil banyak juga toko makanan asia..dan di vancouver ini lah aku bisa makan lodeh bambu muda dan nangka muda....hehe ndesooo.com
  • Rumah rumah pada cantik, luas, lebar dan berstandar lebih baik daripada London.

Kesan Lain:

  • Karena luas, kota Vancouver terkesan sepi padahal aku terbiasa London yang penuh dengan orang dan hectic.....jadinya aku sedikit 'takut' for some reasons
  • Rasanya aku tinggal di Hongkong....hehe kenapa? karena banyak sekali chinese, korean hampir di setiap sudut.....
  • Gak banyak Restaurant Halal spt di East London
  • Gak banyak muslim bersliweran which for me this thing gives me an unpeace feeling
  • Masjid jauuuh sekali ( pendapat pribadi sekaleeeeee nih)
  • Kemana mana mayoritas orang naik mobil...sedang aku terbiasa pakai public transport....hehe makanya kurang kerasan juga duduk dimobil..gak bisa berdiri gitu loh!

Minggu Pertama di Vancouver

Minggu pertama aku habiskan berkunjung ke pulau lain yang bernama Victoria....dari rumah naik mobil menuju port dimana kita naik kapal Ferry kemudian nyetir lagi selama 1/2 jam dan sampailah di pusat kota victoria yang dikenal sebagai touristic Area.....karena jajahan inggris...gak heran banyak bangunan yang mengingatkan aku dengan bangunan di Inggris....sempet poto poto selama sejam lebih, moto moto sendiri, mejeng2 sendiri...haha..poto potonya bisa dilihat DISINI

di akhir minggu pertama,aku ikut pengajian ibu2 Indonesia di British Columbia yang kebetulan diadakan di rumah shahabat Mp ku Mba ROSA. mashaAllah...rumah yang nyaman, luas dan sangat menenangkan......pengajian hampir sama dengan model pengajian-ku di Inggris....ada baca Qura, baca terjemahan sedikit, kemudian di isi Talk and then makan.....karena pengajian mulai jam 4, acara makan di dahulukan and then ngaji sampai maghrib. Alhamdulillah all went well and I did enjoy my stay so far.

bersambung

Comments

Mas Niam said…
hahaha... cerita public transportnya lucu...

kayak di kairo sini mbak.. berdiri terus.. heheheh....

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam