Skip to main content

Kisah Perjalanan teman di Inggris dari Hajj ke Palestina

Assalamualaikum. ..

Berikut ini adalah penuturan temannya Rebecca (teman saya) dari inggris yang pergi haji bersama rebecca dan dalam perjalanan pulang ke inggris mereka diberkahi oleh Allah sebuah kesempatan untuk mengunjungi tanah suci Palestina di Jerussalem dan shalat di Masjid Al Aqsa....Alhamdulill ah mereka sertakan poto poto menarik dan menyentuh hati dari Tanah Al Quds.....

berikut penuturannya dalam bahasa inggris dan sudah saya terjemahankan (dengan keterbatasan bahasa Inggris saya). Teks aslinya dalam bahasa inggris ada di bagian bawah....

Tolong disebar kepada semua contact list antum...
wassalam
ameeratuljannah. blogspot. com

============ ========= ========= =


Salam untuk semuanya

Semoga kalian (dalam keadaan) baik. aku berfikir untuk mengirim email untuk kalian tentang rangkain perjalananku. ..sebagaimana kalian tahu bahwa tahun ini aku pergi haji dan Alhamdulillah semuanya menakjubkan. setelah Haji kami mendapat berkah lebih (dengan diberinya) kesempatana untuk kami mengunjungi Palestina dan sholat di Masjid Al Aqsa, masjid termulia ketiga di dunia. aku pikir kalian akan suka mendengar pengalamanku seiring dengan segala sesuatu yang sedang terjadi di Ghaza saat ini.

Sebelum pergi ke Palestina, aku harus mengakui bahwa aku ketakutan seperti anak kecil. kami selalu mendengar cerita cerita horor tentang orang orang yang ditahan bertahun tahun oleh tentara Israel. Alhamdulillah kami tidak mengalami masalah seperti itu. Tentu saja kami ditanyai tentang kenapa kami datang, apakah kami akan mengunjungi Tepi barat (west bank)? Hebron? berapa uang yang akan kami habiskan, dll. dan sekali waktu kami harus menunggu selama 2 jam ketika paspor kami harus berkeliling dari (satu tempat ke temnpat lain) tapi selain dari itu semuanya baik baik saja. Sebagian besar tentara israel di tepian Yordania sepertinya 10 tahun lebih muda dariku. mereka melakukan wajib militer sepertinya, mereka nampak mencoba untuk memberi kesan menakutkan. kami memasuki palestina melalui yordania dan kemudian hanya dalam waktu kurang dari satu jam kami sudah memasuki Jerussalem. suatu hari seseorang menyampaikan kepadaku untuk tidak mengunjungi palestina karena dia adalah tanah yang sedang diduduki (oleh Israel). tetapi semua orang yang kami temui merasa gembira melihat kedatangan kami, mereka senbang jika ada muslim dari negeri lain mengunjungi palestina. tidak hanya ini akan mendukung rakyat palestina akan tetapi juga menunjukkan kepada Israel betapa Al Aqsa adalah hal penting bagi kita dan kita tidak akan dengan mudah menyerahkannya.

Bagi Rakyat Palestina Kehidupan di Jerusallem sangat susah sekali. kami berkenalan dengan seorang laki laki yang mengurus hotel dimana kita tinggal dan dia menyampaikan bahwa bagi seorang muslim di Jerussalem untuk bertahan hidup saja adalah JIHAD. orang yahudi di izinkan untuk menjadi penduduk Jerussalen sedangkan kebalikannya muslim tidak di izinkan! jadi jika ada seorang warga Amerika datang dan kemudian memilih menjadi penduduk jerussalem (maka itu sah sah saja) sedang muslim tidak bisa melakukan ini. Biaya hidup juga mahal untuk muslim yang tinggal di Jerussalem - teman kami yang menyampaikan- satu contoh, jika kalian ingin membeli daging maka harga daging (di jerussalem) 3 kali lebih mahal dari harga daging di bagian lain negeri palestina. untuk membeli 1 apartemen dengan 1 kamar tidur akan butuh biaya $250.000! pada dasarnya ide dibalik ini adalah untuk mempersulit kehidupan kaum muslimin (di Jerussalem) agar kemudian mereka meninggalkan (jerussalem) dan jika muslim meninggalkan Jerussalem maka tidak akan kata kembali!

Kami bertemu dengan orang yang lain (yang menurutku dia pembuat falafels ter-enak yang pernah aku cicipi) yang tidak pernah tidur di rumah yang sama dengan keluarganya selama 7 tahun! toko falafel-nya berseberangan dengan rumahnya namun 7 tahun yang lalu 'sesuatu telah terjadi' dan sejak saat itu dia diharuskan tidur di tempat lain.
kami juga mengunjungi Bethlehem dan Hebron (khalil) dimana Rasul Ibrahim dimakamkan. dalam perjalanan kami melihat banyak sekali pemukiman yahudi, nampak perbedaan yang nyata antara pemukiman yahudi dan (rumah rumah) tempat tinggal rakyat palestina. dalam bis yang kami tumpangi menuju yordania ada seorang remaja amerika yang diharuskan turun. kami pikir hal ini sangat aneh karena sangat tidak mungkin ada perbedaan perlakuan antara orang inggris dan amerika. kami kembali bertemu dengan dia tanpa sengaja di palestina dan kutanyakan kenapa dia harus turun, semua hanya karena dia adalah seorang palestina yang kebetulan memegang paspor Amerika. dan setiap orang asli palestina harus menaiki bis yang berbeda. ada juga perbedaan antar taxi untuk rakyat palestina dan israeli. Rasiskah?

ini adalah pengalaman yang menakjubkan sekaligus pembuka mata, karena ada juga wanita canada yang tinggal di hotel yang sama dengan kami dan dia bilang:"aku sudah belajar banyak tentang situasi (disini) dimana ini tidak akan aku dapatkan dari CNN

aku juga mengirim link dari beberapa poto dari pelestina yang diletakkan di Facebook oleh saudara laki lakiku (sepertinya kalian bisa melihatnya meskipun kalian tidak terdaftar sebagai anggota Facebook)
http://www.facebook .com/album. php?aid=69307&l=52e04&id=583426956

naveed

============ ========= === In English ============ ========= =====

Salam all

Hope you are well. I thought I would email you all to tell you about my travels....as you already know I performed Hajj this year, alhamdulillah it was amazing. After Hajj we were blessed further by being able to visit Palestine and pray in Al Aqsa, the third holiest mosque in the world. I thought you may like to hear about my experience in light of everything that is happening in Gaza at the moment.

Before going to Palestine I have to admit I was a tad nervous, we always hear lots of horror stories about people being detained for ages etc by Israeli soldiers, Alhamdulillah we did not have that problem. Of course we were questionned about why we had come, were we going to visit the west bank? hebron? How much money would we spend etc etc and we had to hang around for a couple of hours while our passsports were passed around but apart from that it was ok. Most of the Israeli soldiers at the border in Jordan were probably ten years younger than me, doing their year of military service I presume, trying to look intimdating. We entered Palestine through Jordan and then it took us just under an hour to get to Jerusalem. Once someone said to me that Muslims should not visit Palestine because it is an occupied land - all the people we met were pleased that we had come, they love it when Muslims from other countries visit Palestine. Not only is it support for the Palestinians but it also shows Israelis that Al Aqsa is important to us and we will not just 'hand it over'.

Life in Jerusalem is very hard for Palestinians, we got to know the man who ran the hotel that we stayed in and he was telling us that simply living in Jerusalem for Muslims is jihad - Jewish people are allowed to become residents in Jerusalem, Muslims in contrast are not, so an American could come over and decide that they want to settle in Jerusalem, a Muslim could not do this. Life is also very expensive for Muslims living there - our friend told us that, for example if you wanted to buy meat it costs three times more than it would in other parts of Palestine, to buy a 1 bedroom flat costs around $250,000! Basically the idea behind this is that life gets so tough for the Muslims that they eventually leave and once a Muslim decides to leave that's it, there's no coming back.
We met another man (who I think makes the best falafels I have ever tasted) who had not slept in the same house as his family for 7 years - his falafel shop was opposite his house and seven years ago 'something' happened, since then he has been told that he has to sleep somewhere else.
We also visted Bethlehem and Hebron (Khalil) where Prophet Ibrahim is buried, on our journey we saw lots of Israeli settlements, there is a stark contrast between the settlements and the places where Palestinians live. On the bus on the way to Jordan an American boy was told he had to get off, we all thought this was a bit strange as we didn't think there would be different treatment of British and American people - we bumped into him again in Palestine and asked him why he had to get off, it was because although he has an American passport he is Palestinian and Palestinians have to travel on separate buses, there are also different taxis for Palestinians and different ones for Israelis...aparthei d?!!!

It was an amazing and eye-opening experience, as one Canadian lady who was staying at the same place as us said to me, 'I have learnt so much here about the situation - I could never get this from CNN.'

I am sending you a link of some pictures from Palestine that my brother put up on his facebook in case you want to see some pics. ( I think you can see them even if you are not on facebook)
Naveed
x
http://www.facebook .com/album. php?aid=69307&l=52e04&id=583426956

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam