Skip to main content

Cinta yang tak terungkap

Dia seorang pendiam, jarang sekali ungkapan cinta muncul dari bibirnya. Yang ada adalah ungkapan cinta dalam bentuk sikap yang sangat nyata. Setelah menikah bertahun tahun, akhirnya dia ditakdirkan untuk sendiri, karena isteri yang dia cintai dan setia mendampinginya kini telah pergi dipanggil Rabbnya. Sang isteri yang ditakdirkan menderita sakit kanker selama hampir 5 tahun telah mendahuluinya. Selama itu pula dia tidak pernah berhenti memenuhi segala keperluan isterinya.....mulai dari mencuci baju sang isteri, memandikan, membuat makanan kesukaan wanita kecintaannya, menyetrika, memijitnya setiap malam, begadang setiap malam jika sang isteri tidak bisa tidur karena sakitnya yang kian menjadi dan juga mengikuti kemanapun dia berobat sampai sampai hal yang mungkin hanya 1001 laki laki apalagi seorang suami pernah lakukan untuk isterinya yakni memotong kuku jari jemari tangan dan kaki sang kekasih hati!

Tidak pernah sekalipun keluar keluh kesah dari mulutnya, tidak pula airmata. Yang ada raut muka biasa, tanpa beban namun penuh arti.....yang muncul adalah total pelayanan tanpa syarat, sebuah bukti cinta dalam bentuk tingkah laku.

Sering kali sang isteri merasa lelah dengan derita sakit yang luar biasa. pastilah didadanya muncul perasaan "andaikan aku bisa menggantikan atau sedikit membagi rasa sakitmu denganku, pastilah aku akan lakukan" Sayangnya dia tidak mampu berbuat apa apa...yah....dia hanya bisa berusaha tegar dan kuat, dia pun berusaha keras menenangkan, menguatkan dan menyemangati sang isteri untuk terus berjuang melawan ganasnya sakit kankernya.....hingga suatu hari....ajal itu datang menjemput. Sang malaikat maut membawa ruh sang isteri kembali kepada Rabbnya.

Tak setetes airmata kulihat mengalir di pipinya, tak ada kata sesal, tak ada keluh kesah...semua seperti biasa...kuakui..dia berjiwa baja! dia berucap "jika ini yang terbaik untuk isteriku maka aku merelakannya, paling tidak dia tidak lagi harus menanggung sakit di dunia" Dia ikut mensholatkan jenazah wanita kecintaan-nya, dia ikut menguburkannya, dia juga ikut memanggul jenazahnya.....semua dia lakukan dengan raut muka yang sama...biasa tapi penuh makna...tapi aku yakin hari itu, bulan itu dan tahun itu adalah duka cita baginya.....meski dia tidak berucap dan tidak berbagi tapi pedih itu ada disana...direlung hati paling dalam yang berusaha dia simpan hanya untuk dirinya seorang...cinta untuk seorang dan sedih yang dia simpan untuk seorang, dirinya sendiri....

Kini 4 tahun hampir berlalu, uban putih itu mulai memenuhi kepalanya, wanita kecintaannya pun telah 4 tahun tidak berada disisinya, suaranya sudah tidak lagi dia dengar, sosoknya tidak lagi terlihat tapi masih aku lihat jelas bukti cintanya, segala tradisi sang isteri dihari raya dia lakukan, bacaan Quran untuk sang isteri tiap hari tidak pernah dia tinggalkan, doa untuk sang isteri tidak pernah terlupakan, kata kata bijak sang isteri masih terus dia ingat dan dia sebarkan, bahkan setiap kebiasaan kecil sang isteri masih beruaha dia pertahankan...semua karena cinta itu masih ada di dalam dadanya....isterinya memang sudah tiada tapi dia berusaha menghidupkan keseharian isterinya.....hingga keberadaan isterinya nampak nyata

Demikian juga rasa cinta Baginda Muhammad SAW, saat Sayyidah Khadijah R.A meninggal, tahun itu dikenal sebagai tahun duka cita, kenangan manis bersama sang ibunda Khadijah sangat berkesan bagi Rasullah SAW, setiap saat setiap waktu beliau berkunjung dan bertemu keluarga Khadijah R.A, beliau melanjutkan tradisi dan amal kesukaan Khadijah R.A, beliau selalu terkenang dengan suara Ibunda Khadijah sampai sampai suara saudara kandung perempuan beliau kira suara Khadijah R.A ...kenapa?karena rasa cinta itu masih membara di dada Baginda SAW, sosoknya telah tiada tapi jiwa dan rasa itu selamanya masih ada, cinta yang tersimpan rapi, kasih yang suci tanpa noda sampai sampai membuat Sayyidah Aisyah cemburu terhadapnya.....cemburu akan besarnya cinta Baginda kepada Khadijah R.A, cemburu karena Baginda selalu teringat dan mengingat Khadijah....bagaimana tidak? jika bersama Khadijahlah sulit dan susahnya medan dakwah beliau lalui bersama, bersama Khadijah-lah anak anak sholeh sholehah terlahir dan Khadijah-lah pelipur lara,obor penyemangat dikala cahaya itu meredup, tempat mengadu rasa gundahnya, orang terpercaya untuk menyimpan rahasianya dan penyokong harta untuk perjuangannya.

Cinta memang teruji jika keduanya melalui pahit getirnya dunia bersama sama......

dan laki laki itu mengikuti jejak Baginda Rasulnya yang begitu memuliakan wanita kecintaannya, mengingatnya dan menghidupkannya didalam benak dan jiwanya....

dialah bapak yang selalu aku kagumi kesabarannya, kelemah lembutannya, kepandainnya menyimpan gundah gulananya dan kekuatan cintanya meski jarang terungkap dari mulutnya, aku kagum kepada kerja kerasnya...yah.....bapak yang telah mendukung segala perjuanganku untuk akhirnya bisa menjadi seperti sekarang...bapak yang tidak banyak berkata tapi terbukti mampu memimpin keluarganya...bapak yang sangat cinta kepada istri yang telah melahirkan anak anaknya....dan aku bersyukur telah dipilih Allah untuk menjadi anak kandungnya....

I love and miss you pak..

Comments

NyonyaMUda said…
sis, im crying read ur post...
how lucky u r have a father..
I reallu miss my father too..
Soo much..
but, he was died when i and my brother still young....
Anonymous said…
KAdang memang kasih sayang tak terungakpakn dengan kata, entah dengan bungkus malu, sungkan atau karena merasa tak biasa..
NAmun ada kalanya kasih dan sayang itu terucap walau dalam kata yang sederhana.
Al muhandis said…
subhanallah....
Subhanallah...you r lucky to have such father :) nice sis...
Terapi Bekam said…
Subhnallah, smga ALLAH mrahmati ayahanda mbak. Smoga bpk &ibu dan jg kluarga yang tercinta dapat berkumpul diSurga ,suatu saat nanti. Amin... Tukeran link ya mbak jika berkenan,syukran
Shanti Fahlevi said…
Subhanallah..Bener-bener terharu.. cinta suami terhadap istri yang teramat tulus dan dalam... sudah sangat jarang di jaman sekarang ini..
Anonymous said…
Ternyata kisah itu berasal dari sini, ya...

Beberapa waktu yang lalu pernah membaca artikel ini...tentang sebuah kesetian..

Subhanaallah...

mbak, empunya blog...salam kenal dari saya...

Putri
Anonymous said…
wah ameraa,bapaknya baik banget sih,..apa masih ada ya laki-laki sebaik itu didunia ini....

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam