Skip to main content

Tantang pertama kerja di Royal London Hospital

Cuaca: mendung dan breezy, but yesterday was the hottest day of the year menurut bbc weather. 27 c degrees bo!!! panasssss minta ampun....

beberapa minggu terakhir kerjaan di Rumah Sakit sangat berat, most of the patients were very ill and demanding....sampai rumah langsung ngorok dan bangun bangun badan sakit semua, mata gak mau melek dan capeknya minta ampun!

On top of that summer bikin waktu sholat kita carut marut, Isha jam 11 malam dan Fajr/subuh jam 2.30 pagi...walhasil kadang kita musti begadang demi menunggu subuh biar gak telat bangunnya...so bisa dibayangin kalau esok harinya harus kerja jam 7 pagi maka kita musti tidur paling awal 11pm then bangun jam 2.30 and then go back to sleep till 6.30am you can imagine how tiring it is....bener bener barakah-nya waktu gak berasa sama sekali..smeua serba telat, semua serba susah....waktu diaturpun juga susah.....makanya gak heran kalau bayak orang bilang West-life (bukan group musis loh yah) is not suitable for muslim's life...Now I would definately agree with it!

untuk sementara Kisah perjalanan-ku ke Istanbul di tunda sebentar..pingin cerita dikit tentang kerjaan dan beberapa tantangan menjadi pekerja Muslim di Inggris...well...mungkin pengalamanku tidak mewakili banyak orang dan gak bisa di klaim mewakili gambaran kehidupan muslim di Inggris secara umum namun bisa juga ini jadi gambaran sedikit realita tantangan menjadi Muslim di Inggris terutama London.

Beberapa minggu yang lalu aku dinas pagi (long day) mulai dari jam 8am ampe jam 8pm. Kebetulan beberapa bulan terakhir RS ku sedang menggiatkan program 'cuci tangan' alias Hand Washing untuk mencegah tersebarnya virus MRSA atau C-diff penyebab diare....nah berkaitan dengan itu Head of Nursing alias ibu ketua departement keperawatan meninjau sekian banyak bangsal dan ruangan untuk memastikan program ini terlaksana, dan pagi itu adalah giliran ward-ku.

sebagaimana aku ungkapkan di kisah kisah sebelumnya, Royal London Hospital adalah salah satu RS yang memberikan kebijakan special untuk pekerja muslimah, mereka membolehkan muslimah memakai baju panjang sampai ke mata kaki namun lengan harus diatas siku (bare below elbow policy) walhasil..saat pertama kali masuk kerja aku yakin semua kolega kaget dengan caraku berpakaian karena aku memakai baju panjang (sedikit melebihi mata kaki) dan lengan panjang hingga pergelangan tangan. Hingga hari itu, semua baik baik saja dan semua diam termasuk acting manager-ku (sementara ini posisi manager sedang kosong). but pagi itu, salah seorang sister (nama untuk posisi sangat senior dari nurse) menyampaikan bahwa Catherine Walsh, the Director of Nursing would come and check our performance, she said:" please make sure you all wash your hand properly, and perform the best care" ....untuk hal itu aku gak masalah, namun sampai tengah hari jam 11-an seorang sister menghampiriku dan bilang:

"Amee, can you fold your long sleeves please"

Deg! dadaku berdegup kencang, apa yang aku khawatirkan terjadi juga then I said:"why?"

sister: "well...you don't wanna be in trouble if Catherine come in the ward and see you wearing long sleeves, do you?"

"well, in that case, I will hide somewhere then" kataku sambil bergurau

sister:"haha...no I don't think you can do it, she will come at meal time when everyone will have to help the patients"

kemudian beberapa waktu kemudian, Catherine bener bener datang, aku melihat dia sekilas, entah dia melihatku atau nggak yang jelas aku gak memendekkan lengan bajuku, I kept as it was! bismillahi tawakkaltu 'alallah...kalau aku mencoba hanya takut kepada Allah maka Allah yang akan menolongku, that's what make me going.

sore harinya, another sister bertanya:

"did catherine see you wearing long sleeves?"

aku:" well I don't know, I saw her but I don't know if she saw me"

dia:"oh okay...well, the length of your cloth is fine, just the sleeves, if you can make it shorter that it would be good"

Aku hanya diam tak bersuara sambil menahan rasa kecewa....

padahal hari sebelumnya, senior sister yang lain bilang, lengan panjang is okay tapi panjang bajuku yang perlu dikurangi.....

Honestly, hari itu, hatiku benar benar sedih....setelah 6 bulan kerja dan gak ada masalah, akhirnya muncul juga masalah...memang sebagian besar, muslimah yang kerja sebagai nurse atau student nurse atau another heatlh professionals yang langsung kontak dengan pasien, mereka lebih memilih memendekkan lengan baju karena memang kebijakannya demikian, dengan alasan untuk mencegah infeksi. namun pada kenyataannya tidak ada formal research yang mendukung argumen ini.

ada juga salah seorang teman yang sedang belajar sebagai radiographer, dia memilih tidak memendekkan lengannya, akhirnya dia harus berhadapan dengan 'pembesar' RS. kasusnya di bawa sampai tingkat manager, dia membawa imam yang bekerja sebagai chaplain di RS yang bersangkutan dan akhirnya dengan pertolongan Allah dia diberi dispensasi untuk memakai jubah panjang dengan lengan panjang.

Memang untuk tetap istiqomah kadang butuh perjuangan yang ekstra keras, terutama di negeri ini, waktu ko-as di RS Indonesia this problem was never arosed....sungguh sedikit kita kompromi dan give up maka next time we don't know what else we will compromise.

So, ini adalah tantangan menjadi tenaga kesehatan di negeri barat yang aku yakin tidak hanya terjadi di inggris, tapi bisa juga di negeri eropa dan barat lainnya....so I would suggest for all the sisters in the non muslim country, if you want to choose this profession make sure you know the policy and how to work around it or perhaps ask a special uniform, and please please don't compromise on something that Allah has ordained for us to be followed.

wallahu 'alam.

Mohon do'a supaya saya dan seluruh muslimah dikarunia ke-istiqomahan untuk tetap practice Islam in the correct way no matter the pressure we have to face.

Comments

Anonymous said…
amiin. kami doakan .saya pribadi bisa membayangkan gimana sulitnya perjuangan muslimah disana apalgi jika sudah berhubungan dengan dunia global/western. kayak cerita my heart feeling ku, yang susah banget untuk ikutan jadi copy writer tp diblog aku gak boleh ada tulisan asalamualaiku , alhamdulillah.

hm, seharusnya di indonesia muslim lebih sabar berhijab ya mengingat tidak sesulit perjuangan2 mbak fa dan kawan disana, keep istiqamah moga sukses selalu
latifa said…
Mudah2n Allah senantiasa memberikan istiqamah kepada kita smua...amin.

27 degree c itu disana sudah panas banget ya..? gimana dengan kuwait yang skrang 45-48 degree c ? walah-walah panas tenan!!
alhamdulillah jarak antara waktu isha dengan shubuh lumayan untuk bisa istirahat, isha jam 8, subuh jam 4 kurang sprapat..:).

senang membaca tulisan2nya, bisa tambah melek dunia..

syukran

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam