Skip to main content

Efek berita duka itu...

Akhir akhir ini aku banyak mendengar berita sedih, dari temanku, dari keluarga suami dll. senin malam yang lalu adik suami (adik iparku) meninggal dengan halah (perantara) sakit. kenapa perantara? karena perantara adalah kondisi yang menghantarkan sedang penyebab dari kematian adalah datangnya ajal. Kalolah sakit bertahun tahun tapi penyebab kematian (ajal) belum datang maka tidak akan seseorang itu meninggal. Anyway....selain berita itu ada juga berita duka dari temen di sini yang mengalami keguguran, ada yang suaminya meninggal dunia, ada yang isteri adiknya meninggal, dan juga bapak mertua meninggal (yang ini temen di US), terakhira temen MP (mba wati) yang ditinggal oleh adik kandungnya. Belum lagi akhir akhir ini di bangsal tempat aku bekerja hampir tiap minggu ada orang yang meninggal dan tiap kali aku masuk ada saja yang meninggal.... Innalillahi wa Inna ilaihi rajiun

Allah berfirman dalam Al Quran:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS Al-Ankabuut : 57)“

...Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman : 34)

Memang dunia hanya sementara dan kejadian beruntun ini membuatku berfikir banyak tentang apa bekalku jika Allah memanggilku? apa sudah cukup amal baikku? dan pertanyaan serta kekhawatiran dan ketakutan akan kurangnya bekal......semoga nantinya kita semua meninggalkan dunia ini dalam keadaan iman dan Islam yang tertinngi. amin ya Allah.

Tapi ada juga hadis Rosulullah yang menjanjikan kebahagiaan jika kita meninggal dan ada amal yang mengalir pahalnya seperti sungai. ketiga amal itu adalah amal jariyah, anak yang sholeh dan Ilmu yang bermanfaat. aku jadi ingat seorang orator hebat Syeikh Ahmad deedat yang banyak berjidal (debat) dengan pendeta dan tokoh tokoh kristen dan kebanyakan dari mereka akhirnya masuk Islam setelah syeikh deedat jatuh sakit. Dan kini setelah beliau meninggal rekaman ceramahnya masih bisa di akses siapa saja melalui you tube. dan inshaAllah inilah ilmu yang bermanfaat. meski beliau sudah tiada tapi ilmu beliau masih bisa menerangi orang, menguak kesalahan dan menunjukkan kebenaran.

Dari niatan ini akhirnya kemarin aku otak atik feature-nya multiply. aku punya kumpulan ceramah (dalam bahasa inggris yang pas pasan) sejak aku pindah ke Inggris, sayang sekali jika kumpulan itu berakhir di folder ku saja. Berhubung kebanyakan ceramah (talk) tadi adalahtalk yang disampaikan di sebuah forum dan bukan lewat tulisan, maka bagi orang yang membacanya sendiri mungkin akan kesulitan memahaminya karena format tulisannya bukan format tulisan yang baku tapi sekedar urek urek yang aku jadikan guidelines ketika aku berceramah. dari situ alhamdulillah akhirnya ketemu feture Video di Multiply, dimana kita bisa merekam suara lewat webcam. Walhasil, web cam aku arahkan ke korden dan akunya cuap cuap.

Pingin denger hasilnya? silahkan klik di SINI

Semoga bermanfaat, aku berencana untuk bikin koleksi biar bisa didengarkan seluruh teman teman yang ingin berbagi ilmu denganku dan aku berharap nantinya Ilmu itu lah yang akan menjadi aliran pahala untukku di akherat kelak. Amin Ya Allah

Comments

Anonymous said…
Tenaga, waktu, fikiran dan harta. Sebuah potensi yg ALLAH karuniakn untuk qt bsa prgunakn dgn sebaik2nya. Brbhagia bnget orang yg bsa mnfkhkan sgla karunia tsbt. Aah... tak punya harta, skdar pikiran tak apa, tak mampu ber-ide, sebuah tenaga &luangkan waktu sungguh brharga, namun yg paling brbahagia tntunya mreka yg bs menderma ke-empat itu semua. Adkh qt trmasuk salah stu dantaranya?

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam