Skip to main content

Bekerja mengejar dunia??

2 hari yang lalu aku dan teman teman duduk bersama...nonton video dari youtube yang berjudul Khilafah, Need for Change...subhanAllah benar benar menyentuh....akupun tak kuasa menahan tangis,seluruh ruangann pun penuh dengan isakan tangis peserta. setelah tayangan video selesai acara diteruskan dengan diskusi istimewa yang menurutku banyak berisi tentang 'pengakuan diri'. Sebagai seorang temen.....aku sebenarnya sudah kagum dengan shahabat shahabat dekatku di inggris ini, namun hari itu membuat aku makin kagum terhadap mereka...subhanAllah...mereka lahir dan besar disini, mereka terbiasa dengan hidup yang 'nyaman' namun ternyata banyak dari mereka bersedia mengorbankan kenyamanan yang mereka miliki untuk hal yang lebih besar....yakni akherat mereka....satu penyebab kenapa airmata mereka meleleh hari itu adalah karena mereka merasa 'bersalah' dan 'powerless' melihat saudara saudara muslim yang lain di Afghanistan, Iraq, Pakistan, Bangladesh, Bosnia, dll dibantai, ditumpahkan darah mereka tanpa ada yang mampu melindungi..begitu banyak pemimpin kaum muslimin yang hanya peduli pada nasib 'partai' mereka sendiri. Pemimpin yang bersedia melakukan apa saja demi bisa meraih kursi pemerintahan meskipun harus dengan mengorbankan nyawa rakyat mereka sendiri.....lihat saja fakta saat ini yang terjadi di Pakistan......

Sister M*** berujar sambil terisak:"I feel guilty, the other day I found one of my beloved stuff being taken by someone and I saw it and I knew the peson who took it from me, I was so upset, angry and very emotional, but subhanAllah now I feel guilty, How can i still think about all those small issues if there's bigger issues going on, all the children, brothers and sisters in Iraq suffer, they can't even help themselves and their family, they depend on us, they depend on our strugle and they depend on our ability to liberate them from any occupation through re-establishment of caliphate, and yet I see myeself most of the time indulge with this worldly life and forgte that my brothers and sisters in other countries rely on us"....dia tidak mampu meneruskan kata katanya, dia terdiam dalam tangis....subhanAllah...

Kata kata dia benar benar menyadarkanku....memang kadang kesedihan yang kita miliki dalam kehidupan pribadi kita seolah terasa sangat berat dan tak mampu kita tanggung, tapi subhanAllah sebenarnya jika kita bandingkan dengan penderitaan saudara kita yang lain maka penderitaan kita belum seberapa. Mereka untuk survive saja harus berjuang, mereka tidak tahu apakah mereka akan bisa pulang sholat jumat dengan selamat, apakah mereka bisa memberi makan untuk anak anak mereka besok...sungguh mereka hanya bisa berfikir, bagaimana aku, anak dan keluargaku bisa survive dari segala macam bom..begitulah mereka mengisi hari hari...bahkan sampai pada titik mereka tidak lagi takut akan kematian.....mereka justru menginginkannya karena toh hidup pun tidak lagi berharga...astaghfirullah.

sedang aku disini......hidup penuh dengan kenikmatan dunia...dan kadang terlena dengan kenikmatan yang ada...bahkan tak jarang komplain dengan apa yang aku sudah miliki...merasa masih kurnag beruntung dibanding orang lain, merasa masih kurang kaya dibanding orang lain, merasa masih kurang bahagia (dari sisi duniawi) dibanding dengan saudara yang lain....astaghfiruallah....ada kalanya nikmat sehat terlupakan, nikmat adanya makanan tiap hari dan beberapa bulan kedepan terabaikan, kurang...kurang dan masih saja belum cukup untuk membuat kita bersyukur.....

Memang, jika manusia menginginkan dunia maka layaknya orang minum air laut...semakin di minum semakin harus...semakin lama semakin rakus......dan sangat berbeda sekali dengan generasi para shahabat......Ulama berkomentar tentang Abu Bakr ash Shidiq R.A bahwa beliau adalah orang yang tidak cinta dunia, tidak suka dunia dan dunia juga tidak menginginkan beliau. Sedangkan Umar bin Khatthab R.a, beliau dikenal orang yang tidak menginginkan dunai tetapi dunia mengejar beliau...subhanAllah...sungguh mereka adalah sosok yang benar benar sadar akan hakikat dunia yang sebenarnya. Dunia yang tidak lebih berharga dari sebuah bangkai...demikianlah yang disabdakan oleh Rosulullah SAW

Pada suatu hari Rasululloh Saw lewat di pasar melalui bahagian atas. Orang banyak mengikuti beliau di kiri dan di kanan. Beliau bertemu dengan bangkai seekor anak kambing yang kecil kedua telinganya (cacat) Lalu dihampiri dan diambilnya anak kambing pada telinganya. Kata beliau, "Siapakah diantara kamu yang suka membeli ini dengan satu dirham?" Jawab mereka, "Kami tidak suka sedikitpun jua. Untuk apa bagi kami". Tanya beliau, "Sukakah kamu diberi dengan cuma-cuma?" Jawab mereka, "Sekalipun dia hidup kami tidak akan mau, karena anak kambing itu bercacat. Kedua telinganya kecil. Apalagi dia sudah menjadi bangkai". Sabda Rasululloh Saw., "Demi Alloh, sesungguhnya dunia lebih hina disisi Alloh Ta’ala dari pada anggapanmu terhadap bangkai ini". (Muslim 4:386)

Jika demikian tak heran, kenapa banyak para shahabat dan Rosulullah sendiri tidak pernah melihat keindahan dunia sebagai sesuatu yang harus mereka kejar....waktu mereka habis untuk mengejar akherat.....benar benar tergambar bahwa jika mereka mengejar dunia maka hanya sesuatu senilai 'bangkai' yang akan merrea peroleh, tapi jika kita mengejar akherat maka itulah kebahagiaan sesungguhnya.....

Maka hendaklah kita tidak pernah iri, dengki, sedih melihat saudara kita 'lebih' bahagia dari kita di dunia ini, lebih baik kita concern dengan kebahagiaan kita sendiri di akherat kelak, apapun yang kita telah kita raih di dunia ini hendaklah sepenuh hati kita syukuri.

Suatu kali Umar berkunjung ke rumah Rosulullah SAW dan beliau bangun dari tidur dengan beralaskan tikar, hingga garis garis tikar itu berbekas di tubuh dan wajah beliau, umar menangis melihat Rosulullah dengan kondisi demikian, Kemudian Nabi saw. berkata, "Apa yang menyebabkan engkau menangis hai Umar?" Umar menjawab, "Aku melihat para kaisar, Kisra dan raja-raja lain tidur enak di atas ranjang mewah beralaskan sutera. Tetapi disini, aku melihat engkau tidur beralaskan tikar seperti ini". Kemudian Rosulullah menjawab:"Wahai Umar, tidakkah engkau sependapat denganku. Kita lebih suka memilih kehidupan akhirat, sedang mereka memilih dunia."

Sungguh kisah diatas benar benar menyadarkanku betapa dunia memang hanya cobaan, kenimatan dunia yang kita gunakan akan ditanyakan kelak di hari Akhir, kecantikan, kekayaan, anak, harta, kendaraan, status, pekerjaan, dll....semua.....

Terkahir kali, sang pembawa acara kemarin meng-quote sebuah kata kata; kehidupan ini layaknya lorong yang panjang dimana kanan kirinya dipenuhi dengan pintu yang membawa ke bilik bilik yang berisi keindahan dan menjanjikan kenikmatan. Akhir dari lorong itu adalah akherat. Jika kita tergoda untuk membuka pintu dan terbius dengan 'kenikmatan' yang ada dalam bilik tadi sementara maka kita akan terlalaikan dari tujuan kita yang sebenarnya...bisa bisa jatah waktu kita mnyusuri lorong itu sudah habis tapi kita belum sampai kepada tujuan yang seharusnya.....Naudzubillah...semoga kita dijauhkan dari sifat cinta dunia....allahumm amin

reminder untukku dan orang orang yang aku cintai....dan yang mencintaiku...

Comments

Anonymous said…
aku kira pas diYM apa neh mengajar dunia, ternyata posting yg baru ;)
Rasullallah SAW jg pernah berkata:"A wound which a muslim receives in Allah's cause will appear on the Day of Resurrection as it was at the time of infliction; blood will be flowing from the wound and its color will be that of the blood but will smell like musk."
Jadi sebenernya muslim2 yg tertindas itu lebih beruntung dibanding yg hidup nyaman,makanya sebisa mungkin kita harus membantu mereka, karena penderitaan mereka didunia adalah tabungan untuk diakherat, mungkin kit gak bisa "nabung" sebanyak mereka, tapi paling tidak berusaha...
Anonymous said…
"Sesungguhnya ALLAH tdk melihat pd Wajah &hartamu, tetapi DIA melihat- pada hati dan perbuatanmu" (Al-Hadits).
Kata Rasul lagi, Andai manusia diberi segunung emas, pasti akan minta 2-3 gunung emas dsT. In my opinion,
Baik mjdi orang Kaya, maupun Miskin, semua itu adalah ujian. Hendakny dsikapi dgn sifat Sabar dan Sykur pada msng2 kondisi. Bisa jadi ujian "kelimpahan harta" itu bagh orang trtentu lebih berat daripada ujian "kekurangan harta".
Hanya ada 2 buah iri yg diperbolehkan Rasul, yaitu Iri manakala qt mdgr tetangga Kita sntiasa tak pernah jemu membca Quran, dan Iri kepada Orng kaya yng slalu mlakukan kebaikan dgn hartanya.
...Wallahualam bishowab..
Anonymous said…
mba mee..makasih ya tulisannya..
aku juga bener2 sedih dgn nasib sodara2 kita yg dijajah..
mudah2an mereka diberi kemudahan ya..amiin
Nuga said…
"Sungguh...tiada kehidupan yang lebih hakiki, kecuali kehidupan di akhirat" ...nice blog...barakallah

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam