Skip to main content

SIm Card-ku

Pagi itu di rumah salah seorang teman baru sadar aku kehilangan SIM card HP ku, ku cari kemana mana, bolak balik menyusuri jalan dengan harapan menemukannya kembali karena semua nomer dan message penting ada disitu dan yang penting lagi jatah free call 5 jam ada di nomer itu juga, mana tiap bulan harus bayar masa aku gak bsia menikmati service-nya *pikirku* sabar...sabar....sabar ada pada pukulan pertama....kata itulah yang menenangkan ku hingga tidak blingsatan dan gedumbrangan, akhirnya ku minta sister itu 'mengobrak abrik' rumahnya dan sofa dimana aku duduk, gak ketemu juga....akhirnya aku pulang ke rumah ...lemesssss.... Esoknya aku harus telpon server T Mobile untuk melaporkan SIM card ku yang hilang.....kabar buruknya aku bisa minta kartu yang baru dengan nomer yang sama tapi harus bayar 10 pound (160 ribu rupiah)...aku iya-kan deh, habis gimana lagi lha wong free call nya ada disana....kalo nggak aku bakalan kena monthly charge tapi gak bisa menikmati free call..kan rugi buuesar.....akhirnya aku pesen kartu baru itu...
Malam harinya temenku nelpon, "sis....my son found your SIM card!" jeritnya...."ooh Alhamdulillah, jazakillah khoir sis, keep it and i will collect it tomorrow" sahutku penuh gembira..tapi saat yang sama aku baru ingat kalo nomer itu udah di blok sama server t mobile karena aku udah pesen yang baru...yah dari pada gak ketemu....paling gak kan bisa akses nomer2 temen2ku...
so selama 3 hari daku gak komunikasi lewat HP blasssss.....biasanya tiap malam ada saja sms yang masuk ataupun call dari teman teman tapi 3 hari itu sunyi dan senyap.....
sampailah hari ketiga.....pak pos membawa sim card yang aku tunggu, langsung kupasang dan kunyalakan HP ku, seketika itu juga ada 6 new mssage dan banyak voice mail....mashaAllah, membuatku bersyukur karena itu bukti bahwa banyak teman baik yang dihadirkan Allah dalam kehidupanku...alhamdulillah!
beberapa menit kemudian aku upayakan telpon balik dan membalas semua sms yang ada dan satu sister yang pernah kuceritakan di blogku yg berjudul "sosoknya" menyampaikan sesuatu yang tanpa terasa mebuatku haru
dia bilang "i call Sha*** last time asking her about you, because normally you would reply text as soon as possible, you would give a call back straight away at the same day but i was wondering what happen to you, why your phone was off and you didn't reply back, i just thought....oh more likely you lost your phone....and yes, she told me that you lost your SIM card"
kata bahwa"kemungkina besar kamu gak balas telponku adalah karena telponmu yang hilang" membuatku berfikir.....Indah sekali pershahabatan ini....pershahabatan yang sangat jauh dari prasangka buruk..tidak ada pemikiran : oh kamu marah padaku? oh kamu menghindar dariku? oh kamu tidak peduli padaku? tidak ada!
pershahabatan yang membuat kita mencari tahu apa yang sedang terjadi pada saudara kita, pershabatan yang membuatku terharu.....prasangka2 baik seperti inilah yang memupuk kedekatan, semoga kita bisa menjadi sepertia "sosoknya"

Comments

Kok sampe bisa ilang siy SIM Cardnya? Emangnya kenafa kok perlu dikeluarin dari HP? *nggak ngerti mode on*
ratnaningsih said…
tentang prasangka, tadi pagi udah punya prasangka buruk nih, karena kita sama tetangga yang biasanya berhallo-hallo ria,grapyak banget,ketemu kok diam aja, tuengwengweng langsung deh keluar prasangka buruk pasti deh karena bla.. bla.alhamdu baca tulisan ukhti jadi sadar plus istigfar.jadi tadi pagi itu pasti karena....(ini prasangka baik lo...hii)
Umm Nusaybah said…
@mak achie....hehe....kenapa ampe sim cardnya dikeluarin?? yah..kan suka otak atik hp...hehe

@mba ratna...hehe...kalo bicara tetangga emang suka ad auniknya sis...but jika kita sellau husnudzan akan bikin kita heppi...bisa jadi mereka habis having a bad day ;)...keep trying yah
Silvia Harlena said…
Salam kenal sis...
Tp memang susah y sis berprasangka baik, ada aja setan yang ganguin buat qt berprasang buruk ma orang lain..
Astagfirullah...
Makasih sis postingan nya...buat aq tambah semangat ber-husnudzan...^_^

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam