Skip to main content

Perjalananku ke Inggris (part I)

Diary 2 tahun yang lalu.........

3 Oktober 2 tahun yang lalu adalah hari dimana aku terbang melintasi 2 benua dan samudera....yah...dengan naik royal Brunei Airline dari Bandara soekarno Hatta jakarta aku menuju rumahku yang sebenarnya, London....rumah dimana aku dan suamiku akan mengarungi kehidupan baru sebagai sepasang suami isteri....rumah yang awalnya sangat 'asing' buatku karena orang orang di sekitarku bukan orang orang dari bangsaku....mereka kebanyakan adalah orang berkulit putih meski ada juga yang berkulit hitam, sawo matang dan juga coklat....

  • Sesaat setelah Hari Pernikahan

29 hari tepatnya suami menghabiskan waktunya di indonesia, pernikahan yang serba cepat dan sangat istimewa buatku....seminggu sebelum keberangkatan aku dan suami pergi ke jakarta berdua untuk menyelesaikan urusan Visa tinggal di Inggris...alhamdulillah suami sudah membawa hampir semua dokumen yang diperlukan dan sesampainya di kedutaan Inggris di jakarta, kami apply Visa dan submit semua dokumen yang diperlukan termasuk uang sejumlah 7 juta *mahaaaaaaaal booo!* usut punya usut ternyata ada satu dokumen yang ketinggalan di UK dan suami pikir itu tidak dibutuhkan, dokumen itu berupa fotokopi kartu sewa rumah di London....dan alhamdulillah pihak embassy bersedia memproses Visa dengan janji suami harus segera kirim fax dari dokumen yang tertinggal as soon as he reaces UK...yes..kami setuju dan akhirnya aku di booking untuk wawancara visa tanggal 5 Mei 2004, tepat 2 minggu setelah hari itu....

setelah semua urusan visa beres tinggal nunggu wawancara dan belum ada jaminan juga aku bakalan dapat visa, suami harus balik ke Inggris karena cuti yang blio miliki cuman 1 bulan. berangkatlah diriku melepas kepergian suamiku tercinta dan perpisahan sementara dengannya, nangiskah diriku??? tentu dooong, namanya juga pengantin baru....*cieeeeeeeee, eh aplagi kalo ditinggal Jihad yah???? * tapi suamiku membesarkan hatiku bahwa inshaAllah aku akan dapat visa dan segera bersatu kembali di negeri yang baru....

  • Serba serbi Visa

sekembalinya suami ke inggris, aku pun harus balik ke University meneruskan co-ass yang tinggal 2 bulan, setelah co-ass selesai harus nunggu sumpah Dokter yang sedianya berlangsung 3 bulan sesudah kelulusan....saat saat itu adalah saat saat yang berat bagiku.

akhirnya tanggal 5 mei tiba...hari wawancara itu..berhubung hari itu ada kuliah aku harus ngambil cuti dan akhirnya aku berangkat naik pesawat menuju jakarta, daerah Mentang, dekat Plaza Indonesia dan disanalah kedutaan Inggris berada.....di Bandara jakarta aku ditunggu oleh shahabat ku tercinta, Nur Khansa, dia yang banyak memberiku support di saat saat sulitku, dan dengan setia dia berangkat dari tangerang menggendong bayi mungilnya. kemudian kami berangkat naik taksi dari bandara menuju menteng. Sampai di menteng pukul 10 pagi sedang wawancara akan berlangsung jam 3 siang, akhirnya kami menunggu di musholla Plaza Indonesia dan kami sempatkan untuk solat dhuha dan duhur bersama...ba'da duhur aku langsung cabut menuju embassy yang berjarak sekitar 500 meter dari PI (Plaza Indonesia) sesampainya disana baru aku tahu kalo hanya orang yang mau ngurus visa aja yang boleh masuk, orang yang ngantar harus tinggal di luar....alhamdulillah ada mushola kecil juga dekat kedutaan tersebut dan dengan sedih aku harus ninggalin Nuur sendirian bersama bayinya di musolla itu, kemudian aku naik ke lantai atas (lupa lantai berapa tepatnya) untuk masuk ke ruang pengurusan Visa dan wawancara..

  • Saat Wawancara

Saat itu adalah saat yang paling mendebarkan buatku karena aku benar benar tidak membayangkan bagaimana wawancara itu akan berlangsung, udah nanya 2 sisters sih sebenarnya, mak Achie dan Rushda (jazakumullah khoiron katsiro sisters!)yang kedunya dapat Visa tinggal di Australia....banyak Info yang kudapat dari mereka berdua tapi tetapa aja aku khawatir karena kayaknya suliiit banget tuk dapat Visa tinggal....aku terus berdiskusi dengan suami dan lagi lagi blio membesarkan hatiku bahwa tiap negara punya aturan yang berbeda dan inggris sangat mudah prosesnya....asal kita jujur dan benar menjawabnya maka InshaAllah mereka akan 'grant' my Visa....

tak berhenti mulut ini komat kamit baca doa agar Allah memudahkan wawancara ini.....dan akhirnya jam 3.15pm, namaku di panggil, agak sedikit telat sih....dan aku dipersilahkan memasuki ruangan kecil kedap suara dengan pintu yang tebal...disana kulihat telah duduk satu orang laki laki bule tinggi besar dan 1 wanita muda yang cantik..

dengan ramah mereka menyilahkan aku duduk dan bertanya apakah aku mau di wawancarai dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, aku jawab aja bahasa indonesia karena aku gak mau mengacaukan wawancara ini dengan bahasa inggrisku yang pas pasan....

ternyata saudara saudara, sang laki laki bule itu adalah duta Inggris sedang sang wanita adalah penterjemahnya....

akhirnya wawancara dimulai....

beberapa pertanyaan yang aku ingat diantaranya :

  1. Apakah benar ini data aplikasi anda? dan benarkan ini nama anda dan poto anda?
  2. Apa misi anda pergi ke inggris?
  3. Siapa nama Suami anda?
  4. Kapan anda menikah?
  5. Berapa lama anda kenal dengan suami Anda?
  6. Bagaimana awal mula anda kenal dengan suami anda?
  7. pernahkah anda bertemu suami anda sebelum menikah?
  8. apa pekerjaan suami anda?
  9. apakah suami anda seorang warga negara Inggris?
  10. anda seorang dokter, apakah tidak sayang jika anda migrasi ke inggris dan tidak bisa menggunkan gelar yang anda miliki?
  11. apakah anda punya rencana untuk kerja di inggris?
  12. bagaimana jika anda tidak mendapatkan Visa tinggal ini?

pertanyaan terakhir bener bener bikin aku Shock! aneh deh pertanyaannya tapi usut punya usut itu emang pertanyaan untuk meyakinkan pihak embassy sendiri bahwa kita benar2 ke inggris karena ikut suami dan bukan hanya untuk mendapatkan Visa tinggal di Inggris, karena banyak kasus orang nikah kontrak hanya untuk mendapatkan visa di negara maju dan sampainya di negara tersebut mereka cerai.....Astaghfirullah....

kira kira hanya 20-25 menit wawancara berlangsung tapi keringat panas dingin-ku berlangsung lebih lama dari itu......setelah wawancara selesai akhirnya aku diberitahu bahwa biasanya mereka mengambil keputusan hari itu juga tapi karena aku orang terakhir yang di wawancari hari itu dan sudah terlalu sore akhirnya mereka memutuskan untuk memberi keputusan besok pagi dan aku harus tinggal di jakarta sebentar untuk menunggu keputusan nasibku....bisakah aku ke inggris ataukah tidak, bisakah aku berkumpul kembali dnegan suamiku ataukah tidak?? pertanyaan yang sangat membebani pikiran tanpa jelas jawaban....

penerbangan kembali ke kotaku dijadwalkan sore di hari yang sama, aku bingung harus gimana karena aku musti nunggu keputusan besok paginya tapi saat yang sama harus balik ke kotaku.....dan akhirnya aku telpon kakak untuk bertanya, dia menyarankan untuk delay penerbangan dan diganti besok pagi..saat yang sama suami juga nelpon dari inggris bertanya tentang proses wawancara.....kujawab saja lancar dan hanya ada satu pertanyaan yang sedikit aneh dan bikin aku khawatir....dan kini aku harus tinggal dijakarta sehari, hanya berdua bersama Nur, tanpa ada sanak saudara dan gak tahu mau tinggal dimana.....

(bersambung)

Comments

Vina said…
Ceritanya rada mirip aku Mee. Yg beda Si Akang bukan 'impor' ky suamimu.. Tp berangkatnya nyusul (suami duluan), sama. Di Inggrisnya sebatang kara, sama. Banyak ketakutan wkt mau berangkat, sama. Aku dulu takut masyarakat sana ga welcome sm muslim, terutama yg berhijab spt kt. Trnyt ga jg.. Insya Allah spt ini selalu..
Anonymous said…
deg-degan ga sabar nunggu sambungannya... ga kebayang seru-nya perjalanan itu. Demi gitu loohhh..demi...demikian...yoi DEMIKIAN! he he he
Salam kenal Mbak Amee...
Ribet juga ya ternyata urusan visa tinggal di Inggris. Beda sama Jepang, mudah banget dan engga pake wawancara segala. Malah waktu itu aku engga datang sendiri ke embassy-nya, semua diuruskan oleh instansi suami. Aku tinggal tahu beres, dapet visa, dan terbanglah ke Jepang. Lain padang lain belalang ternyata.
Umm Nusaybah said…
@mba Visa....eh mirip yah mba???iya nih alhamdulillah ternyata banyak teman juga di Inggris

@mba luluk....sabar dulu yah...:) innallah ma'ashoobirin

@sita, salam kenal mba....alhamdulillah loh dimudahkan....crita dong di blognya ;)
makasih yah kunjungannya
ratnaningsih said…
aduuh, jadi ikut tegang nih bacanya, penuh perjuangan ya untuk bersama suami tercinta. ditunggu lagi ya ceritanya. buka apa apa nih amee
arleynova said…
assalamualaikum...baru mampir blognya nih...wah...mbakk...ceritanya menyenangkan...aku kepengen banget bisa ke Inggris, ntah sekolah lagi, ntah kerja, ntar cm wisata...

ditunggu cerita² komplitnya dari sana yaa biar nyemangatin re utk bisa ke sanaa..

salam kenal,
re
http://arleynova.cinonan.com

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam