Skip to main content

Tuk Semua Ibu-Ibu

Image and video hosting by TinyPic

At 05 July, 2006, Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006, Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 yang tinggi ini memang tidak mudah untuk diraih dan dibutuhkan kesabaran yang ekstra... aku emang belum punya Jundi....namun mashaAllah sejak mengajar anak2 disini untuk menjadi penghapal Quran bener2 membuatku belajar banyak....sedikit crita tentang muridku yah....
1. seorang anak laki-laki 9 tahun yang sudah hapal juz 29, 30 dan seluruh surah Al Baqarah dan sekarang lagi menghapal Surah ali imran. Namanya Yasin....dia datang dari keluarga yang berada tapi sejak awal sang ibunya selalu mengajarkan hidup sederhana dan selalu berbagi...anaknya berperasaan halus, aku pernah baca banyak puisi untuk sang ibunya yang dia tulis dengan tangan dia sendiri dimana puisi itu berisi ungkapan kasihnya kepada sang ibundanya dan juga rasa beruntung dia punya seorang ibu seperti ibunya...mashaAllah...emang yasin ini belajar di sekolah islam khusus jurusan penghapal Quran, so sejak Awal dia emang di didik oleh ortunya menjadi Seorang hafidz.....apakah ibunya seorang hafidz? bukan...apakah ibunya seorang guru ngaji? bukan..tapi ibunya adalah seorang yang memahami Islam, knowledgeable dan tahu bagaimana mendidik anak...tiap hari dia jadwalkan duduk 1 jam at least dengan sang anak untuk membaca Quran bareng dan kemudian menghapal 2-3 ayat....ini berlangsung setiap hari dan setiap dia selesai satu surat dia mendapat hadiah kecil, jika dia selesai 1 juz dia dapat hadiah yang lebih besar.....konsep rewards inilah yang membuat dia makin maju. 2. sama juga dengan muridku yang lain Yang bernama Ma'ishah. gadis berusia 9 tahun yang datang dari keluarga yang cukup meski tidak kaya raya. ada satu kesamaan antara ibunya Yasin dan ma'ishah yakni kepedulian dia terhadap pendidikan agama anak2nya...sang ibu bersedia merogoh kocek berapapun demi menyewa guru, demi membeli buku pelajaran yang bisa membantu kemajuan studi anak2nya....ibu maishah juga bukan hafidz, bukan pula seorang guru ngaji namun beliau punya tekad yang bulat dan kuat...dia ingin memiliki anak2 yang lebih baik dari dirinya dari segi apapun terutama Diin-Nya....dan kini dia sedang belajar surat al Muthaffifin, dia menghapal dari belakang ke depan....so tinggal 5 surat dari Juz 30 yang belum dia hapal.... 3. tak beda juga dengan muridku yang lain yang bernama Farihah, seorang gadis cilik usia 7 tahun, sedang menghafal surat al muthafifin juga...dan sama dengan maishah, dia juga hapalan dari akhir juz 'amma, so tinggal 5 surat juga....mesi belum bisa baca Quran dengan sangat tepat, farihah sangat tajam dalam menghapal....3 kali aku bacakan bacaan yang benar dia langsung bisa mengulanginya... dan masih banyak student-ku yang lain yang berusaha mengapal Quran dan kayaknya saking banyaknya gak mungkin aku ceritakan semua di sini.. tapi bagaimanapun juga ada kesulitan yang aku hadapi dalam menghadapi mereka adalah 'hilangnya konsentrasi', ada saat mereka capek sehingga diulang 10 kali juga masih belum hapal....kalo udah spt ini aku ajak mereka ngobrol sedikit ttg sekolah dia, keluarga dan teman2 dia selam 5 menit, setelah itu back to hapalan....kadang tak jarang juga aku harus nyiapin permen tuk membuat mereka tertarik....aku janjikan kalo hari ini kamu bisa hapal 5 ayat maka kamu akan dapat permen dariku....dan alhamdulillah kebanyakan metode ini berhasil... hal lain lagi yang biasanya aku pake adalah aku ajak mereka kompetisi dengan temen yang lain, tiap aku bilang temen saingannya dah naympe 'z' maka mereka terpacu untuk melampau temen saingannya.... kesimpulannya: jika kita punya tekad pasti bisa...tak perlu kita minder..asal kita yakin bacaan kita benar dan berdasarkan tajwid yang jelas maka why dont we try to train our children to become hafidz?
ayo semangat ya ibu2 dan calon ibu *termasuk diriku* Tips tambahan dari metodeku mengajar: 1. aku baca dulu untuk mereka ayat yang harus mereka hapal. (ngasih contoh). 2. Minta si anak mengulang membacanya selama berkali2..biasanya aku suka angka ganjil, kalo gak 7 ya 5 kali atau kadang 10 kali juga sih... 3. kalo ayatnya panjang, potong jadi beberapa bagian, buat aja 2 suku kata. contoh Qulyaa Ayyuhal Kaafirun, potong jadi Qulya Ayyuhal dan Kaafirun 4. setelah baca 5-7 kali minta mereka membacanya tanpa melihat teks 5. ulang sampai mereka benar2 lancar...kalo mereka bosan selingi dengan obrolan 6. jika mereka memisah isi ayat maka ini saatnya menyatukan seluruh ayat dan membaca keseluruhan... 7. kalo udah selesai suruh mereka mengulang hapalan yang mereka peroleh hari itu. 8. kalo udah lancar semuanya maka minta mereka mengulang dari awal surat (kalo pendek) but kalo panjang ulang dari titik kelemahan hapalan dia.

Comments

Anonymous said…
syukron atas tips-nya! sip dech bekal dah di tangan tinggal semangat dan sabar. sblmnya aku sering emosi kalo Aqil mulai ga konsen. sebelll bgt bawaannya. so now aku musti ganti topik nanya yg lain baru ngaji dech:D
Ummu Aisyah said…
sejauh ini,kalo metode hapal untuk suami yg baru belajar , diulang2 saat shalat berjamaah. Awal2 pake kertas ditulis,begitu hapal diluar kepala ya udah Alhamdulillah. Tapi metode iqro nya blum mulai,krn buku iqronya blum ada. Jdi masih lebih banyak diskusi tentang ayat2 aja dan menghapal surat2 pendek. Sejak dia muallaf, Alhamdulillah sekarang progressnya udah terlihat dengan hapalan surat2 pendek. Doakan aja biar bisa bareng,jadi kami bisa mulai hapal lagi 3 juzz terakhir dri Al Qur'an.
BTW,thanks for tip .
ummu raisah said…
Iya..jazakillah 4 d tips ^_^
Anonymous said…
Oke bgt nih Amee tipsnya. Kayaknya sebelum dipraktekan sm Rayna, ibunya dulu deh yg praktek tips dr Amee. Maluw banget kalah sama Yasin :)
@Nia: Idem nih...*blushed*

@Fa: Jazakillaah khayran for the tips. Insya Allaah nanti akan aku coba praktekkan pada diriku khususnya terlebih dahulu setelah itu pada anak-anak. Selain itu memang rencana mau masukkin anak-anak ke kelas Hafiz di Masjid deket sini. Semoga aja nanti ghirah anak-anak tinggi dan mau jadi Hafiz. Aamin Ya Rabb.

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam