Skip to main content

uda?mas?abang?

malam itu udara dingin......aku asyik ngobrol ama suami...sebuah rutinitas yang kami usahakan terjadi setiap hari...berbagi crita dan berbagi ilmu serta berbagi pengalaman......karena kami berasal dari 2 budaya yang berbeda otomatis makin banyak cerita dan makin banyak hal yang bisa kita pelajari dari culture masing2. komunikasi yang berlandas pada syariat islam adalah standar tertinggi yang kami usahakan ada di setiap diskusi sehingga bermakna dan bernilai pahala di mata Allah...eniwe karna kami datang dari 2 budaya yang berbeda wajarlah kalo ada yang bentrok dan lebih sering yang lucu dan ada juga yang aneh....hal aneh dari culture-ku yang suamiku bener bener heran adalah "kenapa kalo aku makan harus ada krupuk atau semua yang kriuk kriuk atau crsipy???" hehe.....jujur aku gak mencap itu culture indo loh tapi karena makanan itu gak ada di kamus suamiku akhirnya yang adalah generalisir bahwa orang indo suka krupuk dan sodara2 perlu ketahui kata "krupuk" dan Apa kabar" adalah satu satunya kata yang suamiku bisa inget dari bahasa ibuku......namun lucunya saat mengucap krupu jadinya kedengaran "kropo" huwaaaaaaaaaaaaa...tidaaaaaaaaaaaak.....
bagaimana dengan diriku?????sebagai isteri yang baik aku pun harus belajar banyak dari bahasa suami, alhamdulillah sedikit2 bisa.....malah kadang mertua juga heran, bisa aja isterimu bicara dengan bahasa kita....hehe....alhamdulillah.... nah preambulenya udah selesai sekarang cerita intinya nih......(hehe jangan bosen yo?? suatu hari aku ditanya temenku gimana cara aku manggil suamiku? soalnya kalo orang indonesia kan ada saja panggilan untuk menunjukkan respect ke orang lain seperti panggilan mbakyu, jeng, uni, teteh, dll sedang untuk suami atau kakak laki2 bisa berupa abang, uda, mas, akang, dll
nah aku ceritakanlah pertanyan temenku indonesia ini ke suamiku
aku : my friend asked me how do i call you? suami: yeah, so far i never hear you call my name or anything? why?? aku : lah mo....crita kok malah balik ditanya....well, i cant call you just by your name, its impolite in my culture and i just cant do it..... suami: its fine for me that you call only by my name.. aku: yeah i know....but it doesnt show that i respect you....thats what i feel
suami: okey...now if only you would call me with something to show that you respect me, what would it be?
aku: well...it depends on me because so many title.....i will tell you and you choose okay?
suami: oke go on then...
aku: there are "mas, uda, abang, akang" *dalam hati aku udah mikir, semoga gak minta dipanggil mas karena lucu aja aku mbayangin...masa mau bilang mas, would you like tea or coffee?? mas, do you want to eat now???.huwaaaaaaaaaa tidaaak lha yauw! aku lah kayak ngomong ama 'mener janshen' alias tuan tanah belanda....
aku: so which one do you like?
suami: i like the 1st one, .....but i cant remember what is that? it sounds nice and unique....
aku: Grubyak&^££T is it abang? *sengaja rek gak bilang mas soale aku emang gak mau suamiku milih kata 'mas'...kosnpirasi neh*
suami: no...not that one
aku: akang?
suami: no...it's the 1st one...
aku: mas??
suami: yes..thats nice...
aku: *dalam hati menjerit tidaaaaaaaaaaaaaaaak* im so sorry dear,but thats the reason why i dont like to call you by title or anything because to me 'mas' sounds its gonna be funny and unofortunately you like it....
suami: *nampak kebingungan*..well its up to you then, its not a big deal :)
aku: horeeeeeeeeeeeeeee!! akhirnya gak jadi setelah aku paksa!
may this story brings a smile on your face

Comments

Ummu Aisyah said…
Hahaha, kena deh...Makanya jangan ditanya what do u like?..Amee...tapi berarti dia senang dipanggil mas tuh. Event terserah kita, cuma Aku tau Rasul punya panggilan kesayangan sama istri Beliau. Toh, gak apa menyenangkan hati suami . Ntar aku cerita di blog ku deh ;)).

Mas,mas. Ini berapa harganya yah? :D...LOL ah
Anonymous said…
jadi inget pengalamanku, panggil abi-nya dg panggilan "yanx" kyk pas blm punya anak...eitt anak2 padha ikutan manggil abinya "sayaaaaaanxxx, can i have warm milo pleaseeee :D".
Umm Nusaybah said…
@vera...habis bingung makanya amee tanya supaya bantu ambil keputusan eh malah gak karuan..hehe..ya udah panggilannya yang lain aja as long as sound special bin important...weleh gak nyambung!

@saya lagi....hehe....mkalo gitu besok kalo saya punya anak musti ati2 nih ...thanks for the short story sis...
Greiche Gege said…
Jadi kesimpulannya ke suami manggil apa Mee? hihihi
amir hady said…
kala saya dengan istri, di depan anak-anak memanggil dengan sapaan "abah" dan "ibu"... tapi kalau lagi berduaan menjadi "abang sayang" atau "adik sayang"... sedang panggilan sangat spesial dari saya untuk istri yaitu "ti" singkatan dari kata "melati", tapi ini sekali lagi kalau very very special....
abo sulaiman said…
ha ha ha... iya nih amee... enak nya jangan dikasih pilihan biar kita aja yang nentu-in mau dipanggil apa.. he he tapi its not bad kan... jadi bisa dong bilang apa kabar mas?..
hanan2jahid said…
hihihi, lucu juga ya hidup berumah tangga, aneh, seru, wuaaaa, jadi pengen, hiks, :D (humairah icon)
btw, mbak ameee, mbak amee, ada2 aja postingannya, unik, seru, i miss u my sis :-* (big kiss for amee)
Umm Nusaybah said…
@gege..diriku manggil suami dengan sebutan special ge....mau tahu???kasihan deh daripada pensaran hehe...its "LOVE"...suami juga manggil diriku dengan sebutan yg sama kadang aja pake nama special..hehe

@pak aming..hehe..indah tuh panggilannya...tapi kok ti pak...mustinya melati dong yang lengakp *protes nih..hehe* entar kalo ti salah dikirain siti atau wati lagi ;)

@liza...iya tuh mba liza..salah amee dikasih pilihan...berati suamiku njowo yo??..hehe

@hanan...rumah tangga selalu ,lucu dan seru sis...ayo ..ayo....hanan cepetan berumah tangga biar dapat serunya ;)

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam