Skip to main content

Lembutnya Rosulullah SAW

Kelembutan Nabi Muhammad SAW
1. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari & Muslim dari Abu Sa'id ra : Ketika kami sedang duduk disisi RasuluLLAH SAW & saat itu beliau SAW sedang membagi-bagi harta pembagian, tiba-tiba datang seorang bernama Dzul Khuwaisirah, yaitu seorang laki-laki dari bani Tamim dan berteriak : Hai RasuluLLAH adillah (dalam membagi)!!! Maka berkata RasuluLLAH SAW : "Celaka engkau, maka siapa yang bisa adil jika aku tidak adil? Sungguh engkau telah rugi (dengan perkataanmu itu). Jika aku saja tidak berbuat adil maka siapa lagi yang akan adil?" Maka berkatalah Umar ra : Wahai RasuluLLAH! Izinkan saya memenggal leher orang ini! Maka jawab Nabi SAW : "Lepaskan dia, sungguh kelak ia akan mempunyai pengikut, amat sedikit shalat kalian dibanding shalat mereka, dan puasa kalian dibanding puasa mereka, tetapi mereka membaca Al-Qur'an namun tidak melewati kecuali sampai tenggorokan mereka (tidak sampai ke hati), mereka akan keluar dari Islam seperti panah lepas dari busurnya..." [1].
2. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Zaid bin Arqam ra berkata : Nabi SAW telah disihir oleh seorang laki-laki Yahudi, sehingga beliau SAW sakit selama beberapa hari. Maka datang Jibril as berkata : Seorang laki-laki Yahudi telah menyihir anda & telah mengikat beberapa buhul di sumur yang demikian & demikian, maka utuslah orang untuk mengambilnya! Maka Nabi SAW segera mengutus orang untuk mengambil buhul di dalam sumur tersebut & melepaskan semua ikatannya. Maka kata Zaid : Tiba-tiba nabi SAW berdiri seolah-olah baru beliau SAW baru lepas dari ikatan. Tapi beliau SAW tidak menyampaikan hal tersebut kepada Yahudi yang menyihirnya itu & tidak pernah pula berubah wajahnya ketika bertemu dengannya sampai Yahudi tersebut mati. [2].
3. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari & Muslim dari Anas ra berkata, nabi SAW bersabda : "Aku melakukan shalat & aku ingin memperpanjangnya, lalu tiba-tiba aku mendengar tangisan anak kecil, maka aku segera mempercepat shalat, karena aku mengetahui betapa risau hati ibu mendengar tangis anaknya." [3].
4. Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Hurairah ra berkata : Ada seorang Arab Badui datang pada Nabi SAW meminta sesuatu, maka ia diberi oleh RasuluLLAH SAW sesuatu, lalu beliau SAW berkata padanya : "Apakah aku telah berbuat baik kepadamu?" Maka jawab Arab Badui itu : Tidak ada sedikit pun! Maka marahlah sebagian kaum muslimin & berdiri untuk menghajarnya. Tetapi Nabi SAW mengisyaratkan mereka untuk menahan diri, lalu beliau SAW berdiri & masuk ke kamarnya & mengajak badui itu ke rumah beliau SAW, lalu beliau SAW berkata : "Sebenarnya aku sudah memenuhi permintaanmu, tapi kamu berkata seperti tadi, maka ini kutambah sesuatu untukmu, apakah kamu sudah puas sekarang?" Maka jawabnya : Sangat puas, semoga ALLAH SWT memberikan balasan pada keluarga & saudaramu dengan kebaikan! Maka kata Nabi SAW : "Nah, tadi aku sudah memberimu lalu kamu berkata yang membuat para sahabatku tersinggung, maka kalau kamu masuk ke mereka nanti katakanlah sebagaimana yang kamu katakan kepadaku tadi, biar hilang ketersinggungan mereka." Maka ia pun melakukannya, maka kata Nabi SAW : "Sesungguhnya perumpamaanku dengan orang ini, adalah bagaikan pemilik unta yang untanya lepas kendali, maka orang-orang pun mengejar unta itu sehingga ia bertambah lari, lalu berkatalah pemilik unta itu : Biarkan aku yang mengurusnya, sehingga unta itu pun bisa ditangkap kembali. Sungguh jika aku menuruti kata-kata kalian kepadanya & ia tetap pada sikapnya itu maka ia akan masuk neraka." [4].
5. Diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Abu Umamah ra berkata : RasuluLLAH SAW sedang bersama kami & ada pula Abubakar, Umar & Abu Ubaidah Ibnul Jarrah ra serta beberapa sahabat Nabi SAW. Maka ketika disuguhkan minuman, Nabi SAW segera menuangkannya untuk Abu Ubaidah ra, maka berkatalah Abu Ubaidah ra dengan hormat & malu : ANTA AWLA BIHI YA NABIYYALLAH! (Anda lebih utama untuk minuman itu wahai nabi ALLAH). Maka kata Nabi SAW : "KHUDZ! (Ambillah)" Maka Abu Ubaidah terpaksa mengambil minuman itu, tapi ia berkata lagi : KHUDZ YA NABIYYALLAH! (Ambillah ia wahai Nabi ALLAH) Maka berkata Nabi SAW : "ISYRAB FA INNAL BARAKAH MA'A AKABIRANA! (Minumlah! Sesungguhnya keberkahan itu ada pada para pemuka/tokoh kita!) Barangsiapa yang tidak menyayangi yang muda & tidak mendahulukan yang lebih tua, maka bukan termasuk golongan kami." [5]. (Nabiel Fuad Al-Musawa) ---
[1] Hadits selengkapnya dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir (IV/362).
[2] Hadits ini diriwayatkan pula oleh An-Nasa'i, Al-Bukhari & Muslim dari Aisyah ra berkata : Nabi SAW telah disihir sampai-sampai seolah-oleh beliau SAW telah mendatangi istrinya padahal tidak. Maka berkata Sufyan (salah seorang perawi hadits tersebut) : Demikian hebat sihir tersebut sampai demikian dampaknya. Maka bersabda Nabi SAW : Wahai Aisyah! ALLAH SWT telah mengkabarkan tentang penyakitku ini. Telah datang tadi 2 orang malaikat padaku, yang satu duduk dekat kepalaku & satunya duduk dekat kakiku. Lalu berkatalah malaikat yang dekat kepalaku pada malaikat yang dekat kakiku : Kenapa orang ini (maksudnya Nabi SAW)? Lalu jawab malaikat satunya : Disihir! Lalu tanya yang pertama lagi : Siapa yang menyihirnya? Jawab yang kedua : Labid bin A'sham seorang laki-laki dari Bani Zuraiq sahabat Yahudi, ia seorang munafik. Tanya yang pertama lagi : Dengan apa disihirnya? Jawab yang kedua : Dengan gigi sisir. Kata yg anpertama : Dimana benda sihirnya? Jawab yang kedua : Di dasar sumur di bawah batu besar di sumur Dzirwan (milik Bani Zuraiq). Maka kata Aisyah : Lalu didatangi sumur tersebut dan dikuras airnya lalu diambil benda sihir tersebut. Maka kata Nabi SAW : Inilah sumur yang kulihat dalam mimpi itu, airnya licin dan bayang-bayangnya seperti kepala-kepala Syaithan. Maka ditanyakan pada beliau SAW : Apakah tidak kita balas? Maka jawab nabi SAW : Adapun aku sudah disembuhkan ALLAH SWT, & aku tidak suka menebarkan keburukan pada sesama manusia. Dalam riwayat lain dari Ahmad disebutkan bahwa sakitnya Nabi SAW sampai 6 bulan lamanya, demikian sebagaimana selengkapnya dalam Tafsir Al-Azhim, Ibnu Katsir (IV/574).
[3] Demikian sebagaimana dalam Shifatu Shafwah (I/66).
[4] Berkata Al-Bazzar : Aku tidak mengetahui hadits ini kecuali dengan lafzh demikian. Dan aku berkata : Ini dha'if karena Ibrahim bin Hakam bin Abban (demikian kata Ibnu Katsir dalma tafsirnya III/404). Dan hadits ini dikeluarkan juga oleh Ibnu Hibban dalam shahih-nya, juga oleh Abu Syaikh & Imam Ibnul Jauzi dlm Al-Wafa', demikian sebagaimana dikatakan oleh Al-Khafaji (II/78).
[5] Hayatu Shahabah (III/13), tapi berkata Al-Haitsami (VIII/15) : Di sanadnya ada Ali bin Yazid Al-Alhani dan dia adalah dha'if. *)
Serial MA'RIFATUR-RASUL : Akhlaq RasuluLLAH SAW (4)
diambil dari kotasantri.com

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam