Skip to main content

Komen Artikel

Mumpung Bisa apdet blog nih, hehe...kebetulan ada masukan dari mak Achie nih supaya aku gak main kopas artikel aja tapi juga ngasih komen meski singkat dan dikit berkaitan dengan artikel di bawah, IRT or Wanita karir....
Kalo dibilang apakah diriku wanita karir...aku bisa jawab iya dan nggak...loh kok? karena emang dikatakan punya kerjaan iya...aku ngajar sekita 16 murid tiap minggunya, mulai dari anak kecil hingga wanita muslim dewasa.....sebuah kerjaan yang sudah aku geluti sejak awal tahun 2005 yang lalu. i do enjoy and love this job, emang gak nyambung ama bidang dan kualifkasiku tapi yang penting sekarang aku ada kesibukan selain di rumah, bisa sosialisasi, bisa praktek ngelancarin bhs inggris-ku yang acak adul, bisa punya banyak temen dan bisa punya pengalaman menghadapi orang model2 londoners (panggilan khas penduduk london).
nah...alhamdulillah kerjaanku ngajar baca Quran dan tajwid ini sangat didukung suami, makanya dapat segala fasilitas, mulai uang transpor, sarana telpon (HP), dan juga bantuan masak juga dikala aku capek....alhamdulillah ya Allah dapat suami yang pengertian....rasanya emang butuh banget bisa adaptasi dengan lingkungan negara maju agar cara berfikir kita juga maju...
nah apakah aku ibu RT?iyaaaaa!!....dan itu memang harus! itu juga 'gelar' yang aku cari sejak aku menikah...namun kadang gelar ini begitu dianggap orang remeh..kenapa? karena nggak menghasilkan uang, pemahaman sekuler itulah yang memposisikan bahwa wanita berharga adalah wanita yang bisa menghasilkan uang karena emang di benak orang sekuler semua dihargai dengan uang...kalo You ingin contribute for your society maka tidak cukup hanya dengan mendidik anak, mengajari anak2 di rumah, mengurus rumah, membahagiakan suami dan keluarga.....tapi You harus bisa menghasilkan uang....standar inilah mereka dan inilah yg akhirnya sadar atau tidak sadar hinggap di benak kita, at last jika kita 'hanya' menjadi seorang ibu membuat kita bilang .'ah saya cuman ibu rumah tangga kok mbak, nggak seperti sampeyan yang kerja mapan dan banyak gelar' subhanAllah....tidak wahai saudaraku.....inna akramakum 'indallahi atqoqum' sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling bertakwa' kalo emang demikian cara Allah menilai kemuliaan seseorang kenapa kita harus nurut dengan cara penilaian yang lain yg jelas2 bukan dari sang Khaliq???
kalolah kita termasuk wanita pekerja....then gak layak juga kita memandang sebelah mata terhadap 'full time mom' justru kita musti salut sama mereka karena mereka telah dengan suka rela menghabiskan waktunya untuk mendidik calon pemimpin ummat, mereka telah memeras pikiran mereka untuk membina generasi yang akan meninggikan kalimatullah (asal ndidiknya bener dan tahu rambunya loh)....
apakah berarti juga 'full time mom' lebih baik? inshaAllah lebih baik jika emang mereka memaksimalkan waktu nya untuk mendidik dan membina putra putrinya, tidak hanya habis waktunya buat nggosip, nonton tivi, mantengin majalah fashion, sibuk di dapur dan hanya berkutat itu itu saja....tapi kita musti menjadi ibu yang cerdas! dan itu yang sulit, seorang ibu harus tahu kondisi ummat, psikologis anak, tahu saat kapan anaknya butuh bimbingan, saat kapan anak butuh dorongan, tahu saat kapan anak butuh pujian dan hukuman, tahu kapan anaknya mulai harus kenal dengan Rabb-nya, kenal dengan kitab-Nya, kenal dengan Rosul-Nya, kenal dengan Din-Nya, hingga akhirnya ketika mereka baligh..mereka siap dengan segala macam beban syar'i dipundaknya...
betapa kita ingat seorang Usamah R.A, seorang shahabat Rosulullah yang di usianya 17 tahun sudah mampu menajdi panglima perang dan membawahi ribuan tentara termasuk shahabat senior sekaliber Ummar bin khattab dan ustmah bin 'affan.
betapa Ali bin abi thalib dengan usia 8 tahun sudah mengerti makna berkorban demi Allah dan RosulNya, betapa Nabiyullah Ismail a.s yang masih belia mampu menguatkan orang tuanya untuk tetap taat kepada Allah meski harus mengorbankan dirinya, kehebatan Nabi Ismael terlihat dari diabadikannnya kata2 beliau di dalam AL Quran 'satajidunii inshaAllahu ma'shshoobirin' inshaAllah engkau akan melihatku bersama bagian orang2 yang sabar! (jawaban yang ditujukan untuk sang Ayah i.e Nabi Ibrahim a.s)
subhanAllah, tentunya kita ingin generasi kita spt mereka, terukir dengan tinta emas di dalam sejarah .....bagaimana mereka bisa begitu? karena peran ibu mereka, karena peran ibunda Khadijah R.A lah...akhirnya Ali bin ABi thalib R.A bisa sedemikian kuat komitmennya terhadap Diin-Nya....dan jika kita lihat lebih jauh, Fathimah R.A adalah hasil didikan ibu yang sama...seorang isteri laki2 mulai Rosulullah Muhammad SAW, seorang bisniswoman sekaligus seorang pengemban dakwah......
so...kesimpulannya, kerja emang mubah, mubah boleh diambil asal kita tidak melalaikan yang wajib (mendidik anak dan mengatur Rumah Tangga). but ingat..... masih banyak kewajiban yang lain selain menjadi ibu yang baik dan isteri yang sholehah..apakah itu? tanggung jawab kita terhadap ummat....ada banyak waktu yg kita habiskan untuk hal2 mubah namun kadang kita lupa derita apa yg sedang melanda ummat dan dimana peran kita untuk berusaha mengembalikan kejayaan Islam....sebuah pertanyaan yang layak kita tanyakan pada diri kita masing-masing....mungkin ada yang hanya sibuk dengan anak, ada yg hanya sibuk dengan suami, ada yang hanya sibuk dengan dapur, ada yang hanya sibuk dengan komputer, ada yang sibuk dengan mencari jodoh, ada yang sibuk dengan kerjaan, ...kalo dibilang sibuk semua sibuk, tapi mampukah sebenarnya kita menjawab pertanyaan Allah kelak di hari akhir jika DIA bertanya kepada kita tentang jawaban seruan Allah di dalam Al Quran surat Ali Imran 104 : hendaklah Ada sebagian dari kamu, ummat yang menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar'. seruan RosulNYA : Barangsiapa yang bangun pagi hari dan yang dia fikirkan hanya dunianya semata maka dia tidak bernilai sedikitpun di sisi Allah, dan barang siapa tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan termasuk golonganku (Muhhamad SAW)
ya Allah jadikan hatikami selalu condong kepadaMU, jadikan langkah kami selalu menuju ridhaMu, jadikan hari hari kami selalu terhiasi amal baik dihadapanMu dan jadikan usia kami selalu terisi dengan perjuangan membela agama-Mu...amin!
reminder buat diriku yang sedang merenung dan semua muslim di seluruh dunia

Comments

Nice reminder, ukhti sayang...

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam