Skip to main content

Ta'aruf Kenapa bingung???

eramuslim - Kok bingung…? Itulah satu kata yang terlontar dari mulut seorang ikhwan yang lagi berta’aruf dengan Salsa (tidak nama sebenarnya). Salsa seorang akhwat yang selama ini selalu menjaga pergaulan dan menutup diri untuk namanya pacaran, akhirnya terjebak juga dengan perasaan gundah, bingung, dan resah seperti yang dialami oleh kebanyakan orang-orang yang mau menikah. Keadaan ini dialami oleh Salsa setelah ada komitmen dengan si Akhi untuk melanjutkan pernikahan secepatnya, namun satu kata kunci dari seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan si Akhi belum ada kata-kata setuju atau pun tidak. Saat Salsa meminta keputusan tegas dari si akhi, dia pun tidak bisa memberikan keputusan tegas karena hasil dari sholat istikharahnya ‘positif’, hanya tinggal menunggu keputusan Ibunya. Inilah yang membuat Salsa menjadi gundah karena serba tidak jelas, hatinya pun menjadi maju mundur. Ungkapan rasa bingung ini pun keluar dari mulut Salsa saat ditelepon dengan si Akhi, persis ketika itu, orang tua Salsa sudah mulai mendesak untuk mendapatkan suatu kejelasan, ditambah lagi satu ikhwan lain bermaksud hendak berta’aruf juga dengannya. Kondisi ini semakin membuatnya resah, saat mengingat umurnya yang sudah cukup matang untuk menikah. Akhirnya keluhannya diterima oleh si Akhi sambil memberikan nasehat, “Hidup kita ini sudah diatur oleh Allah, bukankah selama ini kita sudah banyak menimba ilmu tentang keyakinan kepada Allah, bahwa taqdir Allah sudah ditetapkan bagi semua makhluknya?” Tinggal bagi kita sekarang untuk mengamalkan dan mempraktekkan ilmu yang telah kita timba di pengajian. Allah sentiasa menguji hamba-Nya dengan keresahan, kesusahan dan kekurangan. Maka orang yang selalu mengikuti petunjuk Allah, maka ia tidak akan pernah merasa khawatir dan tidak pula bersedih hati. Kenapa harus bingung? Gedebuk!! Begitulah kira-kira irama jantung Salsa saat diingatkan dengan firman Allah di atas. Si Akhi pun melanjutkan nasehatnya, “Sekarang tinggal bagi kita memperkuat hubungan dengan Allah, mengisi waktu malam dengan sholat tahajud, memperbanyak tilawah Qur’an, banyak bersedekah, banyak berzikir, dan sabar serta ridho menerima kondisi ini. Sambil kita terus berusaha dan terus berdo’a agar Alloh membuka pintu hati Ibu, karena hati Ibu itu, juga berada dalam gemgaman Allah. Kalau Allah berkehendak kita berjodoh, pasti akan terlaksana juga apaun rintangannya.” Dalam hati Salsa terus beristigfar atas kegundahan dan rasa was-was yang dihembuskan oleh syaitan ke dalam hatinya. Setelah itu Salsa pun mulai agak merasa tenang, walau sekali-kali muncul juga perasaan khawatir itu, akhirnya ia menyibukkan diri mencari berbagai literatur, untuk mendapatkan mengatasi keresahan hatinya. Dia pun menemukan buku yang ditulis Harun Yahya dengan judul “Melihat kebaikan dalam Segala Hal” (Seeing Good in All). Dalam buku tersebut, kembali salsa menemukan kutipan dari firman Allah: “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Ali Imran:160) Usai membaca buku itu, Salsa pun merenung, ternyata rasa tawakal, sabar dan berhusnuzhon pada Allah, inilah yang harus selalu dipupuk di setiap helaan nafas, dan dalam setiap langkah kita. Setiap ujian dan rintangan yang menimpa kita, pasti ada kebaikan dan pelajaran yang bisa dipetik, sekalipun kondisi itu tidak kita sukai. Ini baru satu perjuangan untuk mewujudkan pernikahan, belum lagi perjuangan-perjuangan lain yang jauh lebih berat lagi. Wahai saudara-saudariku… perjuangan untuk menikah itu, bukanlah suatu perjuangan yang mudah, oleh karena itu, bagi saudara-saudariku yang telah menikah jagalah keharmonisan keluarga anda, jangan biarkan biduk keluarga anda oleng dan karam di tengah lautan, karena hidup di dunia ini hanya sesaat, kelak di akherat sana kita dimintai pertanggungjawaban atas kewajiban dan tanggung jawab yang kita emban. Bagi para suami berlombalah melatih diri untuk menjadi pemimpin yang berakhlak mulia, seperti akhlaknya Rasulullah, menjadi ayah yang memberikan keteladanan pada anak-anaknya. Tidak otoriter sebagai soerang pemimpin. Ajaklah isteri anda untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan rumah tangga. Bagi para isteri bersemangatlah untuk memicu diri agar bisa menjadi bidadari dunia dan akherat bagi suamimu, indah dipandang mata, sejuk di kalbu dan bermesra dirasa, yang pasti selalu dekat dengan Allah. Menjadi isteri dan ibu yang memberi rasa damai pada anggota keluarga Didiklah para anak-anak anda, menjadi anak-anak yang kelak akan mengguncang dunia ini dengan menegakkan panji-panji Islam. Jangan biarkan anak anda sibuk dengan dunia khayal, sebagai dampak dari film-film yang ditontonnya. Bagi yang belum menikah bersabar dan berusahalah untuk meraih kasih sayang Allah, karena orang yang mendapat kasih sayang Allahlah yang akan beroleh kebaikan dunia dan akhirat. Semoga kita semua beroleh Surga yang dijanjikan Allah, dan diizinkan untuk hadir dalam pertemuan yang sangat gung yakni pertemuan di saat melihat wajah Allah, sebagai imbalan bagi hambanya yang sabar dalam meniti hidup ini. Amin ya Rabbal’alamin

Comments

Popular posts from this blog

my Special Student

Seneng...happy lega dan terharu...itulah yang aku rasakan ketika murid 'istimewaku' menyelesaikan Iqra jilid 6 minggu yang lalu...percaya atau nggak aku menitikkan airmata dan menangis sesenggukan dihadapan dia, ibu dan kakak perempuannya....yah...airmata bahagia karena dia yang setahun yang lalu tidak tahu sama sekali huruf hijaiyah kini bisa membaca Al Quran meski masih pelan dan terbata bata...tapi makhrojul hurufnya bagus, ghunnahnya ada, bacaan Mad-nya benar....dan aku bayangkan jika seterusnya dia membaca Quran dan mungkin mengajarkannya kepada orang lain maka inshaAllah akan banyak pahala berlipat ganda... Namanya Tasfiyah ...seorang gadis cilik bangladeshi berusia 6 tahun saat pertama kali aku bertemu dengannya....Ibunya sengaja mengundangku datang ke rumah nya karena memang tasfi tidak suka dan tidak mau pergi ke masjid kenapa? karena sangat melelahkan...bayangkan aja 2 jam di setiap hari sepulang sekolah, belum lagi belajar bersama dengan 30 orang murid didampingi 1

Tuk Semua Ibu-Ibu

At 05 July, 2006 , Mother of Abdullaah said… Whaa kalo aku pribadi, emaknya sendiri musti banyak belajar.. kira2 kalo ngimpi punya anak hafidzah 'layak' gak ya :D At 05 July, 2006 , Inaya Salisya said… Wah subhanalloh ya.. Ina juga pengen mbak, tapi ga ada do it hehe... ummu Aqilla terharuuu...terharu biru...jadi semangat nyiapin anak jd hafidz nhafidzah. jazakillahkhoir, ukh! Atas dasar 3 komen diatas akhirnya aku tertarik untuk ngasih komentar tentang cita cita punya anak hazidz/hafidzah...dimanapun seorang ibu pasti ingin anak2nya menjadi anak yang sholeh dan sholehah...hanya mungkin gambaran masing2 ibu berbeda dan derajat kesholehan yang mereka gambarkan dan inginkan juga pasti berbeda satu sama lain.....namun terlepas dari itu semua, setiap ibu muslimah pasti sangat bahagia dan bangga jika punya anak2 yang bisa menjadi penghapal Quran alias hafidz...kenapa ? karena sekian banyak pahala yang bakal dapat diraih dari sang Ortu dan juga sang anak..hanya saja cita2 y

Kisah sedih seorang dokter

Al kisah ada seorang teman laki laki yang pernah bersekolah dengan suami waktu jaman SMP dan SMA. Sebut saja namanya Amr, Amr datang dari keluarga miskin bahkan bisa dibilang sangat miskin, dia dirawat oleh bibinya yang juga kekurangan. Tidak jarang Amr harus menahan lapar ketika berangkat sekolah. Namun semangatnya yang tinggi mengalahkan rasa laparnya....hari berganti hari, Amr melanjutkan sekolah ke SMP, disitulah Amr bertemu dengan suamiku, hampir tiap hari mereka berbagi makanan bersama, subhanAllah...meski demikian, bisa dibilang Amr sangat cerdas dan pekerja keras, hal ini terbukti dengan prestasi sekolah yang patut bibnya banggakan. Di SMP itu ada sekitar 12 kelas dan masing masing kelas ada sekitar 70 siswa.....diantara ratusan siswa Amr selalu menjadi juara 1, sampai sampai dia diberi kebolehan naik kelas berikutnya hanya dalam waktu 6 bulan, walhasil dalam setahun dia naik kelas 2 kali dan setiap naik kelas dia selalu menjadi TOP STUDENT! Ketika masuk SMA, hal yang sam